Mahabharata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tag: gambar rusak
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 33:
{|class=wikitable width=100%
|-<!--
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''Nama kitab'''
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''Keterangan'''-->
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''1. ''[[Adiparwa]]'' (आदिपर्व)''' – Kitab Tentang Permulaan
|-
|Kitab ''Adiparwa'' berisi sejumlah cerita sisipan ([[interpolasi (sastra)|interpolasi]]) yang mengandung [[mitologi Hindu]]. Beberapa di antaranya meliputi: kisah pemutaran [[Mandaragiri]] (''[[Samudramantana]]''), kisah Bagawan [[Domya]] yang menguji ketiga muridnya, kisah [[Kaca (mitologi)|Kaca]] dan [[Dewayani]], serta kisah [[Jaratkaru]] dan [[Manasa]]. Kisah sisipan yang berkaitan dengan plot utama meliputi: cerita tentang para leluhur [[Pandawa]] dan [[Korawa]] ([[Yayati]], [[Puru]], [[Pratipa]]), kisah kelahiran Resi [[Byasa]], serta kisah [[Santanu]] dan kedua istrinya ([[Gangga (Hindu)|Gangga]] dan [[Satyawati]]). Cerita utama dimulai dengan kisah kelahiran [[Dretarastra]] (ayah para Korawa), [[Pandu]] (ayah lima Pandawa), dan [[Widura]] (perdana menteri), yang berlanjut dengan kelahiran para Pandawa dan Korawa, kisah masa kanak-kanak dan pendidikan mereka, kisah percobaan pembunuhan kepada Pandawa, kisah pernikahan Pandawa dengan [[Dropadi]], kisah petualangan [[Arjuna]] (Pandawa ketiga), dan kisah pembakaran hutan Kandawa.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''2. ''[[Sabhaparwa]]'' (सभापर्व)''' – Kitab Tentang Pertemuan Akbar
|-
|Kitab ''Sabhaparwa'' berisi kisah utama tentang pertemuan para [[Pandawa]] dan [[Korawa]] di sebuah balairung untuk bermain judi, yang digagas oleh [[Duryodana]] (Korawa sulung) dan [[Sangkuni]] (paman para Korawa). Perjudian tersebut dilakukan agar harta dan istana [[Yudistira]] (Pandawa sulung) jatuh ke tangan Duryodana. Karena usaha licik Sangkuni, permainan dimenangkan oleh Korawa, tetapi [[Dretarastra]] membatalkan seluruh taruhan. Atas desakan Duryodana, permainan diselenggarakan lagi dengan taruhan menjalani pengasingan selama 12 tahun, disusul masa penyamaran selama setahun. Apabila penyamaran terbongkar sebelum genap setahun, maka masa pengasingan diulangi lagi. Sebagaimana permainan sebelumnya, Pandawa pun kalah.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''3. ''[[Wanaparwa]]'' (वनपर्व)''' – Kitab Tentang di Hutan
|-
|Kitab ''Wanaparwa'' berisi kisah utama tentang bagaimana para Pandawa menjalani kehidupan di hutan selama masa 12 tahun. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah [[Arjuna]] yang bertapa di gunung [[Himalaya]] untuk memperoleh senjata sakti [[pasupati]] dari Dewa [[Siwa]]. Kisah tersebut menjadi bahan cerita ''[[Kakawin Arjunawiwaha]]'' dalam kesusastraan [[Indonesia]].
