Badai Pasti Berlalu (album 1977): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 59:
Eros Djarot kemudian menawarkan master rekaman album ''Badai Pasti Berlalu'' ke berbagai pihak label rekaman. Namun tak ada satu pun label rekaman yang ingin merilis album tersebut. Sampai akhirnya Eros kembali ke studio Irama Mas dan bertemu dengan In Chung, pemilik studio Irama Mas.<ref name="Eros" /> In Chung bersedia merilis album tersebut dengan syarat keuntungan dari penjualan album tersebut akan dibagi hasil. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Eros pada tanggal [[19 September]] 1977 dengan Chrisye sebagai saksinya.{{refn|group=nb|Berdasarkan penuturan Chrisye ketika diwawancara dengan Alberthiene Endah, Irama Mas bersedia merilis album ''Badai Pasti Berlalu'' dengan membiayainya secara bayar putus. Sehingga ketika album tersebut selesai digarap, para musisi yang terlibat mendapatkan bayaran dan sudah tak memiliki kaitannya lagi dengan perilisan album karena seutuhnya sudah dimiliki oleh Irama Mas.<ref name="Endah1"/>}}<ref name="Kompas1">Theodore KS. "Magnum Opus Bernama Badai Pasti Berlalu". Kompas.</ref>
 
Album ''Badai Pasti Berlalu'' dirilis pada akhir tahun 1977 dengan sampul album hasil rancangan Markoes Djajadiningrat, menampilkan [[Christine Hakim]] yang juga bermain di [[Badai Pasti Berlalu (film 1977)|film yang sama]].<ref name="musisiku"/> Meskipun lagu-lagunya sering diputar berulang-ulang kali di radio, penjualan album ini awalnya nyaris tak bergeming di pasaran. ''Badai Pasti Berlalu'' dinilai kurang mampu memancing minat beli masyarakat yang pada saat itu lebih menggemari lagu-lagu pop manis karya [[The Mercy's]], [[Panbers]], [[Koes Plus]], atau [[D'Lloyd]].<ref name="Kompas1" />
 
Setelah mengalami stagnan selama tiga bulan, akhirnya album tersebut berhasil mencuri perhatian masyarakat seiring dengan suksesnya film ''Badai Pasti Berlalu''.<ref name="Kompas1" /> Album tersebut meledak di pasaran dan menjadi sensasional di blantika musik Indonesia pada saat itu. Lagu "Merpati Putih" dan "Merepih Alam" banyak diminati.<ref name="Endah1"/>
Baris 65:
Kesuksesan dari album ''Badai Pasti Berlalu'' juga membuat nama Chrisye semakin melambung. Momentum ini digunakan oleh Amin Widjaja, pendiri [[Musica Studio's]] untuk menawarkan kesempatan kepada Chrisye bergabung ke label rekamannya.<ref name="Endah1"/>
 
== SengketaMasalah ==
=== Sengketa dengan Berlian Hutauruk ===
Pada [[10 Februari]] [[1978]], Berlian melalui kuasa hukum Albert Hasibuan memasang iklan di sebuah harian yang isinya menggugat In Chung. Berlian menuntut agar album ''Badai Pasti Berlalu'' ditarik dari peredarannya, serta In Chung diwajibkan membayar ganti rugi sebesar Rp20.000.000,00 (''dua puluh juta rupiah''). Berlian merasa dalam perjanjiannya dengan Eros, Ia hanya diminta menyanyikan lagu "Matahari" dan "Badai Pasti Berlalu" untuk film, serta lagu "Semusim" dan "Khayalku" untuk sampel yang rencananya akan ditawarkan ke beberapa produser rekaman.<ref name="Kompas1">Theodore KS. "Magnum Opus Bernama Badai Pasti Berlalu". Kompas.</ref><ref name="Kompas2">Denny Sakrie. "Badai Pasti Berlalu, Dahaga TakTertahankan lagi". Kompas.</ref>
Baris 71:
In Chung lantas menggugat balik Berlian melalui kuasa hukum Sahat Maruli Simorangkir dengan ganti rugi sebesar Rp50.000.000,00 (''lima puluh juta rupiah'').<ref name="Kompas2" /> Namun sengketa antara Berlian dan In Chung berakhir ketika kedua pihak sepakat menyelesaikan diluar pengadilan. Berlian akhirnya menerima Rp3.000.000,00 (''tiga juta rupiah'') dari Irama Mas.<ref name="Kompas1" />
 
