Jathilan Warok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Inufact (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dheirawa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 1:
[[Berkas:Tari Warok Lereng Gunung Andong 02.jpg|jmpl|Penampilan Jathilan Warok sebelum menunggang Kuda]]
'''Jathilan Warok''' merupakan salah satu jenis [[Kuda lumping|Kuda Lumping]] yang populer dan berkembang di sekitar berbatasan [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Jawa Tengah]], Menggambarkan prajurit Warok gagah perkasa yang menunggang Kuda saat menjalankan tugasnya dalam berperang.
 
Baris 7:
Bilamana penunggang anyaman kuda biasanya dimainkan oleh remaja laki-laki yang rupawan, berbeda dengan '''Jathilan Warok''' yang justru dimainkan oleh pria dewasa dengan kumis dan brewok yang lebat, bermuka garang, mengenakan udeng Ponoragan atau kadang berambut gondrong gimbal, berpakaian serba hitam dengan membawa [[pecut Samandiman]] model Lemas<ref>{{Cite web|title=Paguyuban Seni Wahyu Cipto Budoyo Lestarikan Jathilan dan Warok Sebagai Warisan Budaya|url=http://www.tabloidlugas.com/2022/05/paguyuban-seni-wahyu-cipto-budoyo-lestarikan-jathilan-dan-warok-sebagai-warisan-budaya.html|language=id|access-date=2022-11-29}}</ref>, Uniknya kesenian ini justru tidak ada di tempat asalnya, [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]].
 
Dalam perkembangan zaman, Jathilan Warok dikreasikan oleh seniman sekitar menjadi Jathilan Kontemporer yang salah satunya menjadi ''[[Jathilan WiroyudoWiroyudho]].''