Proyek bom atom Soviet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
Hyuna.rose (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 16:
Sejak tahun 1920-an sampai akhir tahun 1930-an, fisikawan Rusia telah mengadakan penelitian bersama dengan rekan-rekan Eropa mereka dalam pengembangan [[fisika atom]] di Laboratorium Cavendish yang dijalankan oleh fisikawan Inggris, [[Ernest Rutherford]], di mana [[George Gamow|Georgi Gamov]] dan [[Pyotr Leonidovich Kapitsa|Pyotr Kapitsa]] pernah belajar dan meneliti.<sup>:36</sup>
Penelitian berpengaruh terhadap kemajuan fisika nuklir dipandu oleh Abram Ioffe yang merupakan direktur di Institut Teknik Fisik Leningrad (Leningrad Physical-Technical Institute [LPTI]), setelah mensponsori berbagai program penelitian di berbagai sekolah teknik di [[Uni Soviet]].<sup>:36</sup> Penemuan [[neutron]] oleh fisikawan Inggris, [[James Chadwick]] lebih lanjut menyodorkan ekspansi menjanjikan program LPTI, dengan operasi pertama [[siklotron]] untuk energi lebih dari 1 [[Elektronvolt|MeV]], dan "pembelaham" [[inti atom]] pertama oleh [[John Douglas Cockcroft|John Cockcroft]] dan [[Ernest Walton]].<sup>:36-37</sup> Fisikawan Rusia mulai mendorong pemerintah dengan lobi dan kepentingan pengembangan sains di Uni Soviet, yang kemudian menarik sedikit karena gejolak selama [[revolusi Rusia]] dan [[Revolusi Februari]].<sup>:36-37</sup> Penelitian sebelumnya diarahkan ke eksplorasi medis dan ilmiah [[Radium]] yang bisa diambil dari air sumur bor dari ladang minyak Ukhta.<sup>:37</sup>
Setelah penemuan [[fisi nuklir]] pada akhir 1930-an, ilmuwan Soviet, seperti ilmuwan di seluruh dunia, menyadari bahwa [[reaksi nuklir]] bisa, secara teori, digunakan untuk melepaskan sejumlah besar [[Energi pengikatan|energi ikatan]]. Seperti di Barat, berita fisi menciptakan kegembiraan besar di antara ilmuwan Soviet; banyak fisikawan mengalihkan deretan penelitian ke fisika nuklir, bidang penelitian yang dianggap menjanjikan. Penelitian nuklir Soviet tidak jauh di belakang milik ilmuwan Barat: Yakov Frenkel telah melakukan kerja teoretis pertama fisi di Uni Soviet pada tahun 1940, sementara Georgy Flyorov dan Lev Rusinov menyimpulkan bahwa 3-1 neutron dipancarkan per fisi hanya beberapa hari setelah kesimpulan yang sama dari tim [[Jean Frédéric Joliot-Curie|Frédéric Joliot-Curie]].{{Butuh rujukan|date=March 2013}}
== Akar ==
Baris 27:
Fisikawan Soviet Georgy Flyorov memerhatikan bahwa walau proses telah dibuat oleh fisikawan Jerman, Inggris, dan Amerika dalam penelitian terhadap fisi uranium, jurnal saintifik menerbitkan paper mengenai topik tsb. Flyorov menarik kesimpulan bahwa penelitian semacam itu menjadi rahasia, dan menulis ke Stalin pada April 1942. Ia menyebutkan kurangnya respons yang ia temui dalam upayanya memicu ketertarikan dalam penelitian serupa, dan memperingatkan Stalin akan konsekuensi pengembangan senjata atomik: "...hasilnya akan begitu berpengaruh [sehingga] tidak perlu menentukan siapa yang harus disalahkan atas fakta bahwa pekerjaan ini telah diabaikan di negeri kita." Sekitar September 1942, Stalin, telah disodorkan bukti program nuklir Barat dalam Laporan MAUD Tahun 1940, memutuskan peluncuran satu program Soviet untuk mengembangkan bom atom dengan ketua [[Igor Vasilyevich Kurchatov|Igor Kurchatov]]. Pembuatan Laboratorium No. 2 pada 1943 di bawah Akademi Sains USSR adalah tahap pertama proyek bom atom Soviet.
Menyadari [[Pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki|pengeboman atom]] kota-kota Jepang: Hiroshima dan Nagasaki pada 1945, Stalin membuat keputusan untuk mempercepat penelitian dan pengembangan, mengekspansi pengembangan [[reaktor nuklir]] dan fasilitas penelitian militer di seluruh negeri. Ketika Amerika Serikat mengetes Bom Atom pada 1945 Stalin memutuskan untuk mendorong kaum intelek lebih keras lagi. Mereka menunjuk satu komite spesial yang sepenuhnya didanai. Komite ini dikepalai oleh Beria yang menjadi pemegang wewenang kelompok besar spesialis dalam sains dan industri. Lagi-lagi penting dicatat bahwa Stalin tidak memasukkan petugas militer. Ia malah memosisikan mereka yang dari partai, sipil, dan polisi rahasia sebagai penanggung jawab.
Pada 9 April 1946, Dewan Mentri USSR mengadopsi resolusi pembuatan Kantor Rancangan#11 (KB-11) untuk mengembangkan bom atom.
|