=== MasalahPermasalahan terkait hak cipta ===
Sejak album ''Badai Pasti Berlalu'' dirilis, saling tuntut antara Eros dengan Debby terkait pencipta lagu terus mencuat. Yockie mengatakan saling tuntut terjadi setelah album tersebut menuai sukseskesuksesan sejak dirilis berkali-kali sampai tahun 1990-an. Padahal proses penciptaan hingga penggarapan album penuh suasana sahabat. Yockie berujar pada saat itu Ia sama sekali tidak terpikirkan siapa yang pertama kali menulis melodi, siapa yang menulis lirik, siapa yang menciptakan musiknya. Semuanya larut dalam suasana bermusik tanpa pretensi yang muluk-muluk.<ref name="Kompas2" />
 
Ketika Musica Studio's tengah menggarap album ''Badai Pasti Berlalu'' versi Chrisye dan [[Erwin Gutawa]], Debby Nasution mempertanyakan keterlibatannya dalam proses kreatif lagu "Angin Malam", dan "Cintaku". Akibat permasalahan tersebut, Indrawati Widjaja berkonsultasi langsung dengan Eros Djarot terkait siapa saja yang ikut terlibat dalam penciptaan lagu di album ''Badai Pasti Berlalu''.<ref name="Kompas2" />
== Penilaian retrospektif ==
Pada tahun [[2007]], album ''Badai Pasti Berlalu'' masuk ke peringkat pertama di dalam daftar "[[150 Album Indonesia Terbaik Majalah Rolling Stone|150 Album Indonesia Terbaik]]" yang diterbitkan oleh majalah [[Rolling Stone]] [[Indonesia]] edisi #32 terbitan Desember 2007.<ref name="rolling"/> Beberapa lagu di album ini juga masuk ke dalam daftar [[150 Lagu Indonesia Terbaik]] yang diterbitkan oleh majalah yang sama edisi #56 terbitan Desember 2009. Diantaranya adalah Badai Pasti Berlalu (peringkat ketiga), Merpati Putih (peringkat keempat puluh tiga), dan Merepih Alam (peringkat kesembilan puluh).<ref name="RSI2">"[http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/181928/1563295/1099/150-lagu-indonesia-terbaik-sepanjang-masa 150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120316143825/http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/181928/1563295/1099/150-lagu-indonesia-terbaik-sepanjang-masa |date=2012-03-16 }}." ''[[Rolling Stone Indonesia]]''. December 2009.</ref>
 
AlbumPada tahun [[2011]], Didi Bofa merilis ulang ''Badai Pasti Berlalu'' pertama kali dirilis dalam bentuk CD pada tahun [[2011]] dibawah naungan PT Arasy Cinta Sakti. yangSama berujungsekali masalahtidak karenadiberitahu oleh Didi Bofa, Yockie menanyakan kepada Eros Djarot perihal pemberian izin tersebut. Menurut Yockie, Eros juga tidak memilikipernah sekali pun memberikan izin dariuntuk merilis ulang album ''Badai Pasti Berlalu''. [[Eros Djarot]]lantas maupunmempersilakan [[Yockie Suryountuk Prayogo]]melayangkan somasi kepada Didi Bofa. Hasilnya rilisan tersebut harus ditarik dari peredarannya dan Yockie menuntut Didi Bofa untuk meminta maaf di sejumlah media massa serta membayar ganti rugi.<ref>{{Cite web |url=http://www.rollingstone.co.id/article/read/2011/08/17/1705448/1093/cd-rilis-ulang-badai-pasti-berlalu-ditarik-dari-peredaran |title=CD Rilis Ulang Badai Pasti Berlalu Ditarik dari Peredaran |access-date=2017-07-09 |archive-date=2016-11-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161114105347/http://www.rollingstone.co.id/article/read/2011/08/17/1705448/1093/cd-rilis-ulang-badai-pasti-berlalu-ditarik-dari-peredaran |dead-url=yes }}</ref>

