Gereja Masehi Injili Talaud: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Crusade Ju (bicara | kontrib) Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Crusade Ju (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 25:
== Sejarah ==
=== Misi Belanda ===
Misi Pekabaran Injil di [[Suku Talaud|Tanah Porodisa]] berawal sejak tahun 1684 ketika Ds. Comelis de Leeuw yang bertugas di [[Kota Manado|Manado]] (1680-1689) menaruh banyak perhatian akan iman di [[Kabupaten Kepulauan Talaud|Kepulauan Talaud]] sehingga ia mengutus J. Budiman, Guru Injil pertama dari [[Pulau Siau|Siau]] untuk mengajar dan memberitakan Injil di Talaud.
Menurut Ds. Daniel Brillman yang pernah bertugas di [[Sangihe Talaud|Sagihe Talaud]] sekitar tahun 1927-1938 yang menulis bukunya berjudul ''"Onzen Zendingvelden de zending of de Sangi en Talaud eilanden"'' bahwa pada sekitar tahun 1664, seorang [[Pastor|Pater]] [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] bernama Jeronimo de Zebreros pernan beberapa waktu tinggal di [[Lirung, Kepulauan Talaud|Lirung]], Talaud. Tetapi semua kegiatan misi tidak terurus dengan baik bahkan menjadi beku ketika terjadi penyerahan kekuasaan dari [[Portugal|Portugis]]-[[Spanyol|Spayol]] kepada [[Belanda]].
Konteks pelayanan GERMITA adalah masyarakat Talaud yang secara geografis termasuk daerah bahari (kepulauan). Terletak di bagian Utara pulau Sulawesi, berbatasan langsung dengan negara tetangga Philipina. Di kepulauan Talaud terdapat 17 pulau besar dan kecil (yang berpenghuni dan tidak berpenghuni), mempunyai tradisi budaya tersendiri, seperti: bahasa, tari-tarian, nilai-nilai solidaritas, budaya mene’e (tradisi menangkap ikan dengan menggunakan janur), memiliki sistem kepercayaan tradisional dan pandangan hidup (filosofi) sansiotte sampate-pate, suirene suwaide, yang masih berpengaruh sampai sekarang ini. Sejak tahun 2002 wilayah kepulauan Talaud telah dimekarkan menjadi satu Kabupaten, lepas dari Kabupaten Kepulauan Sangihe.▼
GERMITA tumbuh dari hasil penginjilan Zendeling Werkleiden atau Zendeling Werkman (Zendeling Tukang). Kedatangan para zending di Kepulauan Sangihe dan Talaud terbagi dalam dua rombongan, yaitu rombongan pertama untuk Kepulauan Sangihe, Siau dan [[Tagulandang, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro|Tagulandang]] yang terdiri dari empat orang, yakni Carl W. L. M. Schroder, E. T. Steller, F. Kelling dan A. Grohe. Dan rombongan kedua untuk Kepulauan Talaud, yang terdiri dari lima orang pemuda, yakni A. C. Van Essen, P. Gunther, W. Richter, K. E. W. Tauffmann dan Fischer. Mereka berangkat dari negeri Belanda pada 23 November 1857 dan tiba di [[Batavia]] pada 12 April 1858. Berbeda dengan yang lainnya, Fischer kemudian harus dipanggil kembali ke Belanda karena sikapnya yang kurang selama dalam perjalanan dan harus mengembalikan ongkos perjalanannya kepada pemerintah Belanda sebanyak 536 [[Gulden]].
Pada 1 Oktober 1859 tercatat dalam sejarah Kekristenan di Kepulauan Talaud adalah waktu tibanya keempat orang penginjil tukang tersebut, sehingga tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai ''Hari Pekabaran Injil di Kepulauan Talaud''. Mereka digelari “penginjil tukang” karena diperlengkapi dengan keterampilan khusus, seperti membuat sepatu dan kereta dengan sambil memberitakan Injil.
=== Pembentukan GERMITA ===
Karena tantangan dan pergumulan pelayanan karena luasnya wilayah yang secara geografis termasuk daerah [[Kepulauan]] dan spesifiknya persoalan yang dihadapi, maka muncul ide untuk memekarkan jemaat-jemaat GMIST di wilayah pelayanan Kepulauan Talaud menjadi satu Sinode yang berdiri sendiri agar pelayanan mudah dijangkau dan lebih efektif.
▲
[[File:Timeline Gereja Protestan di Indonesia (GPI).png|thumb|right|upright=2.25| Linimasa kemandirian wilayah pelayanan Indische Kerk yang menghasilkan berbagai GBM dalam persekutuan penuh]]
=== Gereja Protestan di Indonesia ===
Karena didorong oleh rasa seazas, rasa persaudaraan dan keesaan, maka pada tahun 2002 Sinode Gereja Masehi Injili Talaud menyatakan diri bergabung menjadi bagian dari Gereja Bagian Mandiri (GBM) dalam persekutuan [[Gereja Protestan di Indonesia]] (GPI) atau Indische Kerk.
== Statistik ==
|