Warih Wisatsana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Puisi Kata (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
Baris 13:
Puisinya diterjemahkan dalam bahasa Belanda, Italia, Inggris, Jerman, Portugal, dan Perancis. Buku kumpulan puisi tunggalnya; Ikan Terbang Tak Berkawan (Kompas, 2003), May Fire and Other Poems (Tiga Bahasa, Lontar, 2015), Batu Ibu (KPG, 2019) meraih Lima Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2018 dan Buku Puisi Rekomendasi Tempo 2018, Kota Kita (Sahaja Sehati, 2018) merupakan Lima Besar Buku Puisi Pilihan Anugerah Hari Puisi 2018. Kelananya di Paris dibukukan dalam Rantau dan Renung II (KPG dan Forum Jakarta – Paris, 2002) bersama 20 seniman dan budayawan lainnya, antara lain: Toeti Heraty, Sitor Situmorang, Rahayu Supanggah, Slamet Abdul Syukur, dll.
Pada tahun 2016, tergabung sebagai Anggota Pleno Tim Kerja Kongres Kesenian Indonesia (KKI) III. Ia juga editor buku, semisal: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata (Michel Picard), Waktu Tuhan - Made Wianta (2008), Buna: Suka Duka Sang Kelana, dan lainnya. Tim penulis buku pelukis Srihadi Soedarsono, pelukis Van Oel, pelukis Affandi, perupa Agus Budiyanto dan pelukis Koempoel, pelukis Paul Husner, pelukis Hanafi, biografi Ristra Cosmetics, Museum Pasifika, Biografi pelukis Tedja Suminar, Kumpulan Tulisan BBM 2019 (Kemendikbud RI), penulis liputan Europalia Indonesia 2018 (Belgia, Belanda, Prancis) dll. Pernah berkolaborasi dengan perupa seperti Made Wianta, Nyoman Erawan, koreografer Nyoman Sura, koreografer Miroto dan lainnya, serta sebagai sutradara pertunjukan, antara lain: Odipus Sang Raja bersama koreografer Nyoman Cerita dan Nyoman Wenten. Sempat menjadi koordinator budaya Lembaga Kebudayaan Perancis, Alliance Francaise (AF) Denpasar, kini sebagai kurator Bentara Budaya.
== Sebagai Kurator dan Penulis Seni Rupa ==
Baris 76:
Puisi, cerpen, dan tinjauan seninya dimuat di Kompas, Majalah Horizon, Kalam, Tempo, Bali Post, Tribun Bali, Le Banian, Jentayu, majalah ESENSI terbitan Badan Bahasa, juga Majalah KULTUR (Kemendikbud), dll. Bersama Jean Couteau menulis buku biografi Agung Rai (Museum ARMA). Sebagian esainya hadir pada laman: www.wisatsana.wordpress.com. Menekuni dunia jurnalistik sedini tahun 2003, mendirikan jurnal sastra budaya CAK, sempat mengelola ruang sastra sebuah koran di Bali, serta kini aktif pada laman seni Katarupa.Id. Ia pernah bergabung dalam Sanggar Minum Kopi (SMK) di Denpasar, aktif menyelenggarakan apresiasi sastra keliling Bali termasuk lomba menulis dan baca puisi. Warih juga selama puluhan tahun mengabdi sebagai guru ekstrakurikuler sastra dan jurnalistik di SMP Negeri 2 Denpasar. Serta sempat pula menjadi dosen luar biasa pengampu matakuliah Sanggar Sastra di IKIP PGRI Bali, dan sebagai dosen tamu di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Sebagai penggagas dan menyelenggarakan program Festival Film Internasional Bentara Budaya Bali (2013), kerja sama antara Bentara Budaya Bali, Udayana Scince Club dan pusat-pusat kebudayaan negara sahabat, semisal Goethe Institut, IFI, Erasmus Huis, Japan Foundation, dll.
== Karya ==
|