Ketelanjangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Thidah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 1:
{{sensor}}{{multiple image
| total_width = 400
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 183-1989-0710-419, Berlin, Müggelsee, Sonnenbad.jpg|jmpl|Pengunjung pantai yang telanjang di Jerman pada tahun 1989.]]
| image1 = Telanjang mandi.jpg
 
| caption1 = Seorang [[Laki-laki|lelaki]] telanjang.
'''Ketelanjangan''' adalah keadaan saat manusia tidak mengenakan [[pakaian]].<ref>{{cite web|url=http://dictionary.reference.com/browse/nudity |title=nudity – Definitions from Dictionary.com |publisher=Dictionary.reference.com |date= |accessdate=17 October 2009}}</ref> Mengenakan pakaian secara eksklusif merupakan karakteristik manusia. Jumlah pakaian yang dikenakan tergantung pada pertimbangan fungsional (seperti kebutuhan akan kehangatan atau perlindungan dari berbagai unsur) dan pertimbangan sosial. Dalam beberapa situasi jumlah minimum pakaian atau pakaian tidak sama sekali dapat diterima secara sosial, sementara di lain pakaian jauh lebih diharapkan.
| image2 = Nude Indonesian woman standing after bathing.jpg
| caption2 = Seorang [[perempuan]] telanjang.
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret van een Balinese familie TMnr 10005098.jpg|jmpl|Potret suatu keluarga Bali, diambil tahun 1929.]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Twee Kenyah-Dajaks met een penis-staafje de linker heeft tevens een oorbel van houtsnijwerk Borneo' TMnr 10005628.jpg|jmpl|Potret dua pemuda Dayak Kenyah, sekitar tahun 1920-an]]
'''Ketelanjangan''' adalah perihal keadaan saat manusia tidak mengenakan [[pakaian|berpakaian]].<ref>{{cite web|urldate=http://dictionary.reference.com/browse/nudity |title=nudityketelanjanganDefinitionsHasil fromPencarian Dictionary.comKBBI Daring|publisherurl=Dictionaryhttps://kbbi.referencekemdikbud.com go.id/entri/telanjang|datepublisher=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=17 October 2009}}</ref> Mengenakan pakaian secara eksklusif merupakan karakteristik manusia. Jumlah pakaian yang dikenakan, tergantung pada pertimbangan fungsional (seperti kebutuhan akan kehangatan atau perlindungan dari berbagai unsur) dan pertimbangan sosial. Dalam beberapa situasi jumlah minimum pakaian atau pakaian tidak sama sekali dapat diterima secara sosial, sementara di lain pakaian jauh lebih diharapkan.
 
Norma sosial modern mengenai ketelanjangan sangat bervariasi, mencerminkan ambiguitas budaya terhadap tubuh dan seksualitas, dan konsepsi yang berbeda tentang apa yang merupakan ruang publik versus ruang pribadi. Sementara sebagian besar masyarakat mengharuskan pakaian yang layak di sebagian besar situasi, yang lain mengakui ketelanjangan non-seksual sebagai hal yang pantas untuk beberapa kegiatan rekreasi dan sosial, dan menghargai ketelanjangan dalam pertunjukan dan media yang dianggap mewakili nilai-nilai positif. Beberapa masyarakat dan kelompok terus menolak ketelanjangan tidak hanya di depan umum tetapi juga secara pribadi. Norma dikodifikasi ke berbagai tingkat oleh hukum yang mendefinisikan pakaian yang pantas dan paparan yang tidak senonoh.