Widura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Nama Yama Widura
Baris 1:
{{TMH Infobox|
| Nama = Yama Widura
| Devanagari = विदुरयम विदुरा
| Nama_lain = Yamawidura, Kesatri<ref name="kesatri"/>
| Ejaan_Sanskerta = Vidura
Baris 14:
| Istri = Sulaba
}}
'''Yama Widura''' {{Sanskerta|विदुर|Vidura}} adalah salah seorang tokoh [[protagonis]] dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Ia adalah adik tiri [[Pandu]] dan [[Dretarasta]] karena memiliki ayah yang sama tetapi lain ibu. Ayah Widura adalah [[Resi]] [[Byasa|Kresna Dwipayana Wyasa]] atau [[Resi]] [[Byasa]] (Abyasa), tetapi ibunya adalah seorang perempuan dari kasta [[sudra]]. Widura tidak turut terjun ke dalam medan [[perang Kurukshetra|pertempuran di Kurukshetra]], yaitu perang antara [[Pandawa]] dan [[Korawa]], para keponakannya sendiri.
 
== Kelahiran ==
Baris 43:
== Pewayangan Jawa ==
[[Berkas:Raden Yamawidura.jpg|ka|jmpl|240px|Widura sebagai tokoh dalam budaya pewayangan Jawa.]]
Dalam pewayangan [[Jawa]], tokoh Widura sering pula disebut dengan nama '''Yamawidura'''. Ia berkedudukan sebagai adipati Pagombakan, yaitu sebuah negeri kecil bawahan [[Astina]]. Widura merupakan putra ketiga [[Abyasa|Maharesi Abiyasa]] yang lahir dari dayang bernama Datri. Dikisahkan bahwa Prabu [[Citrawirya]] raja [[Hastina]] meninggal tanpa keturunan. AbyasaMaharesi Abiyasa, putra pertama ibu suri [[Durgandini]] (Satyawati) diundang untuk menyambung dinasti Astina dengan cara menikahi kedua janda Prabu Citrawirya, yaitu Dewi [[Ambika]] dan Dewi [[Ambalika]]. Namun keduanya ketakutan ketika melihat wujud AbyasaMaharesi Abiyasa yang mengerikan karena pendeta tersebut baru saja menjalani tapa brata cukup lama. Akibatnya, masing-masing melahirkan anak-anak cacat, yaitu [[Dretarastra]] dan [[Pandu]]. Abyasa kemudian diperintah ibunya untuk berhubungan dengan Dewi Ambalika sekali lagi. Namun Dewi Ambalika memerintahkan dayangnya yang bernama Datri supaya menyamar sebagai dirinya. Ternyata Datri juga ketakutan saat bertemu dengan AbyasaMaharesi Abiyasa. Ia mencoba lari berjingkat ke luar kamar. Akibatnya, Datri pun melahirkan bayi berkaki pincang, yang diberi nama Yama Widura.
 
Widura menikah dengan Dewi Padmarini, putri Adipati Dipacandra dari Pagombakan, bawahan negeri Astina. Widura kemudian menggantikan kedudukan Adipati Dipacandra sepeninggal mertuanya itu. Yang menjabat sebagai patih di Kadipaten Pagombakan adalah Patih Jayasemedi. Widura memiliki putra bernama Raden [[Sanjaya (Mahabharata)|Sanjaya]] yang menjadi juru penuntun Adipati [[Dretarastra]]. Sementara itu dalam ''Mahabharata'' versi aslinya (versi [[India]]), antara Widura dengan Sanjaya sama sekali tidak terdapat hubungan darah.
 
Sepeninggal Prabu [[Pandu]], kelima putranya yang disebut [[Pandawa]] tidak menetap di istana Astina, melainkan tinggal bersama Widura di Kadipaten Pagombakan. Widura berhasil mendidik kelima keponakannya itu menjadi manusia-manusia utama. Dalam dunia politik, Widura bermusuhan dengan [[Sangkuni]], adik ipar [[Dretarastra]] yang berpangkat patih. Sangkuni sendiri menanamkan kebencian kepada Pandawa di hati para keponakannya, yaitu [[Korawa]]. Ketika Pandawa hendak diserahi takhta Astina warisan Pandu, mereka terlebih dulu dijebak oleh para Korawa di dalam gedung [[Laksagreha|Balai Sigala-gala]] yang kemudian dibakar. Namun, karena Widura membangun terowongan rahasia di bawah gedung tersebut, Pandawa dan ibunya, yaitu [[Kunti]] berhasil meloloskan diri dari maut.
 
Widura berusia sangat panjang. Sementara itu putranya gugur dalam perang [[Bharatayuddha]] melawan [[Karna]]. Widura meninggal dunia saat bertapa di dalam hutan, ketika Pandawa telah berhasil mendapatkan kembali kekuasaan atas negeri Astina setelah tertumpasnya Korawa, Versi lainnya Yama Widura meninggal dibunuh oleh Patih Sengkuni disaat perang tanding di Bharatayudha.
 
== Silsilah ==