Hasan bin Ali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 6 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Tag: Dikembalikan
Baris 54:
 
=== Nama ===
Namanya adalah "Hasan", kata sifat yang berarti "kebaikan". Menurut beberapa hadits Sunniو Ali ingin menamainya "Harb", tetapi Muhammad menamainya "Hasan".<ref>{{harvnb|Vaglieri|1971|p=240}}</ref> Dalam beberapa hadits, nama Hasan disebut Tuhan.<ref name="rch.ac.ir">[{{Cite web |url=https://rch.ac.ir/article/Details/12313 |title=Emadi Haeri, "Hussein bin Ali, Imam", Danshanameh Jahan Islam.] |access-date=2021-10-31 |archive-date=2023-02-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230213113048/https://rch.ac.ir/article/Details/12313 |dead-url=no }}</ref> juga dikatakan bahwa nama "Hasan" dan "Husain" adalah dua nama surgawi yang tidak ada di antara orang-orang Arab sebelum Islam.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533}}
 
=== Judul ===
Baris 70:
 
====Selama Kekhalifahan Abu Bakar, Umar, dan Utsman====
Dengan kematian Nabi, keadaan khusus dimulai dalam kehidupan Hasan Mojtaba, yang hadir dalam petualangan Saqifa dan kemudian Fadak dan peristiwa yang terkait dengannya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533-534}} Tidak banyak riwayat tentang periode kehidupan Hasan ini; Namun dalam beberapa riwayat ini, kehadiran sosialnya signifikan. Menurut beberapa riwayat tentang kisah Fadak, Fatima menghadirkan Hasanin sebagai saksi untuk membuktikan kebenaran pernyataannya terhadap Abu Bakar.<ref>[{{Cite web |url=https://noorlib.ir/book/view/66219?pageNumber=2&viewType=pdf |title=Azari, Imam Hassan, biografi dan sejarah, 32.] |access-date=2021-11-01 |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105002812/https://noorlib.ir/book/view/66219?pageNumber=2&viewType=pdf |dead-url=no }}</ref> Selama periode ini, Hasan keberatan dengan khalifah saat itu (Abu Bakar dan Umar) dan menyalahkan mereka karena merebut posisi ayahnya. Kehadiran sosial penting lainnya dari Hasan Mojtaba adalah kehadirannya sebagai saksi di dewan enam anggota untuk menunjuk seorang khalifah setelah Umar dan atas permintaan Umar. Yang sangat penting dan menunjukkan status sosial Hasan Mojtaba di antara para [[Muhajirin|muhajerin]] dan Ansar.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533-534}} Menurut Madlung, Selama Kekhalifahan Utsman, Hasan dilaporkan menolak saran ayahnya untuk menerapkan [[Hudud]] empat puluh cambukan pada saudara tiri Utsman, Walid bin Uqba, yang dituduh minum alkohol. Ali menegur Hasan karena tidak melakukannya dan meminta keponakannya, [[Abdullah bin Ja'far]] untuk melakukan cambuk.{{sfn|Madelung|2003}}
 
Salah satu peristiwa terpenting pada periode ini adalah protes kelompok-kelompok Muslim terhadap kinerja Utsman dalam kekhalifahan. Perilaku Utsman di Madinah dan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] di [[Damaskus]], dalam mempekerjakan kerabat di posisi pemerintahan dan mengenakan pajak yang tinggi dan pencucian uang dan pemborosan dan kecerobohan beberapa tokoh politik terhadap keputusan Nabi, menyebabkan protes publik dan orang-orang seperti Abu Dzar Ghaffari menentang Utsman bangkit.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=534}}
Baris 105:
 
====Mobilisasi pasukan dan pemberontakan berikutnya====
Ketika berita tentang tentara Muawiyah sampai ke Hasan, dia memerintahkan gubernur setempat untuk memobilisasi, kemudian berbicara kepada orang-orang Kufah: Tuhan telah menetapkan jihad untuk ciptaannya dan menyebutnya sebagai "tugas yang menjijikkan" ({{transl|ar |Kurh}}, [http://tanzil.net/#trans/en.sahih/2:216 Qur'an 2:216] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180425183153/http://tanzil.net/#trans/en.sahih/2:216 |date=2018-04-25 }}).<ref name="Madelung 1997 317"/> Awalnya tidak ada tanggapan , karena, menurut Madelung, beberapa kepala suku yang digaji Muawiyah enggan pindah. Sahabat Hasan memarahi mereka, menanyakan apakah mereka tidak akan menjawab putra putri Muhammad. Beralih ke Hasan, mereka meyakinkannya tentang kepatuhan mereka, dan segera berangkat ke kamp perang. Hasan mengagumi mereka dan kemudian bergabung dengan mereka di Nukhailah (tempat pengumpulan tentara di luar Kufah), di mana orang-orang berkumpul dalam kelompok besar.
Hasan menunjuk [[Ubaidillah bin al-Abbas]]{{sfn|Wellhausen|1927|pp=104-112}} sebagai komandan barisan depan dua belas ribu orang untuk pindah ke Maskin. Di sana dia diperintahkan menahan Muawiyah sampai Hasan tiba dengan pasukan utama. Dia disarankan untuk tidak berperang kecuali diserang, dan dia harus berkonsultasi dengan [[Qais bin Sa'ad bin Ubadah|Qais bin Sa'ad]], yang ditunjuk sebagai komandan kedua. Menurut Madelung, pilihan Ubaidillah bin al-Abbas, yang sebelumnya telah menyerahkan Yaman, provinsi di bawah kekuasaannya, kepada pasukan Muawiyah tanpa perang, dan diperingatkan oleh Ali karenanya, menunjukkan bahwa Hasan berharap untuk mencapai kesimpulan damai.
 
