Hamengkubuwana X: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
salah penulisan kata
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 57:
'''H. Sri Sultan Hamengkubawana X''', (sering disingkat '''HB X'''; ([[Hanacaraka]]): ꦯꦿꦶꦯꦸꦭ꧀ꦡꦟ꧀ꦲꦩꦼꦁꦑꦸꦨꦮꦟ꧇꧑꧐꧇; {{lahirmati|[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]|2|4|1946}}) yang lahir dengan nama '''bendara Raden Mas Herjuno Darpito''' adalah [[raja]] [[Kasultanan Yogyakarta]] yang bertakhta sejak tahun [[1989]]. Saat ini, ia juga menjabat sebagai [[Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta|Gubernur]] [[Yogyakarta|Daerah Istimewa Yogyakarta]] ketiga yang menjabat sejak [[3 Oktober]] [[1998]].<ref name="profile-1">{{cite web|date=22 Oktober 2022|url=https://www.detik.com/jateng/jogja/d-6339395/profil-lengkap-gubernur-diy-sultan-hamengku-buwono-x|title=Profil Lengkap Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X|title=Profil Lengkap Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X|website=[[Detik.com|Detik]]|access-date=5 Juni 2023}}</ref>
 
== Silsilah ==
{{Keluarga Kerajaan Yogyakarta}}
* Anak laki-laki tertua dari [[Sultan Hamengkubuwana IX]] dari istri keduanya:
# RA Siti Kustina (BRA Widyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum)
* Menikah dengan :
# [[Ratu Hemas|Tatiek Drajad Suprihastuti]] ([[Ratu Hemas|BRA Mangkubumi/GKR Hemas]]; putri dari Kolonel Raden Subanadigda Sastrapranata, pada tahun 1968).
* Memiliki saudara antara lain :
# [[GBPH Joyokusumo]]
# [[Hadiwinoto|GBPH Hadiwinoto]]
# [[Prabukusuma|GBPH Prabukusuma]]
# [[Yudhaningrat|GBPH Yudhaningrat]]
* Memiliki lima orang putri :
# GRA Nurmalita Sari ([[GKR Pembayun]]/[[GKR Mangkubumi]])<br>(menikah dengan [[Wironegoro|KPH Wironegoro]])
# GRA Nurmagupita ([[GKR Condrokirono]])<br>(menikah dan bercerai dengan [KRT] Suryokusumo)
# GRA Nurkamnari Dewi ([[GKR Maduretno]])<br>(menikah dengan [[Purbodiningrat|KPH Purbodiningrat]])
# GRA Nurabra Juwita ([[GKR Hayu]])<br>(menikah dengan [[KPH Notonegoro]])
# GRA Nurastuti Wijareni ([[GKR Bendoro]])<br>(menikah dengan [[KPH Yudanegara]])
 
== MasaRiwayat kecil dan pendidikanHidup ==
 
=== Masa kecil dan pendidikan ===
Hamengkubuwana X lahir dengan nama [[BRM]] Herjuno Darpito. Setelah dewasa bergelar [[KGPH]] Mangkubumi dan setelah diangkat sebagai putra mahkota diberi gelar [[KGPAA]] Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram.
 
Hamengkubuwana X adalah seorang lulusan Fakultas Hukum Jurusan Ketatanegaraan di [[Universitas Gajah Mada]] pada 1983. Hamengkubuwana X juga sempat memimpin [[KAGAMA|Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada]] ([[KAGAMA]]).
 
