Mao Zedong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 129:
[[File:Mao Zedong 1913.jpg|upright|left|thumb|Mao pada tahun 1913]]
 
Selama beberapa tahun berikutnya, Mao Zedong mendaftar dan keluar dari akademi kepolisian, sekolah produksi sabun, sekolah hukum, sekolah ekonomi, dan Sekolah Menengah Changsha yang dikelola pemerintah.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=35–36}}; {{harvnb|Terrill|1980|pp=22, 25}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=35}}.</ref> Belajar secara mandiri, ia menghabiskan banyak waktu di perpustakaan Changsha, membaca karya inti [[liberalisme klasik]] seperti ''[[The Wealth of Nations|]]''The Wealth of Nations'']] karya [[Adam Smith]] dan [[De l'esprit des lois|''The Spirit of the Laws'']] karya [[Montesquieu]], serta karya ilmuwan dan filsuf barat seperti [[Charles Darwin|Darwin]], [[John Stuart Mill|Mill]], [[Jean-Jacques Rousseau|Rousseau]], dan [[Herbert Spencer|Spencer]].<ref>{{harvnb|Schram|1966|p=36}}; {{harvnb|Terrill|1980|p=26}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=35–36}}.</ref> Melihat dirinya sebagai seorang intelektual, bertahun-tahun kemudian dia mengakui bahwa saat ini dia menganggap dirinya lebih baik daripada orang yang bekerja.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=36–37}}.</ref> Dia terinspirasi oleh Friedrich Paulsen, seorang filsuf dan pendidik [[Neo Kantianisme|neo-Kantian]] yang menekankan pada pencapaian tujuan yang didefinisikan dengan cermat sebagai nilai tertinggi membuat Mao percaya bahwa individu yang kuat tidak terikat oleh kode moral tetapi harus berjuang untuk tujuan yang besar.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=40–41}}.</ref> Ayahnya melihat tidak ada gunanya dalam pengejaran intelektual putranya, memotong uang sakunya dan memaksanya pindah ke asrama untuk orang miskin.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=36}}.</ref>
 
Mao ingin menjadi guru dan mendaftar di Sekolah Normal Keempat Changsha, yang segera bergabung dengan Sekolah Normal Pertama Hunan, yang secara luas dipandang sebagai yang terbaik di Hunan.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=36–37}}; {{harvnb|Terrill|1980|p=27}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=37}}.</ref> Berteman dengan Mao, profesor [[Yang Changji]] mendesaknya untuk membaca koran radikal, ''Pemuda Baru (Xin qingnian)'', ciptaan temannya [[Chen Duxiu]], seorang dekan di [[Universitas Peking]]. Meskipun dia adalah pendukung [[nasionalisme Tiongkok]], Chen berpendapat bahwa Tiongkok harus melihat ke barat untuk membersihkan diri dari takhayul dan otokrasi.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=38–39}}</ref> Pada tahun ajaran pertamanya, Mao berteman dengan seorang siswa yang lebih tua, [[Xiao Zisheng]]; bersama-sama mereka melakukan tur jalan-jalan ke Hunan, mengemis dan menulis bait sastra untuk mendapatkan makanan.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=43}}; lihat juga Hsiao Yu (Xiao Yu, alias Xiao Zisheng). ''Mao Tse-Tung dan Saya Adalah Pengemis.'' (Syracuse, N.Y.: Syracuse University Press, 1959).</ref>
Baris 150:
 
[[File:Beijing students protesting the Treaty of Versailles (May 4, 1919).jpg|thumb|Mahasiswa di Beijing berunjuk rasa selama Gerakan 4 Mei]]
Zhang melarang Himpunan Mahasiswa, tetapi Mao melanjutkan penerbitannya setelah menjadi editor majalah liberal ''Hunan Baru (Xin Hunan)'' dan menawarkan artikel di surat kabar lokal populer ''Keadilan (Ta Kung Po)''. Beberapa dari mereka mendukung pandangan [[Feminisme|feminis]], menyerukan pembebasan perempuan dalam masyarakat Tiongkok; Mao dipengaruhi oleh perjodohan paksanya.<ref>{{harvnb|Schram|1966|p=55}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=76–77}}.</ref> Pada bulan Desember 1919, Mao membantu mengorganisir pemogokan umum di Hunan, mengamankan beberapa konsesi, tetapi Mao dan pemimpin mahasiswa lainnya merasa terancam oleh Zhang, dan Mao kembali ke Beijing, mengunjungi Yang Changji yang sakit parah.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=55–56}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=79}}.</ref> Mao menemukan bahwa artikelnya telah mencapai tingkat ketenaran di antara gerakan revolusioner, dan mulai mengumpulkan dukungan untuk menggulingkan Zhang.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=80}}.</ref> Menemukan literatur Marxis yang baru diterjemahkan oleh Thomas Kirkup, [[Karl Kautsky]], dan Marx dan Engels—terutama ''[[Manifesto Komunis|]]''Manifesto Komunis'']]—ia berada di bawah pengaruh mereka yang semakin meningkat, tetapi pandangannya masih [[eklektik]].<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=81–83}}.</ref>
 
