Sadewa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) k Suntingan Shravani Chatterjee (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh NaufalF Tag: Pengembalian |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 40:
== Pewayangan Jawa ==
Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Sadewa dikisahkan lahir di dalam istana [[Kerajaan Hastina]], bukan di dalam hutan. Kelahirannya bersamaan dengan peristiwa perang antara Pandu melawan Tremboko, raja raksasa dari Kerajaan Pringgadani. Dalam perang tersebut keduanya tewas. [[Madrim]] ibu Sadewa melakukan ''bela pati'' dengan cara terjun ke dalam api ''pancaka''. Versi lain menyebutkan, Sadewa sejak lahir sudah kehilangan ibunya, karena Madrim meninggal dunia setelah melahirkan dirinya dan [[Nakula]]. Sewaktu kecil, Sadewa memiliki nama panggilan ''Tangsen''. Setelah para [[Pandawa]] membangun [[Kerajaan Amarta]], Sadewa mendapatkan Kasatrian
Istri Sadewa versi pewayangan hanya seorang, yaitu Perdapa putri Resi Tambrapetra. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak bernama Niken Sayekti dan Bambang Sabekti. Masing-masing menikah dengan anak-anak Nakula yang bernama Pramusinta dan Pramuwati. Versi lain menyebutkan Sadewa memiliki anak perempuan bernama Rayungwulan, yang baru muncul jauh setelah perang [[Baratayuda]] berakhir, atau tepatnya pada saat [[Parikesit]] cucu [[Arjuna]] dilantik menjadi raja [[Kerajaan Hastina]]. Rayungwulan ini menikah dengan putra Nakula yang bernama Widapaksa.
|