Pulau, Bangkinang, Kampar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 344:
Usaha perkebunan pada dasarnya merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Pulau, salah satunya adalah kelapa sawit yang diusahakan oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang juga melakukan pembibitan kelapa sawit di pemukiman masing-masing.
Baris 349 ⟶ 350:
Usaha pertanian terpadu pada dasarnya merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Pulau. Budidaya padi sawah tadah hujan, padi sawah pengairan setengah teknis, dan sayuran banyak diusahakan oleh masyarakat. Namun produktivitas pertanaman padi sawah masih tergolong rendah, hal ini dicoba untuk ditanggulangi oleh dinas pertanian setempat dengan mendatangkan sejumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk membantu kelompok tani.
1.3 Potensi Peternakan
Peternakan kerbau dalam skala kecil pun merupakan salah satu sektor yang diusahakan oleh masyarakat sampai sekarang. Bantuan ternak sapi dari dinas peternakan Kabupaten Kampar yang digulirkan tahun lalu tidak berhasil dalam pelaksanaannya.
1.4 Potensi Perikanan
Usaha perikanan juga merupakan salah satu potensi yang bisa dikembangkan di Kelurahan Pulau, namun masih memerlukan pembinaan dari instansi terkait.
1.5 Potensi Kesenian
Basiacuong terdiri dari kata "siacuong" dan "acuong" yang memiliki arti sanjung menyanjung. Basiacuong berisi ungkapan petatah-petitih dan pantun yang bermakna. Dalam adat-istiadat dan pergaulan Pemuka Adat, Datuk, Ninik Mamak di daerah Kampar, siacuong menjadi bahasa pengantar. Basiacuong adalah gaya bertutur ketika berdialog, berunding dan bermusyawarah dalam adat Kampar dengan gaya bahasa "prosa liris". Penuturannya disampaikan dengan bahasa yang halus. Basiacuong menjalankan fungsinya sebagai gaya berbicara yang tinggi pada berbagai kesempatan, antara lain pada saat penyampaian larangan dan teguran adat, nasehat, acara pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya, basiacuong kemudian berfungsi menjadi pendorong bagi masyarakat untuk terampil berbicara, mempertinggi sopan dan santun, mempererat silaturahmi, bermusyawarah untuk mufakat, serta memperkokoh rasa kebersamaan untuk saling tolong-menolong.
Baris 372 ⟶ 368:
Industri rumah tangga dalam pembuatan keripik ubi kayu diusahakan oleh ± 10 orang, dipandang perlunya usaha untuk mengembangkan industri kecil tersebut misalnya dengan meningkatkan penggunaan teknologi tepat guna, peningkatan jumlah modal dan pembekalan manajemen usaha/keuangan.
1.7 Wisata Budaya Melayu
Baris 380 ⟶ 374:
Balimau Kasai merupakan upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Kampar di Provinsi Riau untuk menyambut bulan suci Ramadan. Acara ini biasanya dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan puasa. Upacara tradisional ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa, juga merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri. Balimau memiliki makna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau, dan jenis jeruk yang umumnya digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wewangian yang dipakai saat berkeramas. Bagi masyarakat Kampar, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa.
2. Aghi Ghayo Onam
|