Jathilan Wiroyudho: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Dheirawa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 3:
== Awal Mula ==
[[Berkas:Pentas Seni Kuda Lumping Desa Tanurejo.jpg|jmpl|229x229px|Penari Jathilan Wiroyudho]]
Jathilan Wiroyudho merupakan hasil pengembangan kerasi baru dari [[Jathilan Warok]] yang ada di sekitar perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah yang ada sekitar tahun 2000. Jathilan Wiroyudho memiliki ciri khas yang unik, yakni meskipun kategori bduayabudaya Jawa bagian Ponorogo tetapi menggunakan pakaian dan arasamen musik khas Bali, hal itu dikarenakan orang-orang yang tinggal di pedesaan Temanggung menganggap seni budaya Bali sangat indah dan Mewah dari segi pakaian, musik dan susah ditemukan diluar Bali.
 
Dengan berjalannya waktu, ditambahkannya beberapa karakter dan tari dari Bali seperti [[Rangda]], Barong ket dan, [[tari Cendrawasih]], topeng tua dan Punakawan Bali. Tetapi bagi yang membawakan alur babad [[Bantarangin]] atau [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] yang ditampilkan [[Macan Macanan|Macanan]] [[Singo Barong]] hasil Kreasi yang dibuat semirip mungkin yang kemudian ditunggangi oleh penari berpakaian burung Merak.
 
Para pemain penunggang Kuda berpakaian khas Bali dengan rias khas Warok, Berambut gondrong gimbal. Biasanya, terdapat gelar bagi pemimpin dengan membawa [[Pecut Samandiman]] jenis lemas yang disebut ''Wiroyudho,'' Patih atau pendamping disebut ''Wiropati'' dan prajurit disebut ''Wirojurit''.<ref>{{Cite web|title=Yang Unik dari Temanggung, Paduan Kuda Lumping & Leak Bali|url=https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5398724/yang-unik-dari-temanggung-paduan-kuda-lumping--leak-bali|website=detikTravel|language=id|access-date=2022-11-29}}</ref>
 
== Diprotes Bali ==
Pada Tahun 2017 Seniman Bali pernah melayangkan protes atas keresahan seniman Bali atas digunakannya kesenian Bali secara tidak beraturan oleh kelompok seni Jathilan Wiroyudho, hal itu dikarenakan tidak ada izin ke seniman Bali atas kolaborasi terus-menerus terkait Jathilan Wiroyudho ini. Selain itu terdapat pakem dan kewajiban yang tidak dilaksankan, seperti penari Rangda yang seharusnya dibawakan oleh seseorang yang hafal mantra [[Bahasa Kawi|bahasa kawi]] tetapi tidak dapat ditemukan pada penari rangda dipada Jathilan Wiroyudho, hingga dilaksankannya saresahan yang dihadiri [[Didik Nini Thowok]], Pakar Jathilan Temanggung Kartika Mutiara Sakti, Ketua Saresahan Yudha Sudarmaji, Seniman Senior Jathilan Temanggungan Mbah Gajul Meski demikian seni Jathilan Wiroyudo khas Temanggung tetap berlanjut.<ref>{{Cite web|last=Merdeka|first=Suara|date=22 maret 2017|title=Jaran Kepang Temanggung Diprotes Seniman Bali|url=https://berita.suaramerdeka.com/jaran-kepang-temanggung-diprotes-seniman-bali/?fbclid=IwAR0UXs_ucpuMY1A5LJTZMFDOBQsO6XCjeKCu6a-wLLM1ngysK0MmGo_POps|website=Suara Merdeka|access-date=29 November 2022}}{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Meski demikian seni Jathilan Temanggung tetap berlanjut.<ref>{{Cite web|last=Merdeka|first=Suara|date=22 maret 2017|title=Jaran Kepang Temanggung Diprotes Seniman Bali|url=https://berita.suaramerdeka.com/jaran-kepang-temanggung-diprotes-seniman-bali/?fbclid=IwAR0UXs_ucpuMY1A5LJTZMFDOBQsO6XCjeKCu6a-wLLM1ngysK0MmGo_POps|website=Suara Merdeka|access-date=29 November 2022}}{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>