Kabupaten Tana Tidung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
k Gambar
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Herryz (bicara | kontrib)
Demografi
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 45:
 
== Geografi ==
[[Berkas:Jalan Kota Tideng Pale dan Sungai Sesayap.JPG|jmpl|ki|220px|Salah satu ruas jalan di [[Tideng Pale, Sesayap, Tana Tidung|Tideng Pale]].]]
 
Kabupaten Tana Tidung memiliki luas wilayah sebesar {{convert|4.058,70|km|mi}}.<ref name=":4" /> Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Nunukan]] di bagian utara, [[Laut Sulawesi]] dan [[kota Tarakan]] di bagian timur, [[Kabupaten Malinau]] di bagian barat, dan [[Kabupaten Bulungan]] di bagian selatan. Topografi wilayah bervariasi antara kelas 0–40%. Namun, sebagian besar dianggap sebagai daerah dataran tinggi dengan lereng yang curam; sebagian besar tanah datarnya dengan kemiringan kurang dari 8% berada di sepanjang pantai. Komposisi tanah kabupaten ini didominasi oleh [[ultisol]] dan [[inceptisol]] dan umumnya tidak cocok untuk pertanian skala besar.<ref name=":4">{{Cite web|title=Profil Tana Tidung|url= https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_d2096c346c_BAB%20IVBab%204.%20PROFIL%20KABUPATEN%20TANA%20TIDUNG.pdf}}</ref>
 
Baris 106 ⟶ 108:
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tana Tidung}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tana Tidung}}
 
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Traditional marriage attire of Tidung people.jpg|jmpl|ki|220px|Pakaian adat nikah [[Suku Tidung|Tidung]].]]
[[Berkas:Baloi Adat Desa Kapuak.JPG|jmpl|ka|220px|Baloi adat [[Suku Dayak|Dayak Balusu]].]]
 
Kabupaten Tana Tidung dihuni oleh dua suku utama, yakni suku [[Suku Tidung|Tidung]] dan suku [[Suku Dayak|Dayak]]. Nama kabupaten ini sendiri diambil dari suku asli yakni Tidung. Pengaruh suku dan budaya Tidung dan Dayak, bercampur dalam kehidupan masyarakat Tana Tidung.<ref>{{cite web|url=https://tanatidungkab.go.id/mubes-dewan-adat-dayak-se-ktt-309.html|title=Mubes Dewan Adat Dayak Se-KTT|website=www.tanatidungkab.go.id|accessdate=20 Agustus 2023}}</ref> Polemik uang rupiah pecahan 75.000 yang mencuat pada 17 Agustus 2020, menjadi sebuah informasi bagi masyarakat [[Indonesia]] tentang suku [[Suku Tidung|Tidung]].<ref>{{cite web|url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5559299/asal-usul-dan-kebudayaan-suku-tidung-dari-kalimantan-utara|title=Asal Usul dan Kebudayaan Suku Tidung Dari Kalimantan Utara|website=www.detik.com|accessdate=20 Agustus 2023}}</ref>
 
Salah budaya orang Tidung yang masih dilestarikan hingga sekarang ialah budaya tolak bala di bulan safar. Meskipun tradisi ini juga dilakukan di kabupaten lain, tradisi ini tetap menjadi agenda rutin oleh umat [[Islam]] di Tana Tidung. Kegiatan tolak bala ini diisi dengan bacaan selawat Nabi dan doa meminta perlindungan dan pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa.<ref>{{cite web|url=https://kaltim.tribunnews.com/2021/10/06/budaya-suku-tidung-di-bulan-safar-gelar-tradisi-tolak-bala.|title=Budaya Suku Tidung di Bulan Safar, Gelar Tradisi Tolak Bala|first=Risnawati|last=|editor=Mathias Masan Ola|date=6 Oktober 2021|website=kaltim.tribunnews.com|accessdate=20 Agustus 2023}}</ref> Sementara untuk adat [[Suku Dayak|Dayak]], salah satu tradisi yang masih dilestarikan ialah Nutu Luntungan. Tradisi Nutu Luntungan ini adalah tradisi menumbuk padi pasca panen, padi ditumbuk di lesung yang panjang. Tradisi ini wajib dilakukan oleh laki-laki dan perempuan orang [[Suku Dayak|Dayak Belusu]], dengan cara menumbuk padi diirningi nyayian saling sahut menyahut.<ref>{{cite web|url=https://kaltara.tribunnews.com/2022/11/06/nutu-luntungan-tradisi-suku-dayak-belusu-tana-tidung-pembuatan-menumbuk-padi-butuh-waktu-dua-bulan|title=Nutu Luntungan Tradisi Suku Dayak Belusu Tana Tidung, Persiapan Menumbuk Padi Butuh Waktu Dua Bulan|first=Risnawati|last=|editor=M Purnomo Susanto|date=6 November 2022|website=kaltara.tribunnews.com|accessdate=20 Agustus 2023}}</ref>
 
=== Agama ===
Keragaman budaya [[Suku Tidung|Tidung]] dan [[Suku Dayak|Dayak]] berpengaruh pada agama yang dianut masyarakat Tana Tidung. Data [[Badan Pusat Statistik]] Tana Tidung 2023 mencatat, mayoritas penduduk Tana Tidung menganut agama [[Islam]]. Adapun banyaknya penduduk kabupaten ini menurut agama yang dianut yakni [[Islam]] sebanyak 78,51%, kemudian [[Kekristenan]] sebanyak 21,30%, dengan rincian [[Protestan]] sebanyak 12,96% dan [[Katolik]] sebanyak 8,34%. Sebagian kecil menganut agama [[Buddha]] yakni 0,17% dan [[Hindu]] 0,01%. Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 32 masjid, 26 gereja [[Protestan]], 8 gereja [[Katolik]], dan 1 vihara.<ref name="TIDUNG"/>
 
== Pendidikan ==