Sardjono Dipokusumo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 73:
Dari Dekso, mereka berpindah ke [[Kliripan]] dan tinggal di kediaman camat setempat tak lama memutuskan untuk kembali ke wilatah Dekso dan melintasi gunung hingga akhirnya bertemu dengan Kolonel T.B. Simatupang, Mr. Ali Budiardjo, dan Mayor Widyapranoto.
== Perjalanan Karier ==
Setelah lulus dari [[Institut Teknologi Bandung|TH Bandoeng]], Sardjono bekerja di ''N.V. Volkermaatschapay'', sebuah perusahaan pemborong sipil Belanda, ia ditugasi untuk melakukan supervisi di [[Palembang]] pada [[Pertamina|proyek kilang minyak ''Stanvac'' di (Plaju)]] serta jembatan “Ophaalbrug” (Komering) dari PU pada tahun 1939–1940. Pada Tahun 1940-1942, ia ditunjuk sebagai designer pada CV ''Machinfabrik & Constructiewerkplaats'' “De Vulkaan“ di [[Ngagel, Wonokromo, Surabaya|Ngagel, Surabaya]]. Pada saat itu, Ia ditugasi untuk merencanakan berbagai bangunan untuk beberapa pabrik, ''onderneming'' (perkebunan swasta besar), jembatan, tangki
Setelah Jepang masuk ke Indonesia, Sardjono tetap bekerja pada pabrik yang sama, namun saat itu sudah berada dibawah pengawasan bala tentara Jepang dengan nama
Pada tahun 1944, Sardjono ditugasi Kesultanan Ngajogyakarta Hadiningrat,
▲Pada Tahun 1940-1942, ia ditunjuk sebagai designer pada CV ''Machinfabrik & Constructiewerkplaats'' “De Vulkaan“ di [[Ngagel, Wonokromo, Surabaya|Ngagel, Surabaya]]. Pada saat itu, Ia ditugasi untuk merencanakan berbagai bangunan untuk beberapa pabrik, ''onderneming'' (perkebunan swasta besar), jembatan, tangki, dan hanggar lapangan udara [[Morokrembangan, Krembangan, Surabaya|Morokrembangan]].
▲Setelah Jepang masuk ke Indonesia, Sardjono tetap bekerja pada pabrik yang sama, namun saat itu sudah berada dibawah pengawasan bala tentara Jepang dengan nama “Surabaya Tekhoso“ . Ia ditugasi menjadi pembantu utama manajemen Jepang dengan mengerjakan rehabilitasi dan reparasi beberapa pabrik, jembatan, dan instalasi yang rusak akibat perang. Pada tahun 1943, ia keluar dari perusahaan tersebut sebagai bentuk protes atas kekejaman tentara Jepang terhadap karyawan Indonesia.
▲Pada tahun 1944, Sardjono ditugasi Kesultanan Ngajogyakarta Hadiningrat, mengenai penelitian atas usaha industri kecil dalam keadaan darurat dan berkantor di kantor Pengaotan, Pancarworo. Sebagai pegawai tinggi, ia dianugerahi kedudukan sebagai “Bupati Anom” dan mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung Dipokusumo
Pada Tahun 1945-1948, Sardjono turut membantu Pemerintah RI mengalihkan perusahaan bekas Belanda dari tangan Jepang, kemudian memimpin badan yang mengawasi perusahaan tersebut. Selanjutnya ia diangkat menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Perusahaan Perusahaan daerah Jakarta (PPPDJ), lalu diangkat menjadi Ketua dari KOOP Kantor Oerosan Perusahaan Perusahaan (KOOP).
Sardjono ditugasi oleh Pemerintah RI pada tahun 1946 untuk memimpin Badan Industri Negara sebagai Direktur Utama. Ketika itu gelar KRT yang ia miliki dikembalikan ke Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan mengubah namanya menjadi Ir. Sardjono Dipokusumo (nama tersebut melekat hingga akhir hayat beliau). Kemudian, ia ditunjuk oleh Pemerintah RI untuk menjadi anggota Panitia Industrialisasi (1950) sebagai wakil dari swasta. Badan ini pernah diketahui oleh Drs. Khouw Bian Tie, Dr. Sumitro dan Ir. Djuanda.▼
▲Sardjono ditugasi oleh Pemerintah RI pada tahun 1946 untuk memimpin Badan Industri Negara sebagai Direktur Utama. Ketika itu gelar KRT yang ia miliki dikembalikan ke Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan mengubah namanya menjadi Ir.Sardjono Dipokusumo (nama tersebut melekat hingga akhir hayat beliau).
=== Ikut Mendirikan Dewan Ekonomi Indonesia Pusat (DEIP) (1950) ===
Merupakan sebuah badan yang memelopori [[Kamar Dagang dan Industri Indonesia|Kamar Dagang Indonesia]]. Ketua pertama badan ini adalah Bapak Roedjito dari perusahaan [[Bumiputera 1912|Asuransi Bumi Putra]]. Sardjono ikut bergabung menjadi anggota pengurus sampai badan ini dilebur.
=== Pengalaman dengan Perusahaan Internasional ===
Pada tahun 1950–1951 setelah zaman kemerdekaan, Sardjono memasuki dunia swasta dengan menjadi Direktur pada perusahaan ''Joint Venture'' Indonesia–Italia yang mengimpor barang teknik dari [[Italia]], [[Jerman]] dan [[Swiss]] yaitu PT Electrodinamica.
Selanjutkan, ia mendirikan perusahaan bekerja sama dengan Ir. Omar Tosin di Tokyo yaitu perusahaan “Jakarta – Tokyo Consulting Berau“ pada tahun 1952-1954 yang bergerak dalam memberikan pengarahan dalam pendirian industri kecil.
=== Membangun Perusahaan Sendiri ===
Pada tahun 1954-1959, Sardjono mendirikan perusahaan bernama “Biro Insinyur Dan Konstruksi Baja“ yang membuat konstruksi baja dengan karya antara lain Vem di [[Pelabuhan Tanjung Priok|Tanjung Priok]], bangunan Pasar [[Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur|Rawa Bangke]], [[Madukismo|Pabrik Gula Madukismo]], jembatan, kantor di Jalan Raden Saleh nomor 3, ''workshop'' di Jl. Gatot Subroto (sekarang bekas lokasi PT Kapin).
|