Pondok Indah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penyusunan ulang paragraf Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 1:
{{More citations needed}}
{{Infobox urban development project|name=Pondok Indah|location=[[Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan|Pondok Pinang]], [[Kebayoran Lama, Jakarta Selatan|Kebayoran Lama]], [[Jakarta Selatan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Indonesia]]|status=Selesai|owner=PT [[Metropolitan Kentjana]] Tbk|size=473 hektar (4,73 km2)|groundbreaking=Awal 1970-an|manager=Pondok Indah Group|image=Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta.jpg|caption=[[Jalan Metro Pondok Indah (Jakarta)|Jalan Metro Pondok Indah]] sebagai jalan utama di kawasan Pondok Indah}}
'''Pondok Indah''' adalah kawasan permukiman elite di wilayah [[Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan|Pondok Pinang]], [[Kebayoran Lama]], [[Jakarta Selatan]]. Kawasan ini mulai dibangun sejak tahun 1970-an oleh kelompok usaha Pondok Indah Group yang berada di bawah naungan PT [[Metropolitan Kentjana]] Tbk. milik [[Siti Hartati Murdaya]].<ref>{{Cite web|title=Pondok Indah {{!}} Commitment to Excellence|url=https://pondokindahgroup.co.id/|language=en-US|access-date=2021-06-18}}</ref> Sebelum dikembangkan menjadi area hunian, Pondok Indah merupakan [[lahan pertanian]] dengan luas sekitar 460 ha yang terdiri atas [[Sawah|persawahan]], perkebunan [[karet]], serta pertanian [[palawija]].<ref name=":2">{{Cite news|last=Suhendra|first=|date=27 November 2019|title=Ciputra Sulap Kebun 'Tempat Jin Buang Anak' Jadi Pondok Indah|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20191127084405-4-118259/ciputra-sulap-kebun-tempat-jin-buang-anak-jadi-pondok-indah|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id-ID|access-date=
Kawasan Pondok Indah merupakan hunian yang paling dicari-cari oleh para ekspatriat, konglomerat, pesohor, dan pejabat pemerintahan. Harga rumah di kawasan Pondok Indah dapat mencapai triliunan rupiah.
Kawasan tersebut diberi nama "'''Pondok Indah'''". Menurut pengembangnya [[Ciputra]],
▲'''Pondok Indah''' adalah kawasan permukiman elite di wilayah [[Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan|Pondok Pinang]], [[Kebayoran Lama]], [[Jakarta Selatan]]. Kawasan ini mulai dibangun sejak tahun 1970-an oleh kelompok usaha Pondok Indah Group yang berada di bawah naungan PT [[Metropolitan Kentjana]] Tbk. milik [[Siti Hartati Murdaya]].<ref>{{Cite web|title=Pondok Indah {{!}} Commitment to Excellence|url=https://pondokindahgroup.co.id/|language=en-US|access-date=2021-06-18}}</ref> Sebelum dikembangkan menjadi area hunian, Pondok Indah merupakan [[lahan pertanian]] dengan luas sekitar 460 ha yang terdiri atas [[Sawah|persawahan]], perkebunan [[karet]], serta pertanian [[palawija]].<ref>{{Cite news|last=Suhendra|title=Ciputra Sulap Kebun 'Tempat Jin Buang Anak' Jadi Pondok Indah|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20191127084405-4-118259/ciputra-sulap-kebun-tempat-jin-buang-anak-jadi-pondok-indah|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-06-18}}</ref><ref>{{Cite news|date=2018-09-03|title=Hutan Karet Menjelma Jadi Hunian Elite|url=https://www-beta.kompas.id/baca/utama/2018/09/03/hutan-karet-menjelma-jadi-hunian-elite|work=[[Kompas (surat kabar)|Kompas.id]]|access-date=2021-06-18|last=Purnamasari|first=Dian Dewi}}</ref> Pondok Indah juga merupakan kota satelit modern kedua di Indonesia setelah [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Kebayoran Baru]] yang selesai pada tahun 1955.
