Sunan Gunung Jati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: menghapus pranala wiki Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 211:
Pada tanggal [[21 Agustus]] [[1522]] dibuatlah suatu perjanjian yang menyebutkan bahwa orang Portugis akan membuat [[loji]] (perkantoran dan perumahan yang dilengkapi benteng) di Sunda Kelapa<ref>De Haan, Frederik. 1932. Oud Batavia. [[Den Haag]]: Antiquariaat Minerva</ref> dan Banten, sedangkan Sunda Kelapa akan menerima barang-barang yang diperlukan. Raja Sunda Surawisesa akan memberikan kepada orang-orang Portugis 1.000 keranjang lada sebagai tanda persahabatan, sebuah batu peringatan atau ''[[padraõ]]'' (dibaca: Padraun) dibuat untuk memperingati peristiwa itu.
 
[[Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal|Padrão dimaksud]] disebut dalam cerita masyarakat [[Sunda]] sebagai Layang Salaka Domas dalam cerita rakyat [[Mundinglaya Dikusumah]], dari pihak [[kerajaan Sunda]] perjanjian ditandatangani oleh ''Padam Tumungo'' (yang terhormat Tumenggung), ''Samgydepaty'' (Sang Depati), ''e outre Benegar'' (dan bendahara) ''e easy o xabandar'' (dan Syahbandar) <ref>Heuken, A. 1982. Historical Sites of Jakarta. [[Jakarta]]. Yayasan Cipta Loka Caraka</ref> Syahbandar Sunda Kelapa yang menandatangani bernama Wak Item dari kalangan muslim Betawi, dia menandatangani dengan membubuhkan huruf Wau dengan Khot.<ref name="eramuslim1">[http://m.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/mengkritisi-peran-fatahillah-di-jakarta.htm Ridyasmara, Rizki. 2008. Mengkritisi Peran Fatahilah di Jakarta. ][[Jakarta]]: Era Muslim</ref>
 
==== Penguasaan [[Banten]] ====