Baris 150:
[[Abdullah bin Abbas]], mengutuk Aisyah dengan mengatakan "Kejahatan apa yang kamu lakukan, satu hari pada bagal dan satu hari pada unta!" mengacu pada dia duduk di atas unta dalam perang melawan ayah Hasan di [[Perang Jamal|Pertempuran Jamal]].<ref name="Pierce 2016 80"/> Penolakannya untuk mengizinkan Hasan dimakamkan di sebelah kakeknya, meskipun mengizinkan ayahnya, Abu Bakar, dan Umar akan dimakamkan di sana, menyinggung pendukung Ali.
[[File:Grave Fatema(single one) and other Imams.JPG|thumb|263px|Makam Hasan (latar belakang, kiri), keponakan dan menantunya [[Ali Zainal Abidin]], cucu [[Muhammad al-Baqir]], dan cicit [[Ja'far ash-Shadiq]], di Pemakaman al-Baqi di Madinah]]
Kemudian [[Muhammad bin al-Hanafiyah]] mengingatkan Husain bahwa Hasan membuat syarat dengan mengatakan "kecuali jika Anda takut kejahatan."<ref name="Madelung 332"/> Jenazah kemudian dibawa ke pemakaman al-Baqi.{{sfn|Donaldson|1933|p=78}} Marwan bergabung dengan pembawa, dan, ketika ditanya tentang hal itu, mengatakan bahwa dia memberikan rasa hormatnya kepada seorang pria "yang ''[kesabarannya] menimbang gunung."<ref>{{harvnb|Madelung|1997|pp=332–333}}</ref> Husain memimpin doa pemakaman.<ref>{{cite book |last=Halevi |first=Leor |title= Makam Muhammad: Ritus Kematian dan Pembentukan Masyarakat Islam |year=2011 |publisher=Columbia University Press |isbn=978-0231137430 |url=https://books.google.com/books?id=xWYWAAAAQBAJ&q=Sa%27id+ibn+al-%E2%80%98As+pemakaman+doa+Hasan&pg=PA173 |access-date=2021-10-26 |archive-date=2023-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230817012914/https://books.google.com/books?id=xWYWAAAAQBAJ&q=Sa%27id+ibn+al-%E2%80%98As+pemakaman+doa+Hasan&pg=PA173 |dead-url=no }}</ref>
Makam Hasan kemudian diubah menjadi tempat suci dan sebuah kubah dibangun di atasnya. Kemudian, dihancurkan oleh [[Wahabisme|Wahabi]] dua kali; sekali pada tahun 1806 dan waktu lainnya pada tahun 1927.{{efn|Di mata [[Wahabi]], situs-situs bersejarah dan tempat pemujaan mendorong [[Syirik (Islam)|syirik]] – dosa penyembahan berhala atau kemusyrikan – dan harus dihancurkan. Lihat ({{cite news |url=https://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/mecca-for-the-rich-islams-holiest-site-turning-into-vegas-2360114 .html |last=Taylor |first=Jerome |title=Mekah untuk orang kaya: situs paling suci Islam 'turning into Vegas' |newspaper=The Independent |date=24 September 2011 |access-date=17 Juni 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170616174556/http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/mecca-for-the-rich-islams-holiest-site-turning- |archive-date=2017-06-16 |url-status=live |dead-url=no }})}}
 
Baris 200:
== Rujukan ==
 
* {{cite book|last=Syarifi|first=Mahmoud|year=2004|url=https://www.ghbook.ir/index.php?option=com_dbook&task=viewbook&book_id=5993&Itemid=167&lang=en|title=Ensiklopedia kata-kata Imam Al-Hussein (as)|isbn=9648653135|language=ar|ref=harv|access-date=2021-10-31|archive-date=2023-04-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20230426044420/https://www.ghbook.ir/index.php?option=com_dbook&task=viewbook&book_id=5993&Itemid=167&lang=en|dead-url=no}}
* {{cite book|last=Haji Manouchehri|first=Ahmad|year=2013|url=https://www.cgie.org.ir/|title=Hussein (AS), Imam". Ensiklopedia Islam Agung. 20.|publisher=Teheran: Pusat Ensiklopedia Islam Hebat.|isbn=978-600-6326-19-1|ref=harv|access-date=2021-10-31|archive-date=2023-08-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230815021728/https://www.cgie.org.ir/|dead-url=no}}
* {{cite encyclopedia|last1=Madelung|first1=Wilferd|author-link=Wilferd Madelung|encyclopedia=Encyclopaedia Iranica|title=Ḥosayn b. ʿAli I. Life and Significance in Shiʿism|url=http://www.iranicaonline.org/articles/hosayn-b-ali-i|year=2004|publisher=Encyclopædia Iranica Foundation|volume=7|access-date=11 August 2019|ref=harv}}
* {{cite book|last=Tabatabai|first=Seyed Mohammad Hussein|year=1996|title=[[Tafsir al-Mizan]]|language=fa|author-link=Muhammad Husayn Tabatabai}}