== Sejarah ==
===
Jauh dari kesan elit seperti saat ini, kawasan Pondok Indah sebelumnya adalah sebuah bentangan ladang kering, persawahan
Pada suatu saat, daerah tersebut didatangi oleh seorang arsitek dan pengembang perkotaan, [[Ciputra]]. Pada saat itu, Ciputra harus melewati sebuah jalan kecil yang hanya memiliki lebar 6 meter dan berupa jalan bebatuan untuk mencapai kawasan yang akan mejadi cikal bakal Pondok Indah
Menurut Ciputra, kawasan perkebunan tersebut sangat strategis, karena berbatasan dengan Jalan Ciputat Raya (yang sebelumnya merupakan bagian dari Jalan Nasional dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] menuju [[Kota Bogor|Bogor]] yang melewati [[Palmerah, Jakarta Barat|Palmerah]], [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]], dan [[Parung, Bogor|Parung]]) disebelah barat dan [[Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan|Lebak Bulus]] di sebelah selatan. Hal yang paling penting adalah karena kawasan perkebunan tersebut terletak dekat dengan [[Kota satelit|Kota Satelit]] [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Kebayoran Baru]] sebagai kota satelit modern pertama di [[Indonesia]]. Hal lainnya adalah karena kawasan perkebunan tersebut bukan daerah rawan banjir dan tanahnya tidak mengandung garam seperti di wilayah utara Jakarta. Kawasan tersebut juga masih berupa hamparan hutan yang sejuk dan menjadi sumber air bersih.<ref name=":0">
▲Pada suatu saat, daerah tersebut didatangi oleh seorang arsitek dan pengembang perkotaan, [[Ciputra]]. Pada saat itu, Ciputra harus melewati sebuah jalan kecil yang hanya memiliki lebar 6 meter dan berupa jalan bebatuan untuk mencapai kawasan yang akan mejadi cikal bakal Pondok Indah, kini Jalan kecil yang berupa bebatuan tersebut telah menjadi Jalan Radio Dalam Raya.
Ciputra berfirasat bahwa Jakarta akan mencapai puncak pertumbuhan penduduk di tahun 1970-an karena besarnya arus [[urbanisasi]] yang akan membuat Jakarta menjadi sangat padat. Ia juga memprediksi bahwa keterbatasan lahan untuk membangun perumahan akan terjadi di Jakarta, sehingga akan dipenuhi dengan hunian vertikal di masa depan. Oleh karena itu, ia memiliki ide untuk membuat kota satelit baru.<ref name=":2" />
▲Menurut Ciputra, kawasan perkebunan tersebut sangat strategis, karena berbatasan dengan Jalan Ciputat Raya (yang sebelumnya merupakan bagian dari Jalan Nasional dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] menuju [[Kota Bogor|Bogor]] yang melewati [[Palmerah, Jakarta Barat|Palmerah]], [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]], dan [[Parung, Bogor|Parung]]) disebelah barat dan [[Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan|Lebak Bulus]] di sebelah selatan. Hal yang paling penting adalah karena kawasan perkebunan tersebut terletak dekat dengan [[Kota satelit|Kota Satelit]] [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Kebayoran Baru]] sebagai kota satelit modern pertama di [[Indonesia]]. Hal lainnya adalah karena kawasan perkebunan tersebut bukan daerah rawan banjir dan tanahnya tidak mengandung garam seperti di wilayah utara Jakarta. Kawasan tersebut juga masih berupa hamparan hutan yang sejuk dan menjadi sumber air bersih.<ref name=":0">Dikutip dari situs https://hypeabis.id/read/6898/sejarah-pondok-indah-kawasan-elite-yang-dulunya-sawah-kebun-karet</ref>
=== Realisasi
Untuk menyulap perkebunan tersebut menjadi sebuah kawasan hunian elit,