Mao mengunjungi Tianjin, [[Jinan]], dan [[Qufu]],<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=84}}.</ref> sebelum pindah ke Shanghai, di mana dia bekerja sebagai tukang cuci dan bertemu [[Chen Duxiu]], mencatat bahwa adopsi Chen terhadap Marxisme "sangat mengesankan saya pada apa yang mungkin merupakan periode kritis dalam hidup saya". Di Shanghai, Mao bertemu dengan guru lamanya, Yi Peiji, seorang revolusioner dan anggota [[Kuomintang]] (KMT), atau Partai Nasionalis Tiongkok, yang semakin mendapat dukungan dan pengaruh. Yi memperkenalkan Mao kepada Jenderal Tan Yankai, seorang anggota senior KMT yang memegang kesetiaan pasukan yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Hunan dengan Guangdong. Tan sedang merencanakan untuk menggulingkan Zhang, dan Mao membantunya dengan mengatur para siswa Changsha. Pada Juni 1920, Tan memimpin pasukannya ke Changsha, dan Zhang melarikan diri. Dalam reorganisasi administrasi provinsi berikutnya, Mao diangkat sebagai kepala sekolah bagian junior Sekolah Normal Pertama. Sekarang menerima penghasilan besar, ia menikahi Yang Kaihui, putri Yang Changji, pada musim dingin 1920.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=56–57}}.</ref><ref name="Mair_2013_p211">{{cite book |last1=Mair |first1=Victor H. |last2=Sanping |first2=Sanping |last3=Wood |first3=Frances |title=Chinese Lives: The people who made a civilization |url=https://archive.org/details/chineselivespeop0000mair |date=2013 |publisher=Thames & Hudson |location=London |isbn=9780500251928 |page=[https://archive.org/details/chineselivespeop0000mair/page/211 211]}}</ref>
Baris 233:
Pada tahun 1944, AS mengirim utusan diplomatik khusus, yang disebut [[Misi Dixie]], ke Partai Komunis Tiongkok. Para prajurit Amerika yang dikirim ke misi tersebut sangat terkesan. Partai itu tampak kurang korup, lebih bersatu, dan lebih kuat dalam perlawanannya terhadap Jepang daripada Kuomintang. Para prajurit menegaskan kepada atasan mereka bahwa partai itu kuat dan populer di wilayah yang luas.<ref name=":3">{{Cite book|last=Moise|first=Edwin E.|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=c2787J5UfAQC|title=Modern China, a History|publisher=Pearson/Longman|isbn=978-0582772779|pages=105|language=en}}</ref> Di akhir misi, kontak yang dikembangkan AS dengan Partai Komunis Tiongkok sangat sedikit.<ref name=":3" /> Setelah berakhirnya Perang Dunia II, AS melanjutkan bantuan diplomatik dan militer mereka kepada Chiang Kai-shek dan pasukan pemerintah KMT-nya melawan [[Tentara Pembebasan Rakyat]] (PLA) yang dipimpin oleh Mao Zedong selama [[Perang Saudara Tiongkok|perang saudara]] dan mengabaikan gagasan tentang [[pemerintahan koalisi]] yang akan mencakup PKT.<ref>{{Cite book|last1=Eastman|first1=Lloyd E.|last2=Ch'en|first2=Jerome|last3=Pepper|first3=Suzanne|last4=Slyke|first4=Lyman P. Van|date=30 August 1991|url=https://books.google.com/books?id=6Wrw4RrFpUkC&pg=PA353|title=The Nationalist Era in China, 1927–1949|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0521385916|pages=353|language=en}}</ref> Demikian pula, [[Uni Soviet]] memberikan dukungan kepada Mao dengan menduduki Tiongkok timur laut, dan diam-diam memberikannya kepada komunis Tiongkok pada Maret 1946.<ref>{{cite web|author=作者:劉向上|date=20 April 2009|url=http://epaper.yangtse.com/yzwb/2009-04/20/content_12663469.htm|publisher=揚子晚報網|language=Chinese|script-title=zh:"张莘夫事件"与苏军撤出东北|archive-url=https://web.archive.org/web/20131101182923/http://epaper.yangtse.com/yzwb/2009-04/20/content_12663469.htm|archive-date=1 November 2013|access-date=20 April 2009|url-status=dead}}</ref>
[[Berkas:PLAHuaihai.jpg|kiri|jmpl|Pasukan PLA, didukung oleh tank ringan [[M3 Stuart|M5 Stuart]] yang ditangkap, menyerang garis Nasionalis pada tahun 1948]]
Pada tahun 1948, di bawah perintah langsung dari Mao, Tentara Pembebasan Rakyat membuat kelaparan pasukan Kuomintang yang menduduki kota [[Changchun]]. Setidaknya 160.000 warga sipil diyakini tewas selama [[Pengepungan Changchun|pengepungan]], yang berlangsung dari Juni hingga Oktober. Letnan kolonel PLA Zhang Zhenglu, yang mendokumentasikan pengepungan itu dalam bukunya ''White Snow, Red Blood'', membandingkannya dengan [[Hiroshima, Hiroshima|Hiroshima]]: "Korbannya hampir sama. Hiroshima butuh sembilan detik; Changchun butuh lima bulan."<ref>{{cite news|last=Jacobs|first=Andrew|date=2 October 2009|title=China Is Wordless on Traumas of Communists' Rise|url=https://www.nytimes.com/2009/10/02/world/asia/02anniversary.html|work=The New York Times|access-date=2 October 2009}}</ref> Pada tanggal 21 Januari 1949, pasukan Kuomintang menderita kerugian besar dalam pertempuran yang menentukan melawan pasukan Mao.<ref name="Palestini2011">{{cite book|author=Robert Palestini|year=2011|url=https://books.google.com/books?id=9n_DUv1_NkAC&pg=PA170|title=Going Back to the Future: A Leadership Journey for Educators|publisher=R&L Education|isbn=978-1607095866|page=170}}</ref> Pada pagi hari tanggal 10 Desember 1949, pasukan PLA mengepung [[Chongqing]] dan [[Chengdu]] di [[daratan Tiongkok]], dan Chiang Kai-shek melarikan diri dari daratan ke [[Formosa (Taiwan)|Formosa]] (Taiwan).<ref name="Palestini2011" /><ref name="Perkins2013">{{cite book|author=Dorothy Perkins|year=2013|url=https://books.google.com/books?id=KMQeAgAAQBAJ&pg=PA79|title=Encyclopedia of China: History and Culture|publisher=Routledge|isbn=978-1135935627|page=79}}</ref>
 
