| elevation_m = 2958
| elevation_ref = <ref name="gvp">{{cite web|title=Gede|work=Global Volcanism Program|publisher=[[Smithsonian Institution]]|accessdate=2006-12-19|url=http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-06=|archive-date=2008-05-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20080503025417/http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-06=|dead-url=yes}}</ref>
| prominenceprominence_m = 401 m
| prominence_ft = 1315
| location = [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
| coordinates = {{coord|6.78|S|106.98|E|format=dms|type:mountain|display=inline,title}}
== Sejarah Letusan ==
Letusan Gunung Gede pertama kali tercatat padadi tahun [[1747]]. Letusan pertama ini sangatmemiliki [[Indeks Daya Ledak Vulkanik|skala ledak]] '''hebat'''VEI-3 dan menyebabkan 2 aliran lava bergerak dan terlihat dari kawah lanang. LetusanLalu iniletusan memilikiyang dampaklebih yangkecil begituterjadi besarkembali di tahun [[1761]], [[1780]], dan [[1832]].<ref>{{Cite book|last=Sastha|first=Harley Bayu|date=2007|url=https://books.google.com/books?id=6uA6WaTPnBAC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA47&dq=letusan+gede+1747&hl=en|title=Mountain climbing for everybody: panduan mendaki gunung|publisher=Hikmah|isbn=978-979-1141-47-5|language=id}}</ref>
Hampir 100 tahun setelah letusan pertama, kembali terjadi letusan kedua dengan skala ledak VEI-3 di Gunung Gede pada tahun [[1840]] tepatnya pada tanggal [[12 November]] jam 3 dini hari. Goncangannya yang terasa sangat hebat sampai membangunkan warga yang tertidur pulas. Letusan kedua tercatat sebagai letusan yang terbesar dan baru benar-benar berhenti pada Maret 1841.<ref>{{Cite web|last=Imran|first=Dede|title=Pertama Meletus 1747, Berikut Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Gede - Sukabumi Update|url=https://www.sukabumiupdate.com/berita/98241/pertama-meletus-1747-berikut-sejarah-aktivitas-vulkanik-gunung-gede|website=Pertama Meletus 1747, Berikut Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Gede - Sukabumi Update|language=id|access-date=2023-07-30}}</ref><ref>{{Cite web|title=Gede-Pangrango|url=https://www.volcanodiscovery.com/gede.html|website=www.volcanodiscovery.com|language=en|access-date=2023-07-30}}</ref>
Terjadi kembali, Letusan kecil Gunung Gede pada tahun [[1761]], [[1780]], dan [[1832]]. 100 Tahun lebih gunung ini tertidur akibat letusan pertama. Di kejutkan kembali letusan dahysat ke 2 (dua) pada tahun [[1840]] tepatnya pada tanggal [[12 November]] jam 3 dini hari. Goncangan yang sangat hebat, membangunkan warga yang tertidur pulas.
[[Keresidenan Priangan]] yang awalnya beribu kota di [[KabupatenCianjur, Cianjur|Cianjur]], kemudiandi tahun 1864 akhirnya dipindahkan ke [[Kota Bandung|Bandung]] oleh Residen van der Moor setelahsebagai dampak dari letusan besar Gunung Gede memporakporandakanyang Cianjurberskala padaVEI-3 1864di tahun 1853 yang telah memporakporandakan Cianjur.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=pYhKDwAAQBAJ&printsec=frontcover|title=Telusur Bandung|last=Patria|first=Teguh Amor|publisher=PT Elex Media Komputindo|year=2014|isbn=978-602-02-3198-3|location=[[Jakarta]]|pages=10}}</ref><ref>{{Cite book|title=R. Tjetje Somantri, 1892-1963: Tokoh Pembaharu Tari Sunda|last=Caturwati|first=Endang|publisher=Tarawang|year=2000|isbn=|location=|pages=27}}</ref>
Setelahnya, Kembali terjadi letusan-letusan Kecil di Gunung Gede sebanyak kurang lebih terjadi 24 kali, dimana letusan ini cukup membahayakan untuk warga sekitar yang tinggal berdekatan dengan Gunung Gede. Letusan terakhir dari gunung ini tercatat pada tahun [[1957]] dengan skala ledak VEI-2 dan hingga saat ini aktivitas vulkanis Gunung Gede masih aktif namun dalam fase tertidur. Jika terjadi letusan kembali di gunung ini, maka daerah kaki gunung seperti Cipanas diperkirakan akan terkena dampak terbesar.<ref>{{Cite web|last=Tri Yogatama|first=Author|date=2012|title=Risiko bencana letusan Gunung Gede di kecamatan Cipanas = Disaster of risk eruption of Mt. Gede in Cipanas district|url=https://lib.ui.ac.id/|website=Universitas Indonesia Library|language=en-US|access-date=2023-07-30}}</ref>[[Berkas:Gunung Gede viewed from Cicurug.jpg|250px|jmpl|bingkai|Sisi barat Gunung Gede (kanan) dan Gunung Pangrango (kiri) dari Cicurug, Sukabumi]]
Setelah itu, Kembali lagi Letusan-letusan Kecil di Gunung Gede kurang lebih terjadi 24 kali. Cukup membahayakan untuk warga sekitar yang tinggal berdekatan dengan Gunung Gede.
