Tuanku Tambusai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ejaan dan lain-lain Tag: mengubah tempat lahir VisualEditor |
|||
Baris 1:
{{Infobox religious biography|honorific-prefix=Muhammad Saleh <br> Sultan Zainal Abidin <br> Syekh Al Wasil Syamsudin|institute=|honorific-suffix=|native_name=|native_name_lang=|image=Tuanku Tambusai.jpg|alt=|caption=|religion=[[Islam]]|church=<!-- or: |churches = -->|ordained=|school=|lineage=|sect=|subsect=|temple=|order=|death_date=[[12 November]] [[1882]] (umur 98)|name=Tuanku Tambusai|founder=|philosophy=|known_for=|education=|other_names=
== Latar belakang ==
Tuanku Tambusai lahir di [[Dalu-dalu|Daludalu]],
Tuanku Tambusai merupakan anak dari pasangan [[Minangkabau]], Tuanku Imam Maulana Kali dan Munah. Ayahnya berasal dari nagari Rambah (
Beliau adalah [[Kerajaan Rokan IV Koto|Sultan Rokan IV Koto]] ke-14, sekaligus sultan terakhir dengan nama gelar Sultan Zainal Abidin.
Baris 14:
== Melawan Belanda ==
Perjuangannya dimulai di daerah Rokan Hulu dan sekitarnya dengan pusat di Benteng
Dalam kurun waktu 15 tahun, Tuanku Tambusai cukup merepotkan pasukan Belanda, sehingga sering meminta bantuan pasukan dari [[Jakarta|Batavia]]. Berkat kecerdikannya,
Karena jasa-jasanya yang pernah menentang kolonial [[Hindia Belanda]], pada tahun 1995 pemerintah mengangkatnya sebagai pahlawan nasional.<ref>{{Cite web |url=https://ditulis.id/peletakan-prasasti-kepahlawanan-tuanku-tambusai/ |title=Prasasti Kepahlawanan Tuanku Tambusai |access-date=2010-04-16 }}</ref>
|