Abdurrahman Sayoeti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Roby diery (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Gugunsuganta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
|successor2=Musa Ibrahim<br>[[Hasip Kalimuddin Syam]]
|birth_date= {{birth date|1933|5|5}}
|birth_place= [[Kota Jambi|Jambi]], [[Keresidenan Jambi]], [[Hindia Belanda]]
|death_date= {{death date and age|2011|5|22|1933|5|5}}
|death_place= RS Puri Cinere, [[Depok]]
Baris 40:
Sayoeti adalah anak seorang [[Ulama]], dan tokoh kharismatik yang cukup disegani. Ayahnya bernama H. Muhammad Jakfar yang akrab di panggil ''hoof penghulu'' jabatan yang diberikan oleh [[Hindia Belanda]] untuk seorang ulama islam sebagai wali hakim, dan termasuk dalam urusan menentukan rukyatul hilal. Sedangkan ibunya bernama Hj. Mahani.O
 
Sayoeti kecil adalah anak kedua, dari tujuh bersaudara yakni Ahmad Rifa’i, Abdurrahman Sayoeti, Siti Khodijah, Muhammad Zaki, Siti Amna, Siti Zinab, dan si bungsu Fachrudin[[Fachruddin Razi]].
 
Sejak kecil, Sayoeti dididik dengan ketat, tentang pemahaman agama, terutama hal yang berkaitan tentang Al-qur’an, membaca dan memahami isi yang terkandung dalam kitab suci umat Islam, namun tak lantas orang tuanya mengabaikan Sayoeti untuk menuntut ilmu dunia. Ketika pagi Sayoeti kecil menuntut ilmu di [[Sekolah Rakyat]] (SR) kelurahan [[Olak Kemang, Danau Teluk, Jambi|Olak Kemang]], dan sore harinya ia mengaji di Madarasah Nurul Iman.