Cianting, Sukatani, Purwakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dadan1406 (bicara | kontrib)
k Jumlah Penduduk dan Peta desa
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
Penambahan Sejarah sesuai referensi, pemutakhiran jumlah penduduk, RT RW dan data umum Desa sesuai data BPS Kab. Purwakarta
Baris 1:
{{desa
|nama = Cianting
|peta =https://www.google.com/maps/place/Cianting,+Kec.+Sukatani,+KabupatenPurwakarta+PurwakartaRegency,+JawaWest+BaratJava/@-6.64598866459884,107.41084644077134,6020m14z/data=!3m2!1e33m1!4b1!4m54m6!3m43m5!1s0x2e6905ab3cf1f3cb:0x9b3496207e2a890!8m2!3d-6.6447118!4d107.4233241!16s%2Fg%2F1215jr4t?entry=ttu
|provinsi = Jawa Barat
|dati2 = Kabupaten
Baris 8:
<!--|kelurahan = desa-->
|Kepala Desa = Engkos koswara
|luas =-3.760 m2
|penduduk =2,3157.380 jiwa (2022)
|kepadatan =-
|koordinat = -6.6511464001282015, 107.42749753406949
|situs web=cianting.desa.id|RT=24|RW=8|kode pos=41167|website=https://cianting.desa.id/|kepala desa=Engkos Koswara}}
}}
 
{{Coord|6|38|06.9|S|107|24|16|E|display=title}}
'''Cianting''' adalahmerupakan sebuah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Sukatani, Purwakarta|Sukatani]], [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Desa ini meraih predikat Desa Mandiri pada tahun 2020<ref>{{Cite web|last=Sei|date=2022-10-13|title=Dikawal Pendamping, 25 Desa di Purwakarta Naik Status Jadi Desa Mandiri|url=https://www.purwakartapost.co.id/13/10/2022/desa/dikawal-pendamping-25-desa-di-purwakarta-naik-status-jadi-desa-mandiri/24613/|website=Purwakarta Post|language=id|access-date=2023-08-23}}</ref>
 
== Sajarah ==
Pada zaman kolonial belanda Cianting merupakan wilayah Kewedanan yang dipimpin oleh seorang Wedana dibawah Karesidenan Gandasoli dan Afdeling Purwakarta<ref>{{Cite book|last=HARDJASAPUTRA|first=A. SOBANA|date=2008|url=https://onesearch.id/Record/IOS4151.JABAR-07100000000149|title=SEJARAH PURWAKARTA|publisher=KIBLAT}}</ref>.
 
Pada masa pemerintahan Republik Indonesia Desa ini mengalami tiga kali pemekaran, yaitu dimekarkan sebagian wilayahnya menjadi Desa Pasirmunjul, dimekarkan kembali menjadi Desa Cibodas, dan terakhir dimekarkan menjadi Desa Cianting Utara. Total telah tiga kali luas wilayah desa ini menyusut hingga saat ini tersisa. Lurah yang terkenal yaitu Lurah Sumadinata.
 
== Geografi ==
Desa Cianting berada pada ketinggian 238 dpl<ref name=":0">{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta|url=https://purwakartakab.bps.go.id/publication/2022/09/26/c0b3a28c6a243f713e2961f4/kecamatan-sukatani-dalam-angka-2022.html|website=purwakartakab.bps.go.id|access-date=2023-08-23}}</ref> dengan satu wilayah perbukitan dan 50 persen wilayahnya merupakan lahan perkebunan Perum Perhutani<ref name=":0" />. Terdapat Jalan nasional yang melewati desa ini yakni Jalan Lintas Cikampek-Padalarang, Jalan Kabupaten Purwakarta-Plered dan juga dilalui Jalan Tol Cipularang (Km 90-92).
 
== Penduduk dan Budaya ==
Penduduk Desa Cianting mayoritas merupakan suku Sunda, kemudian pendatang Suku Jawa yang bekerja di Kabupaten Purwakarta. Mayoritas masyarakat sehari-hari bertutur dengan bahasa Sunda dialek Priangan Barat dan juga Bahasa Indonesia. Penduduk desa Cianting 99,99% beragama islam<ref name=":0" /> sunni madzhab syafii. Terdapat tokoh agama yang terkenal yaitu K.H. Agus Zainal Abidin atau Ama Agus yang merupakan murid dari Ulama terkemuka Tubagus Ahmad Bakri atau Mama Sempur. Sama halnya dengan acara Haul Mama Sempur yang rutin diadakan setiap tahun di Desa Palinggihan Kec. Plered di Desa Cianting juga sering diperingati Haul Ama Agus untuk mengenang Wafatnya Ama Agus.
 
{{Sukatani, Purwakarta}}