==== Riwayat pendidikan ====
* SD Keputran I Yogyakarta (1959–1960)
* [[SMP Negeri 3 Yogyakarta]] (1962–1963)
Baris 86 ⟶ 72:
* [[Universitas Gadjah Mada]] (Fakultas [[Hukum]], Jurusan Ketatanegaraan; 1982)
 
=== Penobatan Sultan Yogyakarta ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Inhuldiging van Sultan Hamengku Buwana X in de kraton met naast hem de Gusti Kanjeng Ratu Hemas TMnr 20018311.jpg|jmpl|kiri|250px| Hamengkubuwana X bersama [[Ratu Hemas]] pada upacara penobatannya sebagai [[Sultan Yogyakarta|Raja]] dan Permaisuri [[Kasultanan Yogyakarta]] di [[Keraton Yogyakarta]] pada 7 Maret 1989.]]
 
Saat menginjak usia dewasa, BRM Herjuno Darpito dinobatkan sebagai [[putra mahkota]] oleh ayahnya dengan diberi gelar sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Harya (K.G.P.H.) Mangkubumi, penobatan tersebut menandai bahwa dia telah dikukuhkan menjadi [[sukesi|penerus sukesi]] selanjutnya untuk [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] setelah ayahnya. Setelah pengangkatannya sebagai putra mahkota, KGPH Mangkubumi diberi gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram.<ref name="profile-1" /><ref name="coronation-1">{{cite web|last=Hariadi Saptono, Djoko Poernomo, Soelastri Soekirno, Julius Pourwanto|date=27 Juni 2022|url=https://www.kompas.id/baca/arsip/2022/06/26/kgph-h-mangkubumi-dinobatkan-jadi-sultan-hamengku-buwono-x|title=KGPH H Mangkubumi Dinobatkan Jadi Sultan Hamengku Buwono X (Arsip Kompas)|website=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|access-date=5 Juni 2023}}</ref><ref name="coronation-2">{{cite web|editor=S. Dian Andryanto|date=3 April 2022|url=https://nasional.tempo.co/read/1577881/76-tahun-herjuno-darpito-sri-sultan-hamengkubuwono-x|title=76 Tahun Herjuno Darpito Sri Sultan Hamengkubuwono X|website=Tempo Nasional|access-date=5 Juni 2023}}</ref>
 
Penobatan Hamengkubuwana X sebagai Sultan sekaligus [[Sultan Yogyakarta|Raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] dilaksanakan di [[Keraton Yogyakarta]] pada tanggal 7 Maret 1989 (dalam [[kalender Jawa]]: Selasa Wage 19 Rajab 1921) dengan gelar resmi penguasa ''Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat''. Sekitar 2.000 tamu undangan dan ratusan [[abdi dalem]] terlibat dalam acara ini.<ref name="profile-1" /><ref name="coronation-1" /><ref name="coronation-2" />
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Aankondiging van de inhuldiging van Sultan Hamengku Buwana X op 7 maart 1989 TMnr 20017999.jpg|jmpl|kanan|250px|Papan pengumuman terpasang di salah satu tempat publik di [[Kota Yogyakarta]] untuk menyambut raja yang baru.]]
 
Penobatan BRM Herjuno Darpito sebagai Raja sekaligus Sultan untuk [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] dalam sejarah [[Keraton Yogyakarta]] dan Kesultanan Yogyakarta merupakan yang pertama kali di dalam sejarah [[Republik Indonesia]], setelah semua Raja-raja pendahulunya yang berkuasa dibawah kekuasaan pemerintah [[VOC]] dan [[Hindia Belanda]] harus melakukan izin dahulu terhadap [[pemerintah Hindia Belanda]] sebelum melakukan penobatan.<ref name="profile-1" /><ref name="coronation-1" /><ref name="coronation-2" />
 