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''4. ''[[Wirataparwa]]'' (विराटपर्व)''' – Kitab Tentang [Keraton] Wirata
|-
|Kitab ''Wirataparwa'' berisi kisah utama tentang penyamaran Pandawa selama satu tahun di keraton [[Wirata]], [[Kerajaan Matsya]] setelah selesai menjalani pengasingan di hutan selama 12 tahun. Adapun rincian penyamaran para Pandawa sebagai berikut: [[Yudistira]] menyamar sebagai ahli agama bernama Kangka, [[Bhima|Bima]] menyamar sebagai juru masak bernama Balawa, [[Arjuna]] menyamar sebagai guru tari bernama Wrehanala, [[Nakula]] menyamar sebagai pegurus kuda bernama Grantika, [[Sadewa]] menyamar sebagai penggembala sapi bernama Aristanemi atau Tantripala. Sementara itu, istri mereka yaitu [[Dropadi]] menyamar sebagai pelayan (''sairandri'') bernama Malini.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''5. ''[[Udyogaparwa]]'' (उद्योगपर्व)''' – Kitab Tentang Ikhtiar
|-
|Kitab ''Udyogaparwa'' berisi kisah utama tentang upaya untuk mendamaikan para Pandawa dengan Korawa. Setelah menjalani penyamaran selama setahun, para Pandawa kembali ke [[Hastinapura]], dan Yudistira sebagai putra sulung menuntut haknya sebagai pewaris takhta. Tuntutan Yudistira ditolak oleh Duryodana. [[Kresna]] yang bertindak sebagai juru damai gagal merundingkan perdamaian dengan Korawa. Sebelumnya, para Pandawa dan Korawa telah mencari sekutu sebanyak-banyaknya di penjuru ''[[Bharatawarsha]]'' ("Tanah India"), dan hampir seluruh [[kerajaan pada zaman India kuno]] terbagi menjadi dua kelompok. Bagian akhir dari ''Udyogaparwa'' berisi dialog antara Destarata dan Kumara Sanatasugata, lebih dikenal sebagai [[Sānatasugātiya|Sanatasugatya]], yang berisi ajaran tentang keabadian dan brahmacarya.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''6. ''[[Bhismaparwa]]'' (भीष्मपर्व)''' – Kitab Tentang Bisma
|-
|Kitab ''Bhismaparwa'' merupakan kitab yang menceritakan tentang bermulanya [[perang Kurukshetra|pertempuran]] di [[Kurukshetra]] akibat kegagalan perundingan damai antara Pandawa dan Korawa. Pada beberapa bagian awalnya terselip suatu [[interpolasi (sastra)|interpolasi]] tentang percakapan antara Kresna dan Arjuna menjelang perang berlangsung. Oleh [[umat Hindu]], percakapan tersebut dirangkum menjadi sebuah kitab tersendiri, yang dikenal sebagai kitab ''[[Bhagawadgita]]'' ("[[Bhagawadgita|Bhagavad-Gītā]]"). Cerita dalam kitab ''Bhismaparwa'' diakhiri dengan tumbangnya [[Bisma]] pada pertempuran di hari kesepuluh, karena serangan bertubi-tubi dari Arjuna yang dibantu oleh [[Srikandi]].
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''7. ''[[Dronaparwa]]'' (द्रोणपर्व)''' – Kitab Tentang Drona
|-
|Kitab ''Dronaparwa'' menceritakan kisah pengangkatan Bagawan [[Drona]] sebagai panglima perang tentara Korawa. Diceritakan bahwa untuk mengakhiri perang secepat mungkin, maka Drona berusaha menangkap [[Yudistira]] selaku pemimpin tertinggi laskar Pandawa, tetapi usahanya selalu gagal. Akhirnya Drona gugur di medan perang karena dipenggal oleh [[Drestadyumna]], ketika sedang tertunduk lemas setelah mendengar [[berita palsu]] tentang kematian anaknya, [[Aswatama]]. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah gugurnya dua kesatria unggulan pihak Pandawa: [[Abimanyu]] dan [[Gatotkaca]].