Setelah mendengarkan pemaparan Ciputra, Liem pun setuju untuk bekerja sama, membiayai proyek Pondok Pinang. Liem memberi pinjaman dan sisanya pinjam dari [[Bank Dagang Negara]] (yang menjadi cikal bakal dari [[Bank Mandiri]]) dengan rekomendasi dari Liem Sioe Liong dan jaminan proyek.<ref name=":0" /> Ciputra Menuturkan:{{quote|Kawasan itu bisa digarap menjadi perumahan mewah yang akan terus bercahaya dari waktu ke waktu. Saya bisa membuat master plan segara. Mengenai izin untuk menggarap proyek di kawasan ini, saya bisa bicara dengan Pak [[Ali Sadikin]] ([[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur DKI Jakarta]] pada saat itu) segera.}}▼
▲Setelah mendengarkan pemaparan Ciputra, Liem pun setuju untuk bekerja sama
▲=== Penamaan Kawasan ===
▲Kawasan tersebut diberi nama "'''Pondok Indah'''". Menurut Ciputra, nama pondok menunjuk pada nama wilayah pada kawasan tersebut, yakni Pondok Pinang. Secara harfiah, pondok berarti tempat tinggal atau rumah. Dengan demikian, jika kata Pondok digabungkan dengan kata indah, maka akan berarti "'''rumah yang indah'''". Nama Pondok Indah sudah sesuai dengan keinginan Ciputra sebagai sebuah kawasan termewah di Jakarta.{{quote|Percayalah tidak akan sia-sia kita membangun kawasan ini. Pondok Indah akan diakui orang sebagai permukiman mahal Jakarta. Hal itu terjadi karena kita sudah membentuk lingkungan yang mewah di sana,|author=[[Ciputra]]}}
=== Awal
[[Berkas:Advertisement of Pondok Indah, Jakarta.png|jmpl|Sebuah poster iklan Pondok Indah pada tahun 1970-an.]]
Setelah menyiapkan badan hukum dan ''masterplan'', Ciputra dan rekan-rekannya mulai membangun kawasan Pondok Indah yang sebelumnya adalah sebuah perkebunan mulai tahun 1970-an, Proyek pertama yang diselesaikan adalah pembangunan jalan yang sesuai dengan pemetaan kavling yang sudah dibuat dan pembangunan saluran air.
Baris 30 ⟶ 36:
=== Kesehatan ===
* [[Rumah Sakit Pondok Indah]]
=== Pusat
** PIM 1
** Street Gallery
** PIM 2
** PIM 3
* Ranch Market Pondok Indah
* Decathlon Pondok Indah
* Metro Duta
* Niaga Hijau
=== Akomodasi ===
* InterContinental Jakarta Pondok Indah ([[Perusahaan patungan|usaha bersama]] dengan [[InterContinental Hotels Group]](bersebelahan dengan PIM 2))
* [[Swiss-Belhotel International|Swiss-Belhotel]] Pondok Indah
=== Pendidikan ===
Baris 64 ⟶ 62:
* Bakti Mulya 400
* HighScope Indonesia, Pondok Indah
=== Tempat rekreasi ===
* Pondok Indah Golf Course
* Pondok Indah Waterpark
=== Tempat Ibadah ===
Baris 73 ⟶ 76:
* {{Flagicon|Cuba}} Kedutaan Besar [[Kuba]]{{Efn|'''Alamat:''' Jl. Metro Pondok Indah, Blok III BB, Pondok Indah Golf Apartment 2-16-5<ref>{{Cite web|date=2016-03-23|title=Embajada de Cuba en Indonesia|url=https://misiones.cubaminrex.cu/es/indonesia/embajada-de-cuba-en-indonesia|website=Embajadas y Consulados de Cuba|language=es|access-date=2022-11-04}}</ref><ref>{{Cite web|title=Layanan Diplomatik Terpadu Satu Pintu - Ditjen Protkons Kemlu RI|url=https://layanandiplomatik.kemlu.go.id/guests/diplist|website=layanandiplomatik.kemlu.go.id|access-date=2022-11-04}}</ref>}}
== Akses jalan ==
Sebelum kawasan ini mulai dibangun, satu satunya akses jalan ke cikal bakal Pondok Indah adalah [[Jalan Radio Dalam Raya]] yang pada saat itu hanya berupa jalan kecil dan bebatuan.<ref name=":0" /> Jalan tersebut menghubungkan kawasan cikal bakal Pondok Indah dengan Kota Satelit modern pertama di Indonesia, yakni [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Kebayoran Baru.]]
