Kepaksian Sekala Brak: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Koreksi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mexjhon (bicara | kontrib)
k Memperbaiki. Mengembangkan, menambahkan kotak info.
Baris 1:
{{kelayakanRapikan}}
{{multiple issues|{{Rapikan}}
{{Cleanup rewrite}}
{{Wikify}}
{{COI}}}}
{{Infobox country|conventional_long_name =
Kepaksian Sekala Brak</small>
|common_name = Lampung
|status =
|empire = Agrarias dan Maritim 1289
|status_text = Wilayah kedatuan <small> (1289 - 1944)
|religion = Islam
|p1 = Sriwijaya
|flag_p1 =
|s1 = Hindia Belanda
|year_start = 1289 Masehi 688 Hijriyah
|year_end =
|date_start =
|date_end =
|event_start = Penaklukan
|image_flag = Panji_Syahatain_Kepaksian_Sekala Brak.jpg
|flag_type = Panji Syahadatain Al-Liwa
|symbol_type =
|flag_s1 = Flag of the Netherlands.svg
|capital = Liwa Lampung Barat, Lampung, Indonesia
|common_languages = Indonesia
|government_type = Monarki
|title_leader = Sultan
|leader1 = Mujahid Umpu ratu
|year_leader1 = Masehi
|currwncy =
|today = {{flag|Indonesia}}
|footnotes =
|demonym =
|area_km2 =
|area_rank =
| GDP_PPP_year =
|HDI =
|HDI_year =
}}
 
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah [[kerajaan]] bercorak [[Islam]] di [[wilayah]] [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13 Masehi.<ref>{{Cite web|last=Rahmadani|first=Alvina|date=2021-12-20|title=Jejak Islam Di Tanah Sang Bumi Ruwai Jurai Lampung|url=https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/|website=Arrahim.ID|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref><ref>{{Cite web|last=Rais|first=Yus Sutan|date=2018-08-14|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/|website=Metropolis.co.id|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref>
 
Baris 28 ⟶ 62:
== Sejarah ==
 
Dahulu penduduk Lampung awalnya beragama [[Animisme]] yang diperkirakan telah ada pada sebelum abad ke-3—abad ke 7 Masehi yang didirikan oleh kerajaan sekala brak yakni [[Suku Tumi]]. Pada tahun 1883 M, terjadi ledakan besar [[Gunung Krakatau]] letusan paling mematikan dalam peradaban [[dunia]]
<ref>{{Cite journal|last=Abdurrachman|first=Mirzam|last2=Widiyantoro|first2=Sri|last3=Priadi|first3=Bambang|last4=Ismail|first4=Taufik|date=2018-04|title=Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia|url=https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111|journal=Geosciences|language=en|volume=8|issue=4|pages=111|doi=10.3390/geosciences8040111|issn=2076-3263}}</ref>. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya [[selat Sunda]] di, Indonesia.
 
Baris 44 ⟶ 78:
 
Aksi Sekala Brak masih mewariskan keturunan hingga saat ini melestarikan adat dan budaya Sekala Brak. <ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>.
 
== Royal palace ==
[[Bangunan]] fisik keraton kepaksian saat ini terbuat dari [[kayu]] dan selesai direnovasi pada tahun 1899-1900 Masehi<ref name="astacala">{{Cite web|last=arnand|date=2012-06-24|title=Pekon Balak, Budaya Lestari|url=https://astacala.org/2012/06/pekon-balak-budaya-lestari/|website=ASTACALA|language=en-US|access-date=2023-08-08}}</ref>. Bangunan kerajaan berbentuk persegi panjang, ditopang oleh 36 tiang kayu besar, satu lengan [[manusia]] dewasa, bentuk luar bubungan atap menuju satu titik disebut Kawik Buttokh lambang istana kerajaan dan [[lambang]] keesaan [[Allah]] SWT. tangga depan terletak ditengah bangunan, menandakan bangunan ini adalah istana sultan, ornamen empat garpu yang terpasang disudut luar dan di depan tangga, dengan segala macam ukiran 4, melambangkan keberadaan kepaksian sekala brak, menandakan tingkat peradaban yang tinggi<ref name='astacala'/>.
Baris 49 ⟶ 84:
Luas gedung [[keraton]] 10.000 meter persegi, taman dipergunakan untuk upacara adat seperti tayuh bimbang paksi kerajaan, budaya sekura cakak buah, [[upacara]] penyambutan tamu kehormatan kepaksian, malaman pitu likukh, upacara pengukuhan, bedu'a buka<ref name='astacala'/>.
 
