Paus Yohanes Paulus I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Baris 221:
 
Suster Margherita Marin, yang bekerja di [[Vatikan]] selama kepausan Luciani, mengatakan dalam komentar yang dibuat pada akhir 2017 bahwa Paus Yohanes Paulus I telah menerima para suster ke kapel apartemennya untuk [[Misa]] pagi, tidak seperti pendahulunya Paulus VI yang hanya menerima sekretarisnya.<ref name =FD>{{kutip web|url=http://nuovavenezia.gelocal.it/venezia/cronaca/2017/12/11/news/suor-margherita-papa-luciani-era-sereno-quando-mori-1.16225896| publisher=La Nuova Venezia|date=11 Desember 2017|author=Francesco Dal Mas|access-date=12 Desember 2017|title=Suor Margherita: "Papa Luciani era sereno quando morì"}}</ref> Marin juga mengatakan bahwa Luciani akan berbicara menggunakan [[dialek Venesia]] dengan para suster dari Venesia itu untuk membuat mereka lebih nyaman, dan untuk berinteraksi lebih baik dengan mereka. Para rohaniwan juga mencatat bahwa humor Paus Yohanes Paulus I terbukti dapat diterima oleh semua orang yang berbicara dengannya, dan dia sering bercanda dengan para suster ketika melihat fotonya di koran, misalnya: "Tapi Anda lihat bagaimana mereka mendapatkan saya", mengacu pada kualitas fotonya.
 
==Kematian==
[[File:TombaBeatoGiovanniPaoloI2022.jpg|thumb|235px|Makam Yohanes Paulus I di Gua Vatikan setelah beatifikasinya tahun 2022]]
Sekitar jam 10 malam pada malam kematiannya, Paus mengetahui bahwa beberapa [[neo-Fasis]] muda telah menembaki sekelompok anak muda yang sedang membaca ''[[L'Unità]]'', surat kabar Komunis, di luar salah satu kantor koran partai di Roma. Seorang anak laki-laki terbunuh sementara yang lain terluka parah. Paus mengeluh kepada John Magee, "Bahkan yang muda pun saling membunuh." Dia kemudian pergi ke kamarnya untuk membaca buku karya [[Thomas à Kempis]] berjudul ''[[The Imitation of Christ]]'' di tempat tidur.<ref>{{Cite news|url=https://www.theguardian.com /theguardian/2013/sep/30/pope-john-paul-1-death-vatican|title=Dari arsip, 30 September 1978: Paus Yohanes Paulus I meninggal karena serangan jantung|journal=The Guardian|date=30 September 2013 |akses-tanggal=28 Februari 2015|last1=Armstrong|first1=George}}</ref>
 
Pada tanggal 29 September 1978, yang seharusnya menjadi hari ke-35 masa kepausannya, Paus Yohanes Paulus I ditemukan tewas di tempat tidurnya dengan bahan bacaan dan lampu samping tempat tidur yang masih menyala. Dia mungkin menderita [[serangan jantung]] pada malam sebelumnya.<ref>{{Cite web|url=http://www.crisismagazine.com/2009/a-quiet-death-in-rome-was-pope -john-paul-i-murdered|title=Kematian Tenang di Roma: Apakah Paus Yohanes Paulus I Dibunuh?|date=1 April 2009|website=Crisis Magazine|language=en-US|access-date=15 September 2019} }</ref> Setelah pengumuman berita secara global, [[Spanyol]],<ref>{{cite web | url=https://www.boe.es/buscar/doc.php?id=BOE-A-1978-24813 | title=BOE.es - BOE-A-1978-24813 Real Decreto 2329/1978, de 29 de septiembre, por el que se declara luto nacional por el fallecimiento de Su Santidad el Papa Juan Pablo I }}</ref> [[Zaire]]<ref>{{kutip buku | url=https://books.google.com/books?id=Dd_bpKbE7XUC&q=pope+john+paul+I+died+declares+three+days+mourning&pg=PA120 | title=Dialektika Penindasan di Zaire | isbn=0253317037 | last1=Schatzberg | first1=Michael G. | year=1988 }}</ref> dan [[Lebanon]]<ref>{{cite news |last1=Homan |first1=Richard L. |title=Dunia Bereaksi Dengan Ketidakpercayaan Dan Kepedulian |url=https://www. washingtonpost.com/archive/politics/1978/09/30/world-reacts-with-disbelief-and-concern/b028ccdb-8f52-4bde-9e63-31f56aebc665/ |newspaper=Washington Post |access-date=10 Juni 2022 | date=30 September 1978}}</ref> semuanya menyatakan diadakannya tiga hari berkabung.
 