[[Berkas:Mount Gede seen from Suryakencana 2022 00.jpg|jmpl|250x250px|Puncak Gunung Gede dilihat dari Alun-Alun Suryakencana]]
Letusan Terakhir pada tahun [[1957]], masih berkategorikan Letusan Kecil dan hingga saat ini Gunung Gede masih tertidur. Namun tetap waspada, Karena sebuah gunung yang sudah lama tidak aktif. Jika aktif kembali akan sangat membahayakan.[[Berkas:Gunung Gede viewed from Cicurug.jpg|250px|jmpl|bingkai|Sisi barat Gunung Gede (kanan) dan Gunung Pangrango (kiri) dari Cicurug, Sukabumi]]
[[File:Gunung Pangrango captured by adrianyudharamadhana.jpg|250px|jmpl|bingkai|Gunung Gede diperbukitan Puncak Gunungmas]]
== Sejarah Pendakian ==
'''Gunung Gede''' mempunyai keadaan alam yang khas dan unik, hal ini menjadikan Gunung Gede sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.
Tercatat pada Februari 1815, Gubernur Jenderal [[Thomas Stamford Raffles|Stamford Raffles]] berhasil mencapai puncak Gunung Gede,<ref>{{Cite book|last=Glendinning|first=Victoria|date=2012-11-01|url=https://books.google.com/books?id=zG9QcYroGFoC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT195&dq=Raffles+1815+Gede&hl=en|title=Raffles: And the Golden Opportunity|publisher=Profile|isbn=978-1-84765-824-1|language=en}}</ref> lalu di tahun [[1819]], [[Caspar Georg Karl Reinwardt|Caspar Reinwardt]] tercatat sebagai orang Belanda yang pertama yang mendakimencapai puncak Gunung Gede, kemudian disusul oleh [[Franz Wilhelm Junghuhn|Franz Junghuhn]] ([[1839]]-[[1861]]), [[Johannes Elias Teijsmann|J.E.Johannes Teijsmann]] ([[1839]]), [[Alfred Russel Wallace|A.R.Alfred Wallace]] ([[1861]]), [[S.H.Sijfert Hendrik Koorders|Sijfert Koorders]] ([[1890]]), [[Melchior Treub|M. Treub]] ([[1891]]), [[W.M. Docters van Leeuwen|Willem van Leeuwen]] ([[1911]]); dan [[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Cornelis van Steenis]] ([[1920-1952]]) yang telah membuat koleksi tumbuhan dari gunung ini sebagai sumber dasar penyusunan buku ''The Mountain Flora of Java'' yang diterbitkan tahun [[1972]].<ref>{{Cite book|last=Steenis|first=Cornelis Gijsbert Gerrit Jan|date=2006|url=https://books.google.co.id/books/about/The_Mountain_Flora_of_Java.html?id=vSpFAQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The Mountain Flora of Java|publisher=Brill|isbn=978-90-04-15347-9|language=en}}</ref>
== Flora dan Fauna ==
Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman [[ekosistem]] yang terdiri dari [[formasi hutan|formasi-formasi]] [[hutan]] [[hutan submontana|submontana]], [[hutan montana|montana]], [[hutan subalpin|subalpin]]; serta ekosistem [[danau]], [[rawa]], dan [[savanasabana]].
Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis [[burung]] penghuninya yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis burung yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranyadiantaranya merupakan burung langka yaitu [[elang Jawa]] (''Spizaetus bartelsi'') dan [[celepuk jawa]] (''Otus angelinae'').
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan [[UNESCO]] sebagai Cagar Biosfir pada tahun [[1977]],<ref>{{Cite book|last=S.Pd|first=Eko Titis Prasongko|date=2020-03-26|url=https://books.google.com/books?id=XuDYDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA24&dq=gede+pangrango+1977&hl=en|title=Gunung Berapi di Indonesia|publisher=Alprin|isbn=978-623-263-084-0|language=id}}</ref> dan sebagai ''Sister Park'' (taman saudari) dengan Hutan Rekreasi Alam Yumyeongsan di [[Korea Selatan]] di tahun 2007.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2007-07-02|title=Menhut RI Peroleh Penganugerahan Gelar Honoris Causa Bidang Kehutanan dari Kangwon National Universi|url=https://www.antaranews.com/berita/68534/menhut-ri-peroleh-penganugerahan-gelar-honoris-causa-bidang-kehutanan-dari-kangwon-national-universi|website=Antara News|access-date=2023-07-30}}</ref>
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh [[UNESCO]] sebagai Cagar Biosfir pada tahun [[1977]], dan sebagai ''Sister Park'' dengan [[Taman Negara]]
== Objek Pariwisata ==
[[Berkas:Pelarangan.jpg|250px|jmpl|ka|Sebuah larangan untuk merusak atau memetik bunga [[edelweiss]] yang subur tumbuh di Suryakencana.]]
'''Gunung Gede''' maupunsebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Gede Pangrango juga merupakanmenyajikan objek-objek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional.
=== Beberapa lokasi/objek yang menarik untuk dikunjungi ===
* '''Telaga Biru.'''. Danau kecil berukuran lima hektare (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
* [[Curug Cibeureum|'''Air terjun CibeureumCibereum (I)''']]'''.''' Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut pengunjung dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di daerah [[Jawa Barat]].
* '''Air terjun Cibereum (II)'''. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 60 meter dan terletak sekitar 2,5 km dari Perbawati, Sukabumi. Terletak diantara jalur pendakian via Salabintana.
* '''Sumber Air Panas. Cibodas'''. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas, berada di jalur pendakian via Cibodas.
* '''Kandang Batu dan Kandang Badak.''' Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas. ▼
* '''PuncakKandang Batu''' dan Kawah Gunung'''Kandang GedeBadak.''' PanoramaTempat berupasinggah pemandanganuntuk [[matahari]]kegiatan terbenam/terbit, hamparan kota [[Cianjur]]-[[Sukabumi]]-[[Bogor]] terlihat dengan jelas, atraksi [[geologi]] yang menarikberkemah dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadonflora/fauna. Berada padadi ketinggian 2.958220 m. dplmdpl dengan jarak 9,7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
* '''Alun-alunPuncak''' dan '''Kepundan Gunung SuryakencanaGede.''' DataranPanorama seluasberupa 50pemandangan hektare[[matahari]] yangsaat ditutupiterbenam/terbit, hamparan bungakota [[edelweissCianjur]]-[[Sukabumi]]-[[Bogor]] terlihat dengan jelas ketika cuaca cerah, dengan atraksi [[geologi]] yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kepundan. BeradaDi puncak ini terdapat tiga kepundan yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu, dan Wadon. Puncak Gunung Gede berada pada ketinggian 2.750 m.958 dplmdpl dengan jarak 119,87 km atau 65 jam perjalanan dari Cibodas.
▲* ''' KandangAlun-Alun Batu dan Kandang BadakSuryakencana.''' UntukDataran kegiatanlembah berkemahseluas dan50 pengamatanhektare tumbuhan/satwayang ditutupi hamparan bunga [[Anaphalis javanica|edelweiss]]. Berada pada ketinggian 2. 220750 m. dplmdpl dengan jarak 711,8 km atau 3,56 jam perjalanan dari Cibodas.
* '''Bunga Edelweiss.''' Bunga zaman prasejarah yang berada di puncak gunung Gede, ketinggian 2.750 m.
== Legenda Rakyat ==
|