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''8. ''[[Karnaparwa]]'' (कर्णपर्व)''' – Kitab Tentang Karna
|-
|Kitab ''Karnaparwa'' menceritakan kisah pengangkatan [[Karna]] sebagai panglima perang setelah gugurnya [[Drona]]. Dalam kitab tersebut diceritakan gugurnya [[Dursasana]] di tangan Bima. Saat menjabat sebagai panglima, [[Salya]] menjadi kusir kereta Karna, kemudian terjadi pertengkaran di antara mereka. Akhirnya, Karna gugur di tangan Arjuna—dengan menggunakan senjata [[Pasupati]]—pada pertempuran di hari ke-17.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''9. ''[[Salyaparwa]]'' (शल्यपर्व)''' – Kitab Tentang Salya
|-
|Kitab ''Salyaparwa'' berisi kisah pengangkatan Salya sebagai panglima perang Korawa pada hari ke-18, menggantikan Karna yang telah gugur. Pada hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah ditinggal sekutu dan saudaranya, Duryodana menyesali perbuatannya dan hendak menghentikan pertikaian dengan para Pandawa. Hal itu menjadi ejekan para Pandawa sehingga Duryodana terpancing untuk berkelahi dengan Bima. Dalam perkelahian tersebut, Duryodana kalah sehingga perang pun berakhir. Namun ia sempat mengangkat Aswatama sebagai panglima untuk membalaskan dendamnya.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''10. ''[[Sauptikaparwa]]'' (सौप्तिकपर्व)''' – Kitab Tentang Serangan Malam
|-
|Kitab ''Sauptikaparwa'' berisi kisah utama tentang pembalasan dendam Aswatama kepada tentara Pandawa. Pada malam hari, ia bersama [[Krepa]] dan [[Kertawarma]] menyusup ke dalam kemah pasukan Pandawa dan membunuh banyak orang, kecuali para Pandawa yang sedang tidak berada di sana. Setelah itu Aswatama melarikan diri ke pertapaan [[Byasa]]. Keesokan harinya ia disusul oleh Pandawa dan terjadi perkelahian antara Aswatama dengan Arjuna. Byasa dan Kresna dapat menyelesaikan permasalahan itu. Akhirnya Kresna mengutuk Aswatama.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''11. ''[[Striparwa]]'' (स्त्रीपर्व)''' – Kitab Tentang Para Wanita
|-
|Kitab ''Striparwa'' berisi kisah ratap tangis kaum wanita yang ditinggal oleh suami mereka di medan pertempuran. Yudistira menyelenggarakan upacara pembakaran jenazah bagi mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada leluhur. Pada hari itu pula, [[Kunti]] menceritakan kelahiran [[Karna]] yang menjadi rahasia pribadinya. Diceritakan pula bahwa [[Gandari]] mengutuk keluarga Kresna (bangsa [[Yadawa]]) agar binasa dalam perang saudara.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''12. ''[[Santiparwa]]'' (शांन्तिपर्व)''' – Kitab Tentang Kedamaian
|-
|Kitab ''Santiparwa'' berisi kisah pertikaian batin Yudistira karena telah membunuh saudara-saudaranya di medan pertempuran. Akhirnya ia diberi wejangan suci oleh Byasa dan Kresna. Mereka menjelaskan rahasia dan tujuan ajaran [[Hindu]] agar Yudistira dapat melaksanakan kewajibannya sebagai raja. Kitab ini merupakan salah satu kitab ''Mahabharata'' yang mengalami banyak [[interpolasi (sastra)|interpolasi]] sehingga [[sloka]] (ayat-ayat) yang terkandung di dalamnya sangat banyak. Berbagai ajaran India Kuno terkandung dalam interpolasi tersebut, mulai dari ilmu sosial, ritual, ekonomi, hingga politik.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''13. ''[[Anusasanaparwa]]'' (अनुशासनपर्व)''' – Kitab Tentang Wejangan
|-
