Sidang Istimewa MPR: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 4:
Setelah berlakunya UU 27 Tahun 2009 pasal 184 ayat 4 tentang [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR]], [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]], [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia|DPD]], dan [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah|DPRD]], pemakzulan baru sah jika disetujui tigaperempat anggota MPR, tetapi kemudian syarat tersebut dibatalkan kembali oleh [[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Mahkamah Konstitusi]].<ref>{{Cite news|title=Pemakzulan Presiden Tak Mudah Meski Ada Putusan MK|url=https://news.detik.com/berita/d-1547011/pemakzulan-presiden-tak-mudah-meski-ada-putusan-mk|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=|access-date=}}</ref>
 
== Indonesia pernah mengalami beberapa kali Sidang Istimewa. Hasilnya bisa berupa kejatuhan presiden yang sedang menjabat ataupun tidak. Ada pula Sidang Istimewa yang akhirnya memutuskan percepatan pemilihan umum, yaitu yang terjadi pada tahun 1998. ==
 
=== Sidang Istimewa MPR 1967 ===
Sidang Istimewa majelis pertama kali diadakan pada tahun [[1967]] setelah peristiwa [[Gerakan 30 September]] yang mengakibatkan [[Soekarno]] kehilangan kepercayaan dan dianggap tidak mampu mengendalikan keamanan setelah pidato pertanggungjawabannya di depan MPRS, [[Nawaksara]], dibacakan. [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara|MPRS]] pada masa itu meminta Soekarno untuk memperbaiki pidato pertanggungjawabannya di Sidang Umum MPRS, yang direspon Soekarno dengan pidato "Pelengkap Nawaksara". Namun pertanggungjawaban tersebut kembali ditolak dan akhirnya diputuskan bahwa pada 7 Maret 1967 akan dilakukan Sidang Istimewa MPRS.<ref>{{Cite web|title=Saat-saat Jatuhnya Presiden Soekarno: Perjalanan Terakhir Bung Besar|url=http://www.tempo.co.id/ang/min/02/05/utama7.htm|website=tempo.co.id|access-date=2012-11-12|archive-date=2008-02-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20080228031202/http://www.tempo.co.id/ang/min/02/05/utama7.htm|dead-url=yes}}</ref>
 
Setelah Sidang Istimewa ini, Soekarno diturunkan dari jabatan presiden dan digantikan oleh [[Soeharto]] sebagai pejabat presiden.
 
=== Sidang Istimewa MPR 1998 ===
Sidang Istimewa ini dilakukan pada tanggal 10–13 November 1998. Deez Nuts
 
Sidang Istimewa ini memutuskan diperlukannya percepatan [[pemilihan umum]] yang akan diselenggarakan pada tahun 1999. Awalnya sidang ini ditolak oleh aktivis dan mahasiswa, tetapi dihadang oleh penjagaan militer, [[Korps Brigade Mobil|brimob]], dan [[Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa|pengamanan swakarsa]]. Akibatnya korban sipil berjatuhan dan diperingati sebagai [[Tragedi Semanggi]].<ref>{{Cite web|title=Tragedi Semanggi|url=http://semanggipeduli.com/Sejarah/frame/semanggi.html|website=semanggipeduli.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20121127100046/http://semanggipeduli.com/Sejarah/frame/semanggi.html|archive-date=2012-11-27|dead-url=yes|access-date=2012-11-12}}</ref>
 
=== Sidang Istimewa MPR 1999 ===
Sidang Istimewa pada tahun 1999 dilakukan dengan agenda pidato pertanggungjawaban [[B. J. Habibie]] sebagai presiden pada tanggal 14 Oktober 1999. Pertanggungjawaban tersebut dinyatakan ditolak pada tanggal 20 Oktober 1999,<ref>{{Cite news|title=New leader, new Indonesia?|url=https://www.economist.com/asia/1999/10/21/new-leader-new-indonesia|newspaper=The Economist|issn=0013-0613|access-date=}}</ref> tetapi tidak menyebabkan kejatuhan Habibie. Hanya saja, Habibie menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden berikutnya. Akhirnya fraksi [[Partai Golongan Karya|Partai Golkar]] mengalihkan dukungannya kepada [[Abdurrahman Wahid]], yang kemudian menjadi [[Daftar Presiden Indonesia|presiden ke-4 Indonesia]].<ref>{{Cite web|title=Mengapa Habibie Tak Mau Dicalonkan Jadi Presiden?|url=http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=155883|website=Suara Karya Online|archive-url=https://web.archive.org/web/20210504022146/http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=155883|archive-date=2021-05-04|dead-url=yes|access-date=2012-11-12}}</ref>
 
=== Sidang Istimewa MPR 2001 ===
Sidang Istimewa tahun 2001 dilakukan dengan agenda memberhentikan [[Abdurrahman Wahid]] setelah berbagai pertentangan dengan parlemen.<ref>{{Cite news|title=Gus Dur Ingin Luruskan Soal Maklumat Presiden|url=http://www.tempo.co/read/news/2002/04/10/0557200/Gus-Dur-Ingin-Luruskan-Sejarah-Soal-Maklumat-Presiden|work=[[Tempo.co]]|language=id}}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite news|title=Dekret Presiden Muncul, Sidang Istimewa Dipercepat|url=http://www.tempo.co/read/news/2001/06/04/05532591/Dekret-Muncul-Sidang-Istimewa-Dipercepat|work=[[Tempo.co]]|language=id}}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Tindakan ini diawali dengan keluarnya nota pertama pada 1 Februari 2001. Kemudian disusul nota kedua pada 30 April 2001, disertai permintaan DPR kepada MPR untuk diadakannya Sidang Istimewa.<ref>{{Cite news|date=2000-10-27|title=Gus Dur: "Silakan Menggelar Sidang Istimewa MPR"|url=https://www.liputan6.com/news/read/2826/gus-dur-silakan-menggelar-sidang-istimewa-mpr|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=}}</ref>