Album ''Badai Pasti Berlalu'' kembali dirilis ulang dalam bentuk CD pada tahun [[2013]] oleh PT Irama Mas Record, yang dimana rilisan ini juga dipertanyakan izinnya.<ref>{{cite web |url=https://sukanimusik.blogspot.com/2020/09/cd-badai-pasti-berlalu-1977-chrisye.html|title=CD Badai Pasti Berlalu 1977 - Chrisye/ Yockie Suryoprayogo/ Eros Djarot (2013)|language=id|publisher=sukanimusik.blogspot.com |access-date=5 Agustus 2023}}</ref>
 
== Warisan ==
=== Pengakuan kritikal ===
Dalam rentan 1977-1993, album ''Badai Pasti Berlalu'' berhasil terjual sebanyak 9 Juta keping dan beberapa kali telah direkam ulang Berdasarkan catatan dari [[Asosiasi Industri Rekaman Indonesia|ASIRI]].<ref name="Kompas2" /> Pada tahun [[2007]], album ''Badai Pasti Berlalu'' masuk ke peringkat pertama di dalam daftar "[[150 Album Indonesia Terbaik Majalah Rolling Stone|150 Album Indonesia Terbaik]]" yang diterbitkan oleh majalah [[Rolling Stone]] [[Indonesia]] edisi #32 terbitan Desember 2007.<ref name="rolling"/> Beberapa lagu di album ini juga masuk ke dalam daftar [[150 Lagu Indonesia Terbaik]] yang diterbitkan oleh majalah yang sama edisi #56 terbitan Desember 2009. Diantaranya adalah Badai Pasti Berlalu (peringkat ketiga), Merpati Putih (peringkat keempat puluh tiga), dan Merepih Alam (peringkat kesembilan puluh).<ref name="RSI2">"[http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/181928/1563295/1099/150-lagu-indonesia-terbaik-sepanjang-masa 150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120316143825/http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/181928/1563295/1099/150-lagu-indonesia-terbaik-sepanjang-masa |date=2012-03-16 }}." ''[[Rolling Stone Indonesia]]''. December 2009.</ref>
 
Hingga tahun [[2023]], ''Badai Pasti Berlalu'' masih belum kunjung dirilis ulang dalam bentuk apapun. Eros Djarot berujar bahwa master rekaman album ''Badai Pasti Berlalu'' kini disimpan oleh Musica Studio's dan diawasi secara ketat oleh Eros sendiri.<ref name="Eros" />
 
=== ''Remake'' 1999 dan 2007 ===
Album ''Badai Pasti Berlalu'' juga dirilis dalam dua versi rilis ulang, versi pertama adalah [[Chrisye]] dengan aransemen [[Erwin Gutawa]] dalam [[Badai Pasti Berlalu (album 1999)|album berjudul sama]] tahun [[1999]] yang dirilis di bawah label rekaman Musica Studio's. Versi kedua adalah versi [[album lagu tema]] dari [[Badai Pasti Berlalu (film 2007)#Album|film daur ulangnya]] yang diaransemen [[Andi Rianto]] dan dirilis tahun [[2007]].
 
== Daftar lagu ==
Baris 237 ⟶ 242:
* In Chung – produser eksekutif
* Stanley – juru rekam
* Markoes Djajadiningrat – perancang grafis
 
=== Peralatan musik ===