Perdebatan Bohr–Einstein: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 8:
 
== Revolusi kuantum ==
Revolution kuantum di pertengahan 1920-an terjadi di bawah arahan Einstein dan Bohr, dan debat pasca-revolusi mereka adalah tentang mencari makna dari perubahan tersebut. Guncangan bagi Einstein dimulai pada tahun 1925 ketika [[Werner Heisenberg]] memperkenalkan persamaan matriks yang menghilangkan unsur-unsur Newtonian dalam ruang dan waktu dari realitas yang mendasari. Tetapi, ketika Erwin Schrödinger mengirimkan purwarupa persamaannya yang baru kepada Einstein, Einstein menulis surat memuji persamaannya sebagai kemajuan yang "sangat jenius."<ref name=":1" />Tetapi, guncangan berikutnya datang pada tahun 1926 ketika [[Max Born]] mengusulkan bahwa mekanika harus dipahami sebagai probabilitas tanpa penjelasan sebab-akibat.{{butuh rujukan}}
 
Keduanya, Einstein dan Erwin Schrödinger menolak interpretasi tersebut dengan penolakan pada kausalitas yang merupakan fitur utama dalam ilmu pengetahuan sebelum Mekanika Kuantum dan masih menjadi fitur dalam [[Relativitas umum|Relativitas Umum]].<ref name=":1" /> Pada tahun 1926, dalam suratnya kepada Max Born, Einstein mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap mekanika kuantum karena teori tersebut belum final. Ia juga menuliskan sebuah frasa yang terkenal hingga saat ini: “Dia [Tuhan] tidak bermain dadu.”<ref>{{Cite web|last=Dickerson|first=Kelly|title=One of Einstein's most famous quotes is often completely misinterpreted|url=https://www.businessinsider.com/god-does-not-play-dice-quote-meaning-2015-11|website=Business Insider|language=en-US|access-date=2023-05-15}}</ref> Awalnya, bahkan Heisenberg dan Bohr berselisih panas bahwa mekanika matriksnya tidak kompatibel dengan Persamaan Schrödinger,<ref name=":1" /> dan Bohr awalnya menentang Prinsip Ketidakpastian tersebut.<ref name=":1" /> Tetapi pada Konferensi Solvay Kelima yang diadakan pada Oktober 1927, Heisenberg dan Born menyimpulkan bahwa revolusi sudah selesai dan tidak diperlukan lagi. Pada tahap terakhir itulah skeptisisme Einstein berubah menjadi kekecewaan. Ia percaya bahwa banyak yang telah dicapai, tetapi alasan untuk mekanik masih perlu dipahami.