Orang Banyumasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Ga ada bukti sebagian penduduk Cilacap, Banyumas, Tegal, Brebes dari suku Sunda. Sunda ada tapi jumlahnya ga sebagian, jumlahnya termasuk sedikit. Karena ga ada referensinya jadi aku hapus.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Thesillent (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 72:
 
== Bahasa ==
Bahasa Banyumasan, atau yang lebih akrab disebut sebagai Bahasa Ngapak, adalah kelompok bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat di [[Jawa Tengah]] bagian barat. Lebih tepatnya di dua eks-karesidenan, Banyumas dan Pekalongan.
Orang Banyumasan berbicara dengan [[Bahasa Banyumasan]] (Dialek Bahasa Jawa), bahasa Banyumasan masih mempertahankan kosakata dari [[Jawa Kuno]]. Banyumasan tetap menggunakan kata "a" bukan "O" seperti pada Bahasa Jawa Kuno , ini terkenal karena Bahasa Banyumasan tidak terpengaruh [[Bahasa Jawa Surakarta|Bahasa Jawa Mataram]].
 
Eks-[[Karesidenan Banyumas]] meliputi [[Banjarnegara]], [[Purbalingga]], [[Banyumas]], [[Cilacap]], dan [[Kebumen]]. Eks [[Karesidenan Pekalongan]] meliputi [[Kabupaten Tegal]], [[Kota Tegal]], [[Brebes]], [[Pemalang]], [[Batang]], [[Kabupaten Pekalongan]] dan [[Kota Pekalongan]]. Dialek Banyumasan juga sampai ke [[Kabupaten Cirebon]], [[Kota Cirebon]] dan wilayah [[Jawa Barat]] yang berbatasan dengan Jawa Tengah lain seperti [[Ciamis]], [[Pangandaran]] tapi sudah tercampur bahasa dan dialek Sunda. Sejumlah ahli bahasa Jawa menyebut Bahasa Banyumasan sebagai bentuk Bahasa Jawa asli atau yang orisinal.<ref>Budiono Herusasoto (2008) Banyumas: Sejarah, Budaya, Bahasa Dan Watak</ref><ref>Orang Ngapak Bukannya Kasar, Tapi Blak-blakan dan Apa Adanya[https://tirto.id/orang-ngapak-bukannya-kasar-tapi-blak-blakan-dan-apa-adanya-dkUE]</ref>
Seperti orang Jawa di Indonesia, kebanyakan orang Banyumasan yang bilingual fasih berbahasa Indonesia dan Banyumasan. Dalam jajak pendapat publik yang diadakan sekitar tahun 1990, sekitar 12% orang Jawa menggunakan bahasa Indonesia, sekitar 18% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia dan sisanya menggunakan bahasa Jawa secara eksklusif.
 
== Budaya ==