Sat Dalom atau pesanggerahan terletak disebelah kanan gedung dalom kerajaan tempat peristirahatan bagi para sultan dan [[keluarga]] saat berada di luar istana utama<ref name='astacala'/><ref name='Advis'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=35 |pages=35 |edition=1 |access-date=1}}</ref>.
 
Bangunan penunjang disebelah barat yakni lamban bandung dan lamban kagungan, sebelah [[timur]] yaitu anjungan dalom dan lamban kekhatuan, sebelah [[utara]] ialah lamban pakuon dan lamban akad jaman, sebalah [[selatan]] Jengan nyunjong<ref name='astacala'/>.
Baris 127 ⟶ 162:
* Tumbak Gippul Dalom.
 
=== Warisan budaya ===
Kepaksian sekala brak merupakan kerajaan yang masih lestari yaitu Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak yakni cikal bakal lahirnya peradaban pertanian serta adat, [[budaya]] masyarakat di [[desa]] dan di [[kota]], yang terletak di kaki gunung pesagi tepat berada di tepi jalan raya lintas [[Sumatra Tengah]], Sekala brak yang menjadi saksi bisu perlawanan [[rakyat]] terhadap penjajah Bangsa [[Eropa]] yang pertama datang untuk menjajah, Belanda dan Jepang merupakan tempat pertama kali marga Lampung muncul, dari semua budaya yang ada sistem pelaksanaan otoritas dan kekuasaan yang mengatur kehidupan masyarakat masih di dominasi oleh sistem kerajaan, dimana gelar sultan merupakan jabatan tertinggi dalam tatanan struktural, garis keturunan adalah syarat mutlak untuk menjadi seorang sultan, sama seperti pejabat kerajaan lainnya menyerahkan tahta kepada putra mahkota, adat dan budaya masih melekat dan selalu digunakan, dalam acara-acara adat, semua acara penting memiliki urutan yang mengharuskan penggunaan pakaian adat, Kendaraan yang mutlak husus bagi sultan dalam prosesi sultan berjalan yaitu tanduan, aban gemisikh, lalamak titikuya, payung agung kuning.
 
=== Payung Agung ===
Payung Agung yakni salah satu tanda keagungan dan kebesaran sultan sebagai pelindung masyarakat dipimpin. Payung agung Sultan berwarna kuning.
Baris 135 ⟶ 171:
 
Payung Agung Saibatin dan payung kanggal memiliki bentuk yang khas dengan kain penutup bersulam manik-manik dengan warna mencolok dan mengkilat, batang payung panjang di lapisi kain berwarna cerah, atap berbentuk lingkaran dengan anyaman jeruji ke arah as tiang, pinggiran lingkaran atap payung di hiasi jumbai warna warni yang menjuntai dan bersinar saat terkena [[cahaya]]<ref name="adat1">{{Cite web|last=Redaksi|date=2021-07-30|title=Perlengkapan dan Peralatan Adat Kepaksian Buay Pernong, Kerajaan Paksi Pak Skala Brak|url=https://www.medianasional.id/perlengkapan-dan-peralatan-adat-kepaksian-buay-pernong-kerajaan-paksi-pak-skala-brak/|website=medianasional.id|language=id|access-date=2023-08-08}}</ref>
 
=== Aban Gemisikh ===
Aban Gemisikh, dengan nama lain adalah Awan Gemisikh, aban gemisikh peralatan tradisional yang dipersembahkan kepada pimpinan adat dalam perhelatan prosesi arakan sultan berjalan "Lapahan Saibatin" samapai sekarang perlengkapan awan gemisikh menjadi suatu yang istimewa di peruntukkan untuk sultan dan pangeran. Tidak semua orang bisa menggunakannya<ref>https://www.picuki.com/tag/bandarlima</ref>.
 
