Anci La Ricci: Perbedaan antara revisi

Pada wawancara di acara TV "In Life Makassar", [[GOTV Makassar]] tahun 2015, Anci La Ricci menceritakan perjalanan karier bermusiknya. Pada 1966, Anci La Ricci mengaku bakat dan kemampuan mulai karier bermusiknya mulai ditunjukkan ketika duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama, ketika Anci La Ricci menginjak masa remaja kira-kira berusia 13 tahun, Anci La Ricci adalah seorang pemain gitar utama (melodi/''lead'') dan pimpinan/''leader'' untuk mendirikan grup band hard rock yang bernama Stones, yang beranggotakan Amir Syam sebagai pemain gitar bas, Rudy sebagai pemain keyboard, Jamal pemain drum, Jafar sebagai gitar ritme/''ritem'' (pengiring/''rhythm'') dan Budi sebagai vokal utama. Pada Tahun 1969. Setelah tamat SMA di Makassar Stones berhinjrah ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] untuk membawakan lagu-lagu rock Barat milik [[The Rolling Stones]], [[Led Zeppelin]], [[Grand Funk Railroad]], [[Deep Purple]], dan [[Jimi Hendrix]], yang waktu itu memang digemari anak-anak muda. Band ini mengikuti perkembangan rock dunia. Awalnya mereka kerap memainkan lagu-lagu The Rolling Stones dan Jimi Hendrix. Stones seperti band rock lain juga menikmati zaman kebebasan musik rock di Indonesia. Mereka tidak mengalami apa yang dialami [[Koes Bersaudara]] yang dibui oleh rezim penguasa orde lama. Pada 1981. Ia telah keluar dan membubarkan Stones untuk masuk dapur rekaman dan bernyanyi dengan rekaman genre musik dangdut berjudul Air Zam Zam. Pada 1982 di Sulawesi Tenggara, ia melakukan rekaman dan menyanyikan lagu-lagu daerah Sulawesi Tenggara, diantaranya lagu daerah Kendari, Muna, Buton, dan Kolaka. Pada 1982–1983 di Kota Makassar, ia melakukan rekaman lagu-lagu daerah Makassar. Pada 1983, ia berhijrah ke Jakarta menjadi komposer atau membuat lagu untuk artis-artis di Jakarta. Saat menjadi komposer, ia harus mencontohkan atau menyanyikan lagu ciptaanya. Saat itu pula ada produser meliriknya untuk menjadi penyanyi dan rekaman dengan lagu-lagu seleksi dari [[Koes Plus]], [[D'Lloyd]] dan [[[Panbers]]] (karya [[Benny Panjaitan]]) dan seleksi lagu-lagu dangdut [[Mansyur S]]. Pada 1985, ia bergabung dengan Ramsa Prima Records, studio rekaman milik Pance Pondaag yang merupakan produser ternama. Di studio tersebut, ia sebagai direktur studio/kepala studio. Karena Ramsa Prima Records merupakan partner dari [[JK Records]] yang merupakan perusahaan rekaman milik [[Judhi Kristiantho Sunarjo]], maka ia juga bekerja di JK Records. Pada 1989, ia merilis album pertamanya untuk lagu-lagu nasional berjudul "Pantang Bicara 2x" dengan genre dangdut. Album tersebut menjadi hits dan laku di pasaran nasional. Pada 1990, ia juga mulai masuk ke aliran musik reggae dengan album pertamanya berjudul "Nona Manis". Pada 1990-an, ia sering bolak-balik ke Jakarta–Makassar dengan membuat dua proyek, yakni pembuatan album-album nasional dan album-album daerah. Tahun 1990, ia merilis lagu daerah berbahasa Makassar "Tena Ruanna" yang kemudian menjadi hits dan diminati di Sulawesi Selatan. Pada genre dangdut, ia menciptakan 6 album begitu pula dengan genre reggae 6 album.