Henri Alfiandi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 38:
}}
[[Marsekal Madya]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Henri Alfiandi''' ({{lahirmati|[[Maospati, Magetan|Maospati]],
[[Magetan]], [[Jawa Timur]]|24|7|1965}}) adalah seorang [[Purnawirawan]] [[TNI-AU]] yang terakhir menjabat sebagai [[Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan|Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan]] (Basarnas) Sebelum memasuki masa pensiun sebagai kepala badan pencarian dan pertolongan (Basarnas), dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama DANPUSPOM TNI karena kasus pengadaan barang dan jasa .<ref>{{Cite web |url=https://www.basarnas.go.id/artikel/kabasarnas-baru-dilantik |title="Kabasarnas Baru Dilantik" |access-date=2021-02-04 |archive-date=2021-04-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210417045020/https://basarnas.go.id/artikel/kabasarnas-baru-dilantik |dead-url=yes }}</ref>
 
Henri, merupakan alumnus [[Akademi Angkatan Udara]] (AAU) 1988. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|Asops Kasau]]. Di penghujung masa karirnya, beliau ditetapkan sebagai tersangkatersandung kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama DANPUSPOM TNI. Selama masa jabatan nya sebagai kepala Badan SAR Nasional periode 2021-2023 beliau berhasil memgumpulkan uang hasil korupsi dari barang dan jasa sebesar 88,3 Milyar.
 
== Riwayat Pendidikan ==