Stasiun Medan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k →Insiden |
||
Baris 79:
Arsitektur Stasiun Medan telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya. Hingga kini stasiun ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Renovasi besar terakhir dilakukan pada tahun 2013 dengan dibangunnya gedung baru untuk kereta api bandara (sebagai City Railway Station) serta perombakan desain gedung eksisting untuk layanan kereta regional. Hal yang tersisa dari kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya [[menara jam]] di bagian muka stasiun, keberadaan [[depo lokomotif]] yang masih berarsitektur Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung ("Titi Gantung") di ujung sebelah selatan stasiun. Stasiun ini juga memiliki jalur layang (arah [[Stasiun Pulu Brayan|Pulu Brayan]] dan [[Stasiun Bandar Khalipah|Bandar Khalipah]]) yang pembangunannya dimulai pada tahun 2016.<ref name="layang">[http://www.jpnn.com/read/2016/03/02/360663/Jokowi-Resmikan-Pengerjaan-Jalur-Layang-Stasiun-Medan-Bandar-Khalipah-Hari-Ini- "Jokowi Resmikan Pengerjaan Jalur Layang Stasiun Medan-Bandar Khalipah Hari Ini"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160914180720/http://www.jpnn.com/read/2016/03/02/360663/Jokowi-Resmikan-Pengerjaan-Jalur-Layang-Stasiun-Medan-Bandar-Khalipah-Hari-Ini- |date=2016-09-14 }}, JPNN.com, 2 Maret 2016</ref>
== Insiden ==▼
Pada tanggal 22 Desember 2008 pukul 16.30 WIB, Kereta api Putri deli anjlok menjelang masuk stasiun Medan berakibat dari patahnya bantalan rel, hal ini mengakibatkan 2 rangkaian dan lokomotif terguling, dan dua orang terluka.<ref>{{Cite web|last=https://www.facebook.com/detikcom|title=KA Putri Deli Jurusan Tanjung Bale-Medan Anjlok, 2 Penumpang Luka|url=https://news.detik.com/berita/d-1057913/ka-putri-deli-jurusan-tanjung-bale-medan-anjlok-2-penumpang-luka|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-07-13}}</ref>▼
Pada tanggal 15 Desember 2015, [[Kereta api Srilelawangsa|KRD Srilelawangsa]] menabrak sepur badug usai di ujicoba. Tidak ada korban jiwa pada insiden ini.<ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=2015-12-15|title=KA Sri Lelawangsa 'Tabrak' Tumpukan Beton di Medan|url=https://kabarmedan.com/ka-sri-lelawangsa-tabrak-tumpukan-beton-di-medan/|website=KabarMedan.com|language=id|access-date=2023-07-13}}</ref>▼
== Bangunan dan tata letak ==
Baris 102 ⟶ 97:
Rel yang terdapat di stasiun ini membujur dari utara ke selatan. Rel yang mengarah ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke [[Stasiun Tebing Tinggi (Tebing Tinggi)|Tebing Tinggi]], [[Stasiun Kisaran|Kisaran]], [[Stasiun Tanjung Balai|Tanjung Balai]], [[Stasiun Siantar|Siantar]], dan [[Stasiun Rantau Prapat|Rantau Prapat]], sedangkan rel yang mengarah ke utara yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun merupakan arah perjalanan ke [[Stasiun Belawan|Belawan]], [[Stasiun Binjai|Binjai]], dan [[Stasiun Besitang|Besitang]]. Dari Stasiun Medan, dahulu terdapat juga percabangan rel ke [[Stasiun Pancur Batu|Pancur Batu]] dan [[Stasiun Delitua|Delitua]]–[[Stasiun Batu|Batu]], yang sudah nonaktif.
▲== Insiden ==
▲Pada tanggal 22 Desember 2008 pukul 16.30 WIB, Kereta api Putri
▲Pada tanggal 15 Desember 2015, [[Kereta api Srilelawangsa|KRD Srilelawangsa]] menabrak [[sepur badug]] usai
== Layanan kereta api ==
Baris 141:
|-
| {{sta|Kuala Bingai}}
| Hanya jadwal
|-
| {{kereta api|Siantar Ekspres}}
|