Baris 80 ⟶ 83:
Pondok Indah juga mempunyai akses dari tol [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta|JORR]], ruas [[Taman Mini Indonesia Indah|TMII]]-[[Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan|Pondok Pinang]] yang pertama kali dibuka pada tahun 1995.
== Transportasi umum ==
=== Jalur Bus ===
==== Transjakarta ====
* Layanan [[Bus raya terpadu|BRT]]
** Koridor {{Rint|Jakarta|tjk8}}: [[Halte Transjakarta Lebak Bulus|Lebak Bulus]] - [[Halte Transjakarta Pasar Baru|Pasar Baru]], dengan dua halte
*** [[
*** [[
* Layanan rute lintas perbatasan
** S21: Ciputat - CSW
* Layanan rute Mikrotrans
** JAK-49: Cipulir - Lebak Bulus
==== Bus lainnya ====
* [[Mayasari Bakti]]
**
=== Jalur
[[Berkas:Suasana Stasiun MRT Lebak Bulus.jpg|jmpl|Suasana Stasiun [[MRT Jakarta]], [[Stasiun MRT Lebak Bulus|Lebak Bulus Grab]] sebagai satu-satunya stasiun pemberhentian di dekat kawasan Pondok Indah.]]
Baris 102 ⟶ 106:
== Kontroversi ==
Pada pertengahan hingga akhir September 2002, masyarakat [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] sempat dihebohkan oleh sebuah berita mengenai hilangnya seorang pedagang nasi goreng karena diculik oleh "hantu" yang mendiami salah satu rumah kosong di [[Jalan Metro Pondok Indah (Jakarta)|Jalan Metro Pondok Indah]]. Sejak berita meghebohkan tersebut beredar, masyarakat yang penasaran berbodong-bondong mendatangi rumah hantu tersebut bahkan diserbu oleh para pencari wangsit. Menurut Kriminolog Ronny Nitibaskoro, kehebohan tersebut menciptakan fenomena "[[irasionalitas]] (pikiran di luar nalar) masyarkat" karena adanya perihal dunia gaib yang telah mendarah daging di Indonesia. Pada saat itu, dunia gaib menjadi hiburan menarik bagi masyarakat di tengah krisis multidimensi yang berkepanjangan. Namun ia menghimbau agar cerita-cerita gaib tersebut tidak didramatisir karena dapat membuat masyarakat terperosok ke dalam pikiran irasional.<ref name=":1">{{Citation|title=Hii... Ini Cerita Tentang Rumah Berhantu di Pondok Indah|url=https://www.youtube.com/watch?v=5PPsGym3CHI|accessdate=2022-08-23|language=id-ID}}</ref>
{{quote|Tentu saja (besar) dampak-dampaknya misalnya jelas kemarin mengakibatkan kemacetan di Jalan (Metro Pondok Indah). Dampak yang lain adalah bahwa hal-hal irasional itu merupakan hal yang tidak mendidik bagi anak cucu kita. Jadi kepercayaan terhadap hal-hal yang irasional dan sebagainya (seharusnya) tidak perlu ditiru. Itu harus dihilangkan.|author=Ronny Nitibaskoro, seorang kriminolog ketika diwawancarai oleh [[RCTI]]}}
|