=== Jambat Agung ===
Jambat agung, merupakan alas kaki tempat berjalan terbuat dari daun pandan di tutupi dengan kain panjang dengan jahitan. Sedangkan titi kuya adalah nampan yang terbuat dari emas atau kuningan. Kaki diletakkan di atas lalamak. Setiap lalamak ditempatkan dua buah titi kuya. Jambat agung syal tuha atau anggukan persegi panjang husus yang dipasang di titi kuya. Berpungsi sebagai jembatan atau pangkalan bagi sultan saat berjalan memasuki venue sebelum atau sesudah prosesi upacara selesai. Lalamak titi kuya dan Jambat agung ialah gambaran kesetiaan dan pengabdian serta rasa sayang masyarakat adat terhadap Saibatin Sultan<ref>https://medianasional.id/perlengkapan-dan-peralatan-adat-kepaksian-buay-pernong-kerajaan-paksi-pak-skala-brak/</ref>.
 
==Periode Kepaksian==
Baris 152 ⟶ 194:
#Prasasti Batu Umpu Jadi
 
==Harmonisasi budaya ==
=== Penobatan sultan ===
Pada hari sabtu 15 Syawal 1409 Hijriyah penobatan Sultan Sekala Brak Yang Ke-23 Bertahta di Gedung Dalom istana Kepaksian, simbol penobatan pewaris jabatan pemegang kekuasaan tersebut prosesi penyerahan Keris Rakian Naga Batu Handak oleh Sultan pangeran Maulana Balyan kepada Pangeran [[Edward Syah Pernong]], penyerahan simbol tersebut diwakilkan Sultan kepada pemapah dalom<ref>https://radarcom.id/2019/03/14/pangeran-edward-syah-pernong-berdarah-pahlawan-raja-perekat-nkri/</ref>
Baris 162 ⟶ 203:
 
== Hukum dan Hukum Adat ==
=== Sistem dan struktur adat ===
Sistem [[Pemerintahan]] adat, dengan gelar dudungan tertinggi, saibatin adalah pemimpin tertinggi di dalam adat dari masyarakat kepada pemimpin adat, semua perintah sultan merupakan amanat yang harus dilaksanakan oleh siapa saja yang menerima perintah karena sipat kesetiaan masyarakat adat terhadap amanat yang diperintahkan oleh sultan, dalam menjalankan perinta adat, saibatin memiliki struktur sistem adat yang tertata rapi yang diwariskan dari para sultan sebelumnya, struktur pemerintahan adat di kepaksian bertingkat dari atas kebawah semua jabatan memiliki tanggung jawab dan sistem adat<ref name='adat1'/>.
Ada 7 hirarki gelar dalam kerajaan yang dapat menentukan kedudukan atau jabatan seseorang secara adat, yang tertinggi yakni Sultan dalam jukkuan yaitu Raja atau Depati, Batin Radin atau Raden, Minak, Kimas, Mas atau Iton, Sultan memiliki pemapah dalom dan pengapungan batin bertugas menjalankan fungsi internal sedangkan tugas eksternal di pegang oleh Sukatan dari Putra Mahkota atau perdana mentri, posisi pemapah dalom di titipkan kepada adik atau sepupu sultan, pemapah dalom dan kampung batin bergelar raja, masyarakat adat dalam [[hukum]] pemerintahan kepaksian di kelompokkan pada tingkat daerah [[hukum adat]] sebagai berikut :