Seni kecerdasan buatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gambar: Penyesuaian
Hak cipta: Menambahkan informasi hak cipta di Indonesia
Baris 59:
 
Pada Juli 2023, Hakim Distrik AS [[William Orrick III|William Orrick]] menolak sebagian besar tuntutan hukum yang diajukan oleh Andersen, McKernan, dan Ortiz tetapi mengizinkan mereka mengajukan keluhan baru.
 
=== Hak Cipta di Indonesia ===
Pada masa sekarang, undang-undang [[hak cipta di Indonesia]] belum memiliki pasal yang spesifik mengatur hak cipta terhadap karya seni kecerdasan buatan, UU No 28 tahun 2014 hanya menyebutkan bahwa seseorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama menghasilkan suatu ciptaan, dalam hal ini manusia. Menurut Dr Ir Lukas, dosen Teknik Elektro dari [[Universitas Atma Jaya Jakarta|Universitas Atma Jaya]] dan ketua Komunitas AI Indonesia, hak cipta yang timbul adalah sepenuhnya milik manusia yang menciptakan mesin generatif seni kecerdasan buatan ataupun yang menghasilkan karya seni kecerdasan buatan tersebut, dikarenakan seni kecerdasan buatan bekerja atas perintah manusia.<ref>{{Cite web|last=SETIYAWAN|first=IWAN|date=2023-03-06|title=Hak Cipta dan Kebebasan Berkarya di AI|url=https://www.kompas.id/baca/foto/2023/03/04/hak-cipta-dan-kebebasan-berkarya-di-ai|website=kompas.id|language=id|access-date=2023-08-19}}</ref>
 
== Referensi ==