== Kepemimpinan di Tiongkok ==
Baris 250:
Selama kampanye [[Reformasi Lahan Tiongkok|reformasi lahan]], sejumlah besar tuan tanah dan petani kaya dipukuli sampai mati pada pertemuan massa yang diselenggarakan oleh Partai Komunis karena tanah diambil dari mereka dan diberikan kepada petani miskin, yang secara signifikan mengurangi [[kesenjangan ekonomi]].<ref>{{Harvnb|Short|2001|pp=436–437}}</ref><ref>{{cite book | last = Scheidel| first = Walter | author-link =Walter Scheidel| title =The Great Leveler: Violence and the History of Inequality from the Stone Age to the Twenty-First Century | publisher = [[Princeton University Press]]| year =2017 | isbn =978-0691165028 |url=http://press.princeton.edu/titles/10921.html|page=226|quote= "Di Zhangzhuangcun, di bagian utara negara yang direformasi lebih menyeluruh, sebagian besar "tuan tanah" dan "petani kaya" telah kehilangan semua tanah mereka dan sering kali nyawa mereka atau telah melarikan diri. Semua pekerja yang sebelumnya tidak memiliki tanah telah menerima tanah, yang menghilangkan kategori ini sama sekali. Akibatnya, "petani kelas menengah", yang kini berjumlah 90 persen dari populasi desa, memiliki 90,8 persen tanah, mendekati kesetaraan sempurna yang bisa diharapkan."}}</ref> [[Kampanye untuk Menindas Kontra Revolusioner|Kampanye Menekan Kontra-revolusioner]]<ref name="Yang Kuisong">{{Harvnb|Kuisong|2008}}</ref> menyasar kalangan birokratis, seperti komprador, pedagang, dan pejabat Kuomintang yang dipandang partai sebagai parasit ekonomi atau musuh politik.<ref>Steven W. Mosher. ''China Misperceived: American Illusions and Chinese Reality.'' [[Basic Books]], 1992. {{ISBN|0465098134}} pp. 72–73</ref> Pada tahun 1976, [[Departemen Luar Negeri AS]] memperkirakan sebanyak satu juta orang tewas dalam reformasi tanah, dan 800.000 tewas dalam kampanye kontra-revolusioner.<ref>Stephen Rosskamm Shalom. ''Deaths in China Due to Communism.'' Center for Asian Studies Arizona State University, 1984. {{ISBN|0939252112}} p. 24</ref>
 
