Manjung, Ngawen, Klaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
(KKN DESA MANJUNG TAHUN 2023)
(KKN DESA MANJUNG TAHUN 2023)
Baris 33:
Desa Manjung terkenal sebagai sentra industri [[Sohun|soun]]. Sebagian besar industri soun di Desa Manjung berskala home industri dan berjalan secara turun-temurun. Terdapat lebih dari 60 industri soun di Desa Manjung.
 
Ciri khas soun dari Desa Manjung menggunakan bahan baku dari tepung aren. Aren memiliki kualitas dan rasa yang lebih baik daripada sagu. Produsen soun di Desa Manjung membeli tepung aren dalam bentuk basah dari daerah lain.
 
=== Sejarah ===
Slamet Somo Suwito merupakan pelopor industri soun di Desa Manjung. Beliau pernah bekerja di pabrik mi soun milik keturunan tionghoa. Pada tahun 1965, beliau keluar dari pekerjaannya dan pindah ke Klaten. Beliau merintis produksi soun di Desa Manjung dengan peralatan yang seadanya.
 
Warga sekitar pada awalnya bekerja di pabrik milik Slamet Somo Suwito. Setelah mereka mampu membuat soun sendiri, mereka mendirikan pabrik sendiri. Banyak warga Desa Manjung yang mengikuti jejaknya menjadi produsen soun hingga saat ini. Usaha yang dirintis Bapak Slamet sangat membantu dan meningkatkan perekonomian di Desa Manjung hingga kini. Oleh karena itu, Slamet Somo Suwito dijuluki sebagai pelopor soun di Desa Manjung.{{Ngawen, Klaten}}
 
Alat yang digunakan dalam pembuatan soun telah mengalami perkembangan. Pada zaman dahulu, nampan yang digunakan untuk menjemur soun terbuat dari bambu yang telah dikupas dan dianyam sampai membentuk lembaran. Proses pencetakan menggunakan kaleng bekas yang dilubangi di bagian bawahnya. Nampan yang digunakan dalam produksi soun saat ini terbuat dari seng yang dibingkai dengan bambu. Proses pencetakan dilakukan dengan bantuan peralatan semi-mesin. Oleh karena itu, alat yang digunakan saat ini mampu menghasilkan soun dengan cepat dan efisien.{{Ngawen, Klaten}}
 
{{Authority control}}