Teori Brewster: Perbedaan antara revisi

'''Teori [[Brewster]]''' adalah teori yang menyederhanakan [https://molokulegend.com/2023/06/11/pengertian-berserta-fungsi-warna-primer-sekunder-dan-tersier/ [warna]] yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831.

Merupakan warna dasar yang tidak tergolong merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah [https://molokulegend.com/2023/06/11/pengertian-berserta-fungsi-warna-primer-sekunder-dan-tersier/ [merah]], [https://molokulegend.com/2023/06/11/pengertian-berserta-fungsi-warna-primer-sekunder-dan-tersier/ [biru]], dan [https://molokulegend.com/2023/06/11/pengertian-berserta-fungsi-warna-primer-sekunder-dan-tersier/ [kuning]]

Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna [https://molokulegend.com/2023/06/11/pengertian-berserta-fungsi-warna-primer-sekunder-dan-tersier/ [jingga]] merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, [https://molokulegend.com/2023/06/11/pengertian-berserta-fungsi-warna-primer-sekunder-dan-tersier/ [hijau]] adalah campuran biru dan kuning, dan [[ungu]] adalah campuran merah dan biru.

Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju [https://molokulegend.com/2023/06/11/pengertian-berserta-fungsi-warna-primer-sekunder-dan-tersier/ [hitam]].