Maniis, Cingambul, Majalengka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
Sejarah mengenai majlis dzikir tersebut bahwasanya melalui doa dan restu Syekh Mursyid TQN yaitu pangersa Ghaosul Adzhom wa Khutubil alamin Syekh Akhmad Shohibul wafa Tajul Arifin (Abah Anom), majelis tersebut bisa eksis dan berkembang hingga saat ini. Dzikir kalimat Laailaaha illallah selalu bergema sehabis sholat Fardu dilaksanakan, dan amaliah khotaman selalu diamalkan setiap hari, juga upacara Manaqib Syekh Abdul Qodir jaelani selalu rutin dilaksanakan setiap bulan. Hingga kini para jamaah semakin bertambah untuk bersama-sama mengamalkan kalimat Laa ilaha illallah...
Dan untuk mensejahterakan serta membantu kehidupan para ikhwan, maka dibukalah wira usaha dengan merintis peternakan unggas dan ikan, serta membuka warung nasi dengan nama "[[Saung Mugi Barokah, no 165]]" terletak dipinggir jalan antara Majalengka-Ciamis (wilayah desa Cinta Asih kec Cingambul)dengan panorama yang indah, asri, sejuk dikelilingi hutan pinus serta sebuah danau buatan, cocok sebagai tempat rujukan untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga, serta melepas lelah. Selain itu para ikhwan yang singgah dapat bersama-sama mengamalkan ajaran Thoreqat Qoodiriyah Naqsyabandiyah dibawah panji Pondok Pesantren Suryalaya.
[[Sumber: Kyai Asep Saeful Haq dan ustadz Muhalim,081395823747 - 085295595970]]
|