Kapal van der Wijck: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
M.akbar.raf (bicara | kontrib)
Typo
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13:
Saat tenggelam, kapal tersebut dinahkodai oleh B.C. Akkerman, nahkoda senior dengan pengalaman selama 25 tahun.
Selain penumpang, kapal ini pun membawa muatan kayu besi yang rencananya akan dibongkar di pelabuhan Tanjung Priok dan dibawa ke Afrika. Pada 20 Oktober 1936, Kapal Van Der Wijck tenggelam saat berlayar dari Bali menuju Semarang dan akan singgah di Surabaya. Setiba di Surabaya, kapal tercatat membawa muatan 150 ton besi dan 5 buah konsedor dengan masing-masing seberat 3 ton.
Pelayaran kapal mewah tersebut berakhir di Perairan Lamongan, Jawa Timur tepatnya di 12 mil dari PantatiPantai Brondong, Lamongan. Diduga, kapal-kapal tersebut membawa barang-barang berharga.
Tercatat 153 penumpang selamat, 58 penumpang tewas, dan 42 lainnya hilang seperti di tulis oleh de Telegraaf pada 22 Oktober 1936.