Halim Ambiya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nirwanjerryson (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Nirwanjerryson (bicara | kontrib)
Penambahan foto untuk segmen "Merangkul Anak Punk dan Jalanan" dan "Pengajian di Kolong Jembatan"
Baris 108:
 
==== '''Merangkul Anak Punk dan Jalanan''' ====
[[Berkas:Halim Ambiya berbagi cerita bersama anak punk dan jalanan di kawasan Gondangdia.jpg|jmpl|Halim Ambiya berbagi cerita bersama anak punk dan jalanan di kawasan Gondangdia. (03/03/2019)]]
 
Halim Ambiya melihat bahwa agama terlalu melangit bila hanya dipelajari di dunia maya, tidak ''down to earth.''<ref name=":0">{{Cite news|date=31 Mei 2019|via=YouTube|title=HALIM AMBIYA, PENDIRI TASAWUF UNDERGROUND {{!}} HITAM PUTIH (31/05/19) PART 2|url=https://www.youtube.com/watch?v=MzdY9FaNIO0|work=TRANS7 OFFICIAL|type=Video|access-date=29 Juli 2023}}</ref> Dari pemikiran itu, dia mencoba untuk melakukan pendekatan terhadap anak [[punk]] dan jalanan secara pribadi.<ref>{{Cite news|last=Nushratu|first=Hana|date=8 April 2022|title=Tantangan Ponpes Tasawuf Underground Gaet Anak Punk|url=https://www.medcom.id/nasional/daerah/dN6XeVpk-tantangan-ponpes-tasawuf-underground-gaet-anak-punk|work=medcom.id|access-date=4 Agustus 2023}}</ref> Di akhir tahun 2016, Halim Ambiya mulai merangkul anak-anak punk dan jalanan di sekitar [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]] dengan lebih intensif. Awalnya, Halim mendekati mereka di perempatan Gaplek, [[Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan|Pondok Cabe]], [[Kota Tangerang Selatan]] dengan cara berkawan. “Di awal kita ngopi bareng. Lambat laun mereka sendiri yang mau belajar ngaji dan shalat,” tuturnya.<ref>{{Cite news|last=Khoiri|first=Ilham|last2=Suwarna|first2=Budi|date=11 Januari 2021|title=Halim Ambiya, Ustadnya Anak Jalanan|url=https://www.kompas.id/baca/sosok/2021/01/11/halim-ambiya-tasawuf-underground-untuk-anak-jalanan|work=kompas.id|access-date=2 Agustus 2023}}</ref> Halim tidak mengenalkan dirinya sebagai [[Ustaz|Ustadz]] atau [[Kiai|Kyai]] di hadapan anak-anak punk dan jalanan, melainkan hadir sebagai sahabat, datang sebagai guru, serta menjadi ayah ideologis bagi mereka.<ref name=":1">{{Cite news|date=9 April 2021|via=YouTube|title=Halim Ambiya Sempat Risih Dipanggil Ustadz, Apa Alasannya? {{!}} E-Talkshow tvOne|url=https://www.youtube.com/watch?v=vk-biMu_UqE|work=tvOneNews|type=Video|access-date=29 Juli 2023}}</ref> Halim Ambiya mengungkapkan:<blockquote>''"Rasulullah tidak memanggil Abu Bakar, Utsman, Umar, Ali sebagai 'tilmid' atau 'thalib', tapi memanggilnya sebagai 'shohib', sebagai sahabat. Jadi, konsep persahabatan adalah metodologi dakwah yang paling pas. Karenanya, perlu mendekati anak punk dan jalanan itu dengan sebuah konsep persahabatan."''<ref name=":1" /></blockquote>Melalui kegiatan nyata sosial, kemanusiaan dan keagamaan, Halim Ambiya ingin agar pengamalan ilmu [[Sufisme|tasawuf]] dapat dirasakan dampaknya bagi masyarakat luas. Salah satu model dakwah tasawuf yang dia lakukan adalah dengan pemberdayaan anak [[punk]] dan jalanan, baik secara agama, ekonomi, dan sosial. “Agama kalau hanya dipelajari saja tanpa amal yang nyata, agama menjadi terlalu kering, terlalu melangit, tidak dihunjamkan ke bumi,"<ref>{{Cite news|last=Setyorini|first=Virna P|last2=Pradipta|first2=Galih|date=10 Mei 2019|title=Jalan pulang anak-anak yang terabaikan|url=https://www.antaranews.com/berita/863780/jalan-pulang-anak-anak-yang-terabaikan|work=ANTARA News|access-date=2 Agustus 2023}}</ref> kata Halim. "Tasawuf bukan hanya ilmu langit, tapi juga ilmu bumi. Ilmu yang penerapannya vertikal dan horizontal, ''habblum minallah wa hablum minannas,”'' tuturnya lagi.
 
Baris 119 ⟶ 120:
 
==== Pengajian di Kolong Jembatan ====
[[Berkas:Anak_Punk_Belajar_Mengaji_bersama_Halim_Ambiya_di_Tebet,_Jakarta_Selatan.webp ‎|jmpl|Sekelompok anak punk yang sedang belajar mengaji di kawasan Jakarta Selatan. (Validnews/dok)]]
Pada tahun 2018, [[Tasawuf Underground|Komunitas Tasawuf Underground]] yang dipimpin oleh Ustadz Halim Ambiya menggelar pengajian di beberapa titik sekitar [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]], seperti di [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]], [[Sawangan, Depok|Sawangan]], [[Parung, Bogor|Parung]], [[Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan|Pondok Ranji]], [[Tebet, Jakarta Selatan|Tebet]], [[Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat|Gondangdia]], [[Tanah Abang, Jakarta Pusat|Tanah Abang]], [[Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur|Cipinang]], [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]], dan [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Kebon Jeruk]]. Terdapat sekitar 120 anak [[punk]] dan jalanan binaan Tasawuf Underground di seluruh [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]].<ref>{{Cite news|last=Wicaksana|first=Rendy|date=8 Mei 2021|title=Tasawuf Underground, Dakwah Islam Berdayakan Anak Jalanan|url=https://www.voaindonesia.com/a/tasawuf-underground-dakwah-islam-berdayakan-anak-jalanan/5882315.html|work=VOA Indonesia|type=Video|access-date=4 Agustus 2023}}</ref> Pada November 2018, Halim Ambiya secara khusus membuat pengajian di kolong jembatan Tebet, setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 14.00-17.00 WIB.<ref>{{Cite news|last=Ridwan|first=Taufik|last2=Firmansyah|first2=Asep|date=18 Maret 2019|title=Tasawuf Underground, melawan stigma negatif anak "punk"|url=https://www.antaranews.com/berita/811712/tasawuf-underground-melawan-stigma-negatif-anak-punk|work=ANTARA News|access-date=2 Agustus 2023}}</ref> Terdapat sekitar 40 anak punk dan jalanan binaan yang mulai mengaji di sana.<ref>{{Cite news|last=Saputra|first=Andrian|date=2 Desember 2020|title=Apa Jadinya Jika Anak-Anak Punk Mengaji di Kolong Jembatan|url=https://khazanah.republika.co.id/berita/qkq13k320/apa-jadinya-jika-anakanak-punk-mengaji-di-kolong-jembatan|work=Republika|access-date=27 Juli 2023}}</ref>