Pemakaman Yohanes Paulus I diadakan di [[Lapangan Santo Petrus]] pada tanggal 4 Oktober 1978, dirayakan oleh [[Carlo Confalonieri]]. Dalam [[pidato]] untuk mendiang Paus, Confalonieri menggambarkannya sebagai komet yang berkedip-kedip yang secara singkat menerangi gereja. Dia kemudian dimakamkan di groto Vatikan.<ref>{{cite web |title=Makam Yohanes Paulus I |url=http://stpetersbasilica.info/Grottoes/JPI/Tomb%20of%20John%20Paul% 20I.htm |website=Info Basilika Santo Petrus |access-date=15 April 2023}}</ref>
 
[[File:1000 lire John Paul I - 1978.png|thumb|right|250px|Koin perak 1000 [[lira Vatikan|lire]] dengan potret Paus Yohanes Paulus I di bagian depan (1978)]]
Ada beberapa [[Teori konspirasi mengenai Paus Yohanes Paulus I|spekulasi konspirasi terkait kematiannya]].
 
===Pengungkapan 2018===
Wartawan dan wakil postulator penyebab kanonisasi Paus Yohanes Paulus I, Stefania Falasca, menerbitkan sebuah buku baru pada tahun 2017 berjudul ''Paus Luciani, Kronik Kematian'', di mana dia mengungkapkan bahwa Paus Yohanes Paulus I telah mengeluh sakit dada berjam-jam sebelum kematiannya, dan malam sebelumnya, tetapi tidak memperhatikannya dan memerintahkan agar dokternya tidak dipanggil.<ref name=BDC>{{cite web|url=https://cruxnow.com/vatican/2017/11 /06/sainthood-bid-heats-book-debunks-conspiracies-john-paul/|title=Saat tawaran kesucian memanas, buku menyangkal konspirasi pada Yohanes Paulus I|date=6 November 2017|access-date=6 November 2017| author=Inés San Martín|archive-url=https://web.archive.org/web/20171106084147/https://cruxnow.com/vatican/2017/11/06/sainthood-bid-heats-book-debunks- conspiracies-john-paul/|archive-date=6 November 2017|url-status=dead}}</ref> Falasca membenarkan, setelah mewawancarai para suster yang menemukannya dan dokumen dari [[Arsip Apostolik Vatikan]], bahwa Paus Yohanes Paulus I meninggal karena serangan jantung pada larut malam tanggal 28 September 1978.<ref name=JPIDC>{{cite web|url=https://www.catholicnewsagency.com/news/new-book-reveals-deatails- of-john-paul-is-death-33420|title=Buku baru mengungkap rincian kematian Yohanes Paulus I|publisher=Kantor Berita Katolik|author=Hannah Brockhaus|date=6 November 2017|access-date=6 November 2017}} {{dead link|date=Maret 2018 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
[[Kardinal Sekretaris Negara]] [[Pietro Parolin]], dalam kata pengantarnya untuk buku tersebut, menggambarkan berbagai konspirasi mengenai kematian Yohanes Paulus I sebagai "rekonstruksi noir". Parolin lebih lanjut mengatakan bahwa kematian mendadak Paus Yohanes Paulus I mengilhami "banyak teori, kecurigaan, [dan] anggapan" berdasarkan opini daripada fakta.<ref name=BDC/>
 
Falasca mencatat kesaksian Suster Margherita Marin tahun 2009, salah satu dari dua [[Biarawati|suster]] yang menemukan Paus meninggal di kamar tidurnya pada pagi hari tanggal 29 September 1978. Paus Yohanes Paulus I telah membuat kebiasaan untuk minum kopi pagi di [[sakristi]] dan kemudian pergi ke [[kapel]] untuk berdoa sebelum mengurus urusan hari itu.<ref name=MJPI/> [[Suster Vincenza Taffarel|Suster Vincenza]] telah mencatat bahwa Paus tidak menyentuh kopi yang dia tinggalkan untuknya di sakristi pada pukul 5:15 (setelah sekitar sepuluh menit) dan pergi mencarinya tetapi menemukannya tewas, dan buru-buru memanggil Marin yang juga masuk ke kamar.<ref>{{Cite web|date=7 November 2017|title=Nun mengenang saat dia menemukan Paus Yohanes Paulus I meninggal|url=https://catholicherald.co.uk/nun-relives-moment-she-found-pope- john-paul-i-dead/|access-date=13 Oktober 2021|website=Catholic Herald|language=en-GB}}</ref>
 