Setelah Sabda raja pertama yang diucapkan di Siti Hinggil Keraton Yogyakarta pada 30 April 2015, gelar Sultan sebelumnya mengalami perubahan menjadi ''Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senopati-ing-Ngalaga Langgeng ing Bawana, Langgeng, Langgeng ing Tata Panatagama''. Sabda raja tersebut menimbulkan kontroversi di antara para kerabat bangsawan dan masyarakat Yogyakarta sehingga memunculkan [[Polemik sabda raja Yogyakarta 2015]].<ref>[[Kedaulatan Rakyat]], edisi [[Sabtu]], [[9 Mei]] [[2015]], hlm. 8</ref><ref name="coronation-1" /><ref>{{cite web|first=Widiaristi|last=Agustina|date=9 Mei 2015|url=https://nasional.tempo.co/sabda-raja-dan-apa-makna-di-balik-pergantian-gelar-sultan|title=Sabda Raja dan Apa Makna di Balik Pergantian Gelar Sultan|website=Tempo Nasional|access-date=5 Juni 2023}}</ref>
 
=== Kegiatan organisasi ===
[[Berkas:Joko Widodo and Iriana at Yogyakarta Palace in June 2019.jpg|thumb|kiri|250px|Hamengkubuwana X beserta keluarga menyambut kedatangan Presiden [[Joko Widodo]] dan Ibu Negara [[Iriana]] beserta cucu pertamanya, [[Jan Ethes Srinarendra]] di [[keraton Yogyakarta]] pada Juni 2019.]]
 
Hamengkubuwana X aktif dalam berbagai organisasi dan pernah memegang berbagai jabatan diantaranya adalah ketua umum Kadinda DIY, ketua DPD Golkar DIY, ketua KONI DIY, Dirut PT Punokawan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, Presiden Komisaris PG Madukismo, dan pada bulan [[Juli]] [[1996]] diangkat sebagai Ketua Tim Ahli [[Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Pada [[2010]], bersama dengan [[Surya Paloh]], Hamengkubuwana X mencetuskan pendirian [[Nasional Demokrat (Indonesia)|Nasional Demokrat]].
 
=== Menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ===
[[Berkas:Pelantikan Gub. Jogja HBX & PAX (2017).jpg|thumb|250px|kanan|Pelantikan [[Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan [[Daftar Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta|Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta]] oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Joko Widodo]].]]
 
Baris 111 ⟶ 97:
Sebagai [[Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta]], ia tidak menguber penghargaan dan piagam pengakuan. Menurutnya, peradaban kota memerlukan sentuhan kasih dan [[hati nurani]].<blockquote>"Kota kita tidak memerlukan kata pujian yang berlebihan. Dia hanya perlu sentuhan kasih dari hati nurani kita." (Kutipan dari ''Monumen Tapak Prestasi'', Yogyakarta)</blockquote>
 
==== Menjadi Jogja menjadi Indonesia ====
{{Quote|"Sudah semestinya keistimewaan Jogja adalah untuk Indonesia. Bahwa menjadi Jogja, adalah menjadi Indonesia."}}
Kalimat tersebut disampaikan dengan penuh penekanan oleh [[Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta]] Sultan Hamengkubuwana X dalam pembukaan [[Festival Kesenian Yogyakarta]] ke-29 di depan Gerbang Kantor [[Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta]] Kepatihan, Yogyakarta.
Baris 121 ⟶ 107:
* ''<nowiki/>'Watak Satriya: Sawiji, Greget, Sengguh Ora Mingkuh''', yang dimaknai sebagai jati diri yang kuat, tetapi tetap terbuka.<ref>{{Cite web|url=http://jogjaprov.go.id/warga/catatan-sipil/view/sambutan-gubernur-diy-di-fky-2017-menjadi-jogja-menjadi-indonesia|title=Sambutan Gubernur DIY di FKY 2017: Menjadi Jogja Menjadi Indonesia {{!}} Portal Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta {{!}} jogjaprov.go.id|website=jogjaprov.go.id|language=id|access-date=2017-07-31|archive-date=2017-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20170731145443/https://jogjaprov.go.id/warga/catatan-sipil/view/sambutan-gubernur-diy-di-fky-2017-menjadi-jogja-menjadi-indonesia|dead-url=yes}}</ref>
 
==== Gempa Yogyakarta ====
Pada masa kepemimpinannya, [[Yogyakarta]] mengalami [[Gempa bumi Yogyakarta Mei 2006|gempa bumi]] yang terjadi pada bulan Mei [[2006]] dengan skala 5,9 skala richter atau 6,3 magnitudo yang menewaskan lebih dari 6.000 orang dan melukai puluhan ribu orang lainnya.
 
