Goal-based Requirement Analysis Method (GBRAM): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-\=\=(\s|)[Rr]eferences(\s|)\=\= +== Referensi ==)
Arsenna397 (bicara | kontrib)
Menambahkan referensi
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 11:
* Organisir (''Organize Activities''): mengklasifikasikan dan mengatur ''goal'' sesuai dengan hubungan ketergantungannya.<ref name=":3" />
 
''Goal'' dapat diekstraksi dari berbagai jenis informasi yang dikumpulkan termasuk deskripsi proses seperti [[diagram alir]] atau [[Diagram hubungan entitas|diagram ''Entity Relationship'']] (ER). Diagram ER adalah model konseptual untuk menggambarkan hubungan antara objek atau entitas dalam sebuah sistem informasi. <ref>{{Cite web|last=Ayuningtyas|first=Meilina Eka|date=2023-03-19|title=Jenis Key yang Umum Digunakan pada ER Diagram|url=https://meilinaeka.staff.telkomuniversity.ac.id/2023/03/19/jenis-key-yang-umum-digunakan-pada-er-diagram/|website=Blog Staff Telkom University|access-date=2023-08-02}}</ref>Penting untuk mengidentifikasi ''goal'' dari deskripsi proses dengan cara mencari pernyataan yang tampaknya memandu keputusan desain di berbagai tingkatan dalam suatu sistem atau organisasi. Ketika digunakan sebagai sumber informasi eksklusif, deskripsi proses tidak cukup untuk mencapai ketelitian dan kelengkapan. Oleh karena itu, jika memungkinkan, praktisi harus mempertimbangkan sumber-sumber lain yang mungkin seperti transkrip wawancara dengan para pemangku kepentingan. Namun, para pemangku kepentingan cenderung untuk mengungkapkan kebutuhan mereka dalam hal operasi dan tindakan daripada dalam bentuk ''goal''. Dengan demikian, mencari kata-kata tindakan adalah cara yang berguna untuk mengekstrak ''goal'' dari deskripsi pemangku kepentingan.<ref name=":1" /> Contohnya, pada menu penjadwalan rapat, pemangku kepentingan mungkin akan menggunakan kata kerja semacam "menjadwalkan" dan "memesan" yang akan menjadi ''goal'' seperti "menjadwalkan rapat" dan "memesan ruang rapat".<ref name=":1" />
 
Selain ''goal'', ada pula agen, pemangku kepentingan, dan batasan (''constraint'') juga harus diidentifikasi. Pendekatan yang paling masuk akal adalah mengidentifikasi sedini mungkin agen yang bertanggung jawab dengan menentukan agen apa yang pada akhirnya bertanggung jawab untuk mencapai dan memelihara suatu ''goal''. Contohnya, ''goal'' "menjadwalkan rapat" merupakan tanggung jawab dari penjadwal rapat. Batasan berguna karena mereka memberikan informasi tambahan mengenai kebutuhan yang harus dipenuhi agar ''goal'' tertentu dapat diselesaikan. Batasan diidentifikasi dengan mencari penghubung temporal, seperti kata "selama", "sebelum", dan "sesudah", atau varian apa pun darinya. Batasan juga dapat diidentifikasi dengan mencari hubungan ketergantungan. Bayangkan goal "Rapat dijadwalkan" pada sistem penjadwalan rapat dengan batasan: Ruang rapat harus tersedia selama rapat berlangsung (tanggal/waktu). Setelah ''goal'', tanggung jawab agen dan pemangku kepentingan diidentifikasi dan ditentukan, goal tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan kondisi target mereka dan mulai dikembangkan.<ref name=":1" />