Suster Vincenza berkata: "Dia belum keluar? Kenapa belum?" dan mengetuk beberapa kali lagi tetapi mendengar keheningan, lalu membuka pintu dan masuk. Marin tetap berada di lorong tetapi mendengar suster itu berkata: "Yang Mulia, Anda tidak boleh melontarkan lelucon ini pada saya" karena Saudari Vincenza juga memiliki penyakit jantung.<ref name=BDC/><ref name=MJPI/><ref name=JPIDC/> Marin bersaksi bahwa tangan Paus Yohanes Paulus I dingin, dan dia terpukul oleh kegelapan kukunya.<ref name=BDC/ > Marin bersaksi lebih lanjut bahwa informasi asli yang diberikan oleh [[Vatikan]] tentang siapa yang menemukan Paus itu salah, karena semula diklaim bahwa penemuan itu dilakukan oleh sekretaris Paus, Lorenzi dan Magee.<ref name=JPIDC/> Marin bersaksi bahwa "ia berada di tempat tidur dengan sedikit senyum" di wajahnya. Lampu baca di atas kepala tempat tidur masih menyala, dengan dua bantal di bawah punggung menopangnya, dengan kaki terentang dan lengan di atas seprai. Paus Yohanes Paulus I masih mengenakan [[piyama]] dengan beberapa lembar ketikan di tangannya. Kepalanya sedikit menoleh ke kanan dan matanya sebagian tertutup; kacamatanya menempel di hidungnya.<ref name=MJPI/>
 
Paus Yohanes Paulus I menderita sakit parah di dadanya selama sekitar lima menit sekitar pukul 19.30 saat memimpin [[Misa]] malam di kapel bersama Magee sebelum makan malam, tetapi bersikeras untuk tidak memanggil Dokter Renato Buzzonetti. Yang terakhir, klaim buku itu, diberitahu tentang peristiwa itu setelah kematian Paus.<ref name=JPIDC/> Buku itu juga mengungkapkan bahwa, sebelum konklaf yang memilih [[Paus Yohanes Paulus II]], para kardinal telah mengirimkan serangkaian pertanyaan tertulis kepada dokter yang telah membalsam Paus Yohanes Paulus I baik pada tanggal 10 atau 11 Oktober untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda luka traumatis, untuk memastikan apakah dia meninggal secara alami dan bukan secara mencurigakan.<ref name=MJPI>{{cite web|url= https://aleteia.org/2017/11/06/john-paul-is-mysterious-death-now-less-a-mystery/|title=Apakah misteri atas kematian John Paul akhirnya terpecahkan?|date =6 November 2017|access-date=7 November 2017|author=Ary Waldir Ramos Diaz|publisher=Aleteia}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.americamagazine.org/faith /2017/11/04/pope-john-paul-i-similing-pope-path-sainthood|date=4 November 2017|access-date=6 November 2017|title=Paus Yohanes Paulus I, "paus yang tersenyum", berada di jalan menuju sainthood|publisher=America Magazine|author=Gerard O'Connell}}{{dead link|date=Maret 2018 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Dokter Buzzonetti mengirimkan laporan terperinci kepada Kardinal Sekretaris Negara [[Agostino Casaroli]] pada tanggal 9 Oktober 1979 merinci bahwa rangkaian kesakitan yang diderita Paus Yohanes Paulus I terjadi di bagian atas tulang dada.<ref name=MJPI/>
 
Suster Margherita mencatat pada akhir tahun 2017 dalam komentar yang dibuat di Belluno bahwa Paus telah menelepon selama setengah jam pada malam kematiannya kepada [[Giovanni Colombo]] dan mengatakan bahwa dia menginginkan [[Rektor Mayor Salesian|rektor Salesian Mayor]] [[Egidio Viganò]] untuk disetujui menjadi penerus Yohanes Paulus I sebagai [[Patriarkat Venesia|Patriark Venesia]].<ref name=FD/>
 
== Referensi ==