Bahasa Sunda Pesisir Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 43:
}}
 
'''Bahasa Sunda Pesisir Utara''' atau '''Bahasa Sunda Pantai Utara''',{{sfnp|Hammarström|Forkel|Haspelmath|2023}} ('''BSPUSPU''') bisa disingkat menjadi '''Bahasa Sunda Pantura''' adalah pengelompokan geografis bentuk-bentuk [[bahasa Sunda]] yang hidup sebagai bahasa ibu bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir utara wilayah penuturan bahasa Sunda. Wilayah tersebut meliputi beberapa kabupaten, seperti [[Kabupaten Serang]], [[Kabupaten Tangerang]], [[Kabupaten Bekasi]], [[Kabupaten Karawang]], [[Kabupaten Subang]], [[Kabupaten Indramayu]], dan [[Kabupaten Cirebon]].{{sfnp|Sudjana|Marzuki|Abas|Jayawiguna|1983|pp=1-2}} Bahasa Sunda Pantura mempunyai struktur bahasa yang kurang lebih sama dengan bahasa Sunda baku, bila ditilik dari sistem morfologi, fonologi, dan sintaksisnya, tidak banyak ditemukan adanya perbedaan. Perbedaan hanya didapat dari sebagian kecil [[kosakata]] dan [[intonasi]]. Beberapa kata mempunyai bentuk yang sama, tetapi makna berbeda, dan juga sebaliknya.{{sfnp|Sudjana|Marzuki|Abas|Jayawiguna|1983|pp=91}}
 
Dalam pengucapan kalimat, bahasa Sunda Pantura memiliki intonasi khasnya tersendiri yang perbedaannya dapat terdengar dan dibandingkan dengan bahasa Sunda baku, bila dalam bahasa Sunda baku sebuah [[kalimat]] berita diakhiri dengan intonasi menurun, maka dalam bahasa Sunda Pantura yang terjadi adalah sebaliknya, kalimat diakhiri dengan intonasi menaik, kadangkala intonasi antara kalimat berita sama dengan intonasi [[Interogativa|kalimat tanya]].{{sfnp|Sudjana|Marzuki|Abas|Jayawiguna|1983|pp=91}} Perbedaan lainnya terletak pada beberapa kasus penggunaan preposisi, jika bahasa Sunda baku menggunakan preposisi ''tina'', dalam bahasa Sunda Pantura sering tergantikan dengan ''ku'', contohnya, ''tulaléna tina inten'' 'belalainya terbuat dari intan' menjadi ''tulaléna ku inten.{{sfnp|Sudjana|Marzuki|Abas|Jayawiguna|1983|pp=91}}''