Hamengkubuwana X: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 83:
Penobatan BRM Herjuno Darpito sebagai Raja sekaligus Sultan untuk [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] dalam sejarah [[Keraton Yogyakarta]] dan Kesultanan Yogyakarta merupakan yang pertama kali di dalam sejarah [[Republik Indonesia]], setelah semua Raja-raja pendahulunya yang berkuasa dibawah kekuasaan pemerintah [[VOC]] dan [[Hindia Belanda]] harus melakukan izin dahulu terhadap [[pemerintah Hindia Belanda]] sebelum melakukan penobatan.<ref name="profile-1" /><ref name="coronation-1" /><ref name="coronation-2" />
 
Setelah Sabda raja pertama yang diucapkan di Siti Hinggil Keraton Yogyakarta pada 30 April 2015, gelar Sultan sebelumnya mengalami perubahan menjadi ''Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senopati-ing-Ngalaga Langgeng ing Bawana, Langgeng, Langgeng ing Tata Panatagama''. Sabda raja tersebut menimbulkan kontroversi di antara para kerabat bangsawan dan masyarakat Yogyakarta sehingga memunculkan [[Polemik sabda raja Yogyakarta 2015]].<ref name="coronation-1" /><ref>[[Kedaulatan Rakyat]], edisi [[Sabtu]], [[9 Mei]] [[2015]], hlm. 8</ref><ref name="coronation-1" /><ref>{{cite web|first=Widiaristi|last=Agustina|date=9 Mei 2015|url=https://nasional.tempo.co/sabda-raja-dan-apa-makna-di-balik-pergantian-gelar-sultan|title=Sabda Raja dan Apa Makna di Balik Pergantian Gelar Sultan|website=Tempo Nasional|access-date=5 Juni 2023}}</ref>
 
=== Kegiatan organisasi ===