Amir Hamzah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20230509)) #IABot (v2.0.9.3) (GreenC bot
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 141:
Secara struktural, karya-karya awal Amir sangat berbeda dari karya-karyanya di kemudian hari. Karya yang disusun dalam ''Buah Rindu'' umumnya mengikuti ''[[pantun]]'' tradisional dan gaya ''syair'' empat baris dengan rima ekor, termasuk banyak dengan [[kuplet]] berima;{{sfn|Teeuw|1980|p=130}} namun beberapa karyanya, menggabungkan keduanya, atau memiliki baris-baris tambahan atau kata-kata lebih dari yang diterima umum secara tradisional, sehingga menghasilkan ritme yang berbeda.{{sfn|Jassin|1962|pp=14, 22}} Meskipun karya-karya awal Amir tidak sedetail karya-karyanya di kemudian hari, Teeuw menulis bahwa karya-karya tersebut telah mencerminkan penguasaan penyair itu dari bahasa dan dorongan untuk menulis puisi.{{sfn|Teeuw|1980|pp=126–27}} Karya-karya dalam antologi ini mengulangi istilah-istilah kesedihan seperti "menangis", "duka", "rindu", dan "air mata", serta kata-kata seperti "cinta", "asmara", dan "merantau".{{sfn|Jassin|1962|p=11}}
 
Pada kala Amir menulis karya-karyanya yang kemudian disusun dalam ''Nyanyi Sunyi'', gayanya telah bergeser. Dia tak lagi membatasi dirinya pada bentuk-bentuk tradisional, melainkan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang berbeda: Delapan karyanya mendekati puisi prosa dalam segi bentuk.{{sfn|Jassin|1962|p=12}} Chairil Anwar menggambarkan penggunaan bahasa pendahulunya tersebut dalam koleksi ini sebagai bersih dan murni, dengan kalimat-kalimat "keras, tajam, tetapi singkat" yang berangkat dari "daya rusak" puisi tradisional Melayu yang berbunga-bunga.{{sfn|Raffel|1970|pp=174–75}} Transformasi ini juga terdapat dalam Jejak Amir, menuliskan karya-karya yang bernas dan tajam.
 
== Penghargaan dan pengakuan umum ==