|Kitab ''Anusasanaparwa'' berisi kisah utama tentang penyerahan diri Yudistira kepada [[Bisma]] untuk menerima ajarannya (''anusasana''). Bisma mengajarkan tentang ajaran [[darma]], [[arta]], aturan tentang berbagai upacara, kewajiban seorang raja, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma meninggalkan dunia dengan tenang. Sebagaimana ''Santiparwa'', kitab ini juga mengandung banyak interpolasi dan merupakan salah satu kitab ''Mahabharata'' yang jumlah slokanya sangat banyak.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''14. ''[[Aswamedhikaparwa]]'' (अश्वमेधिकापर्व)''' – Kitab Tentang Upacara ''[[Aswamedha]]''
|-
|Kitab ''Aswamedhikaparwa'' berisi kisah utama tentang pelaksanaan upacara ''[[Aswamedha]]'' oleh Yudistira yang telah menjabat sebagai raja. Kitab tersebut juga menceritakan kisah pertempuran Arjuna dengan para raja di dunia, selama ia menuntun jalannya kuda yang dipakai sebagai sarana upacara tersebut. Dalam kitab ini dikisahkan pula kelahiran [[Parikesit]] yang semula tewas dalam kandungan karena senjata sakti Aswatama, tetapi dihidupkan kembali oleh Sri Kresna. Kemudian terdapat pula kisah pertemuan Arjuna dengan [[Babruwahana]], putranya dengan [[Citrānggadā]] dari [[Manipur]].
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''15.&nbsp;''[[Asramawasikaparwa]]'' (आश्रमवासिकापर्व)''' – Kitab Tentang Khalwat
|-
|Kitab ''Asramawasikaparwa'' berisi kisah kepergian [[Dretarastra]], [[Gandari]], [[Kunti]], [[Widura]], dan [[Sanjaya (Mahabharata)|Sanjaya]] ke tengah hutan untuk menjalani masa pensiun mereka. Bertahun-tahun setelah menjalani kehidupan di hutan, Resi [[Narada]] datang ke istana Hastinapura untuk membawa kabar bahwa Dretarastra dan yang lainnya telah pergi ke surga tewas terbakar oleh api ritual yang melalap asrama mereka.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''16. ''[[Mosalaparwa]]'' (मौसलपर्व)''' – Kitab Tentang Senjata [[Gada|''Mosala'']]
|-
|Kitab ''Mosalaparwa'' menceritakan perang saudara yang terjadi di antara klan-klan bangsa [[Yadawa]], yaitu keluarga besar Kresna. Setelah keluarganya binasa, Kresna meninggalkan kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan. Arjuna mengunjungi [[Dwaraka]], kediaman Kresna dan mendapati bahwa kota tersebut telah kosong. Atas nasihat Byasa, Pandawa dan [[Dropadi]] menempuh hidup sebagai "sanyasin", atau menjalani pensiun dengan meninggalkan kesibukan duniawi.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''17.&nbsp;''[[Prasthanikaparwa]]'' (प्रस्थानिकपर्व)''' – Kitab Tentang Perjalanan
|-
|Kitab ''Prasthanikaparwa'' atau ''Mahaprasthanikaparwa'' menceritakan kisah perjalanan Pandawa dan Dropadi ke puncak gunung [[Himalaya]] sebagai tujuan akhir kehidupan mereka, sementara takhta kerajaan telah diserahkan kepada [[Parikesit]], cucu Arjuna. Dalam pengembaraannya, Dropadi dan para Pandawa (kecuali Yudistira), meninggal dalam perjalanan.
|-
|align=left bgcolor=silver#ffc569|'''18. ''[[Swargarohanaparwa]]'' (स्वर्गारोहणपर्व)''' – Kitab Tentang Pengangkatan ke Surga
|-
|Kitab ''Swargarohanaparwa'' menceritakan kisah [[Yudistira]] yang telah mencapai puncak gunung [[Himalaya]] dan dijemput oleh Dewa [[Indra]] untuk memasuki [[surga]]. Sebelum memasuki surga, sang dewa menguji Yudistira, dan akhirnya ia mampu melewati ujian tersebut. Kisah diakhiri dengan berkumpulnya kembali para tokoh utama di surga.