Revisi per 7 Agustus 2023 07.59 sunting Gilang Bayu Rakasiwi (bicara \| kontrib) 56.150 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 9 Agustus 2023 22.54 sunting balikkan Gilang Bayu Rakasiwi (bicara \| kontrib) 56.150 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Revisi selanjutnya →
Baris 32: \| character = Rel lintas datar ganda (Ruas [[Stasiun Cikampek\|Cikampek]]-[[Stasiun Purwakarta\|Purwakarta]])<br>Rel lintas pegunungan (Ruas [[Stasiun Purwakarta\|Purwakarta]]-[[Stasiun Padalarang\|Padalarang]]) \|elevation=+695 m ([[Stasiun Padalarang\|Padalarang]])}} '''Jalur kereta api Cikampek–Padalarang''' adalah jalur kereta api yang menghubungkan [[Stasiun Cikampek]] ~~dan~~dengan [[Stasiun Padalarang]] dan merupakan jalur percabangan dari lintas selatan dan utara [[Pulau Jawa]] yang menghubungkan [[Jakarta]] dengan [[Bandung]] dan Bandung dengan [[Cirebon]], [[Semarang]], dan [[Surabaya]]. Jalur ini termasuk dalam [[Daerah Operasi II Bandung]] dan dikenal sebagai jalur berkelok-kelok menembus perbukitan dan melintasi lembah yang dalam. Jalur ini memiliki banyak jembatan, salah satunya adalah [[Jembatan Cikubang]] yang memiliki panjang kurang lebih 300 meter serta [[Jembatan Cisomang]] yang ketinggian dari dasar lembah sekitar 100 meter dan merupakan jembatan tertinggi di [[Pulau Jawa]] bahkan [[Asia Tenggara]]. Selain itu di jalur ini juga menjadi terowongan kereta api terpanjang di Jawa ''yang aktif'', yaitu [[Terowongan Sasaksaat]] dengan panjang 949 meter.

Jalur kereta api Cikampek–Padalarang: Perbedaan antara revisi