Mao sendiri mengklaim bahwa total 700.000 orang tewas dalam serangan terhadap "kontra-revolusioner" selama tahun 1950-1952.<ref>{{Harvnb|Spence|1999}}{{Page needed|date=January 2013}}. Mao got this number from a report submitted by Xu Zirong, Deputy Public Security Minister, which stated {{formatnum:712000}} counter-revolutionaries were executed, {{formatnum:1290000}} were imprisoned, and another {{formatnum:1200000}} were "subjected to control.": see {{Harvnb|Kuisong|2008}}.</ref> Karena ada kebijakan untuk memilih "setidaknya satu tuan tanah, dan biasanya beberapa, di hampir setiap desa untuk eksekusi publik",<ref name="Cambridge history of China">{{cite book |last=Twitchett |first=Denis |author2=John K. Fairbank |author3-link=Roderick MacFarquhar |author3=Roderick MacFarquhar |title=The Cambridge history of China |publisher=[[Cambridge University Press]] |isbn=978-0521243360 |url=https://books.google.com/books?id=ioppEjkCkeEC&q=at+least+one+landlord,+and+usually+several,+in+virtually+every+village+for+public+execution&pg=PA87 |access-date=23 August 2008 |year= 1987|author2-link=John K. Fairbank }}</ref> jumlah kematian berkisar antara 2 juta<ref name="Yang Kuisong"/><ref name="Cambridge history of China"/><ref>[[Maurice Meisner]]. ''Mao's China and After: A History of the People's Republic, Third Edition.'' Free Press, 1999. {{ISBN|0684856352}} p. 72: "... the estimate of many relatively impartial observers that there were {{formatnum:2000000}} people executed during the first three years of the People's Republic is probably as accurate a guess as one can make on the basis of scanty information."</ref><ref name="Yang Kuisong"/> dan 5 juta.<ref>Steven W. Mosher. ''China Misperceived: American Illusions and Chinese Reality.'' [[Basic Books]], 1992. {{ISBN|0465098134}} p. 74: "... a figure that [[John K. Fairbank|Fairbank]] has cited as the upper range of 'sober' estimates."</ref><ref>{{Harvnb|Feigon|2002|p=96}}: "By 1952 they had extended land reform throughout the countryside, but in the process somewhere between two and five million landlords had been killed."</ref> Selain itu, sedikitnya 1,5 juta orang,<ref>{{Harvnb|Short|2001|p=436}}</ref> mungkin sebanyak 4 hingga 6 juta orang,<ref name="Valentino2004 121–122">{{Harvnb|Valentino|2004|pp=121–122}}</ref> dikirim ke kamp "[[Laogai|reformasi melalui kerja paksa]]" di mana banyak yang tewas.<ref name="Valentino2004 121–122"/> Mao memainkan peran pribadi dalam mengorganisir represi massal dan menetapkan sistem kuota eksekusi,<ref>{{cite web|url=http://hrichina.org/public/PDFs/CRF.4.2005/CRF-2005-4_Quota.pdf |title=Mao's "Killing Quotas." Human Rights in China (HRIC). September&nbsp;26, 2005, at Shandong University |last=Changyu |first=Li |access-date=21 June 2009 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20090729194758/http://www.hrichina.org/public/PDFs/CRF.4.2005/CRF-2005-4_Quota.pdf |archive-date=29 July 2009 }}</ref> yang seringkali terlampaui.<ref name="Yang Kuisong"/> Dia membela pembunuhan ini yang diperlukan untuk mengamankan kekuasaan.<ref>{{cite web|url=http://orpheus.ucsd.edu/chinesehistory/pgp/jeremy50sessay.htm |title=Terrible Honeymoon: Struggling with the Problem of Terror in Early 1950s China |last=Brown |first=Jeremy |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20090627092313/http://orpheus.ucsd.edu/chinesehistory/pgp/jeremy50sessay.htm |archive-date=27 June 2009 }}</ref>
 