=== Kiprah nasional ===
[[Berkas:Tapak Prestasi Hamengkubuwana X.jpg|ka|jmpl|225px|"Kota kita tidak memerlukan kata pujian yang berlebihan. Dia hanya perlu sentuhan kasih dari hati nurani kita" - Kutipan dari Monumen ''Tapak Prestasi Hamengku Buwono X'' di Monumen Tapak Prestasi, [[Yogyakarta]]. ]]
Pada peringatan hari ulang tahunnya yang ke-61 di Pagelaran Keraton pada [[7 April]] [[2007]], Hamengkubuwana X menegaskan tekadnya untuk mulai berkiprah di kancah nasional. Ia akan menyumbangkan pemikiran dan tenaganya untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Baris 137 ⟶ 123:
=== Tanda kehormatan luar negeri ===
*{{Flag|Jepang}}
**[[File:JPN Kyokujitsu-sho 2Class BAR.svg|60px]] [[Orde Matahari Terbit|Order of the Rising Sun]] Gold and Silver Star - 28 Juni 2022<ref>{{Cite news|last=Kurnia|date=2022-06-29|title=Sultan Hamengkubuwono X Raih The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star dari Jepang|url=https://www.liputan6.com/global/read/4997975/sultan-hamengkubuwono-x-raih-the-order-of-the-rising-sun-gold-and-silver-star-dari-jepang|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-07-09|first=Tommy|editor-last=Yulianingsih|editor-first=Tanti|archive-date=2022-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220709175358/https://www.liputan6.com/global/read/4997975/sultan-hamengkubuwono-x-raih-the-order-of-the-rising-sun-gold-and-silver-star-dari-jepang|dead-url=no}}</ref><ref name="mofa2009">[[:en:Ministry of Foreign Affairs (Japan)|Japanese Ministry of Foreign Affairs]], [https://www.mofa.go.jp/files/100337858.pdf "2022 Spring Conferment of Decorations on Foreign Nationals," p. 3.]</ref>
== Silsilah ==
* Anak laki-laki tertua dari [[Sultan Hamengkubuwana IX]] dari istri keduanya:
# RA Siti Kustina (BRA Widyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum)
* Menikah dengan :
# [[Ratu Hemas|Tatiek Drajad Suprihastuti]] ([[Ratu Hemas|BRA Mangkubumi/GKR Hemas]]; putri dari Kolonel Raden Subanadigda Sastrapranata, pada tahun 1968).
* Memiliki saudara antara lain :
# [[GBPH Joyokusumo]]
# [[Hadiwinoto|GBPH Hadiwinoto]]
# [[Prabukusuma|GBPH Prabukusuma]]
# [[Yudhaningrat|GBPH Yudhaningrat]]
* Memiliki lima orang putri :
# GRA Nurmalita Sari ([[GKR Pembayun]]/[[GKR Mangkubumi]])<br>(menikah dengan [[Wironegoro|KPH Wironegoro]])
# GRA Nurmagupita ([[GKR Condrokirono]])<br>(menikah dan bercerai dengan [KRT] Suryokusumo)
# GRA Nurkamnari Dewi ([[GKR Maduretno]])<br>(menikah dengan [[Purbodiningrat|KPH Purbodiningrat]])
# GRA Nurabra Juwita ([[GKR Hayu]])<br>(menikah dengan [[KPH Notonegoro]])
# GRA Nurastuti Wijareni ([[GKR Bendoro]])<br>(menikah dengan [[KPH Yudanegara]])
 
== Penerus ==