[[File:Mao, Bulganin, Stalin, Ulbricht Tsedenbal.jpeg|thumb|left|Mao pada perayaan ulang tahun ke-70 [[Joseph Stalin]] di Moskow, Desember 1949]]
Baris 335:
Perkiraan jumlah korban tewas selama Revolusi Kebudayaan, termasuk warga sipil dan Pengawal Merah, sangat bervariasi. Perkiraan sekitar 400.000 kematian adalah angka minimum yang diterima secara luas, menurut Maurice Meisner.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=YpV7vbvclfgC&pg=PA354 |title=Mao's China and After: A History of the People's Republic |edition= 3rd |author= Maurice Meisner |page=354 |publisher=Free Press |year= 1999 |isbn=978-0684856353 }}</ref> MacFarquhar dan Schoenhals menegaskan bahwa di pedesaan Tiongkok saja sekitar 36 juta orang dianiaya, di antaranya antara 750.000 dan 1,5 juta tewas, dengan jumlah yang kira-kira sama terluka secara permanen.<ref>{{Harvnb|MacFarquhar|Schoenhals|2006|p=262}}</ref>
 
Sejarawan Daniel Leese menulis bahwa pada tahun 1950-an kepribadian Mao mengeras: "Kesan kepribadian Mao yang muncul dari literatur sangat mengganggu. Ini mengungkapkan perkembangan temporal tertentu dari seorang pemimpin yang rendah hati, yang ramah ketika tidak terbantahkan dan kadang-kadang tercermin di batas kekuasaannya, menjadi diktator yang semakin kejam dan memanjakan diri sendiri. Kesiapan Mao untuk menerima kritik terus menurun."<ref>Daniel Leese, "Mao the Man and Mao the Icon" in {{cite book|editor=Timothy Cheek|title=A Critical Introduction to Mao|url=https://books.google.com/books?id=ru90WzwzlfYC&pg=PA233|year=2010|publisher=Cambridge University Press|page=233|isbn=978-1139789042}}</ref>
 
== Kunjungan kenegaraan ==
Baris 382:
Mao tetap menjadi tokoh kontroversial dan hanya ada sedikit kesepakatan atas warisannya baik di Tiongkok maupun di luar negeri. Dia dianggap sebagai salah satu individu paling penting dan berpengaruh di abad kedua puluh.<ref>{{cite news|url=http://content.time.com/time/specials/packages/article/0,28804,2046285_2045996_2045849,00.html|title=Top 25 Political Icons|last1=Webley|first1=Kayla|date=4 February 2011|magazine=Time}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.oxfordreference.com/pages/samplep02|title=Mao Zedong|work=The Oxford Companion to Politics of the World|archive-url=https://web.archive.org/web/20060321185302/http://www.oxfordreference.com/pages/samplep02|archive-date=21 March 2006|access-date=23 August 2008}}</ref> Ia juga dikenal sebagai intelek politik, ahli teori, ahli strategi militer, penyair, dan visioner.<ref>{{Harvnb|Short|2001|p=630}} "Mao memiliki perpaduan bakat yang luar biasa: dia adalah seorang visioner, negarawan, ahli strategi politik dan militer dengan kecerdasan yang licik, seorang filsuf dan penyair."</ref> Dia dipuji karena mengusir [[imperialisme]] dari Tiongkok,<ref>{{cite web|url=http://blog.eteacherchinese.com/history-of-china/chinese-leader-mao-zedong-part-i/|title=Chinese Leader Mao Zedong / Part I|access-date=2 April 2015|archive-date=12 July 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20150712232214/http://blog.eteacherchinese.com/history-of-china/chinese-leader-mao-zedong-part-i/|url-status=dead}}</ref> menyatukan Tiongkok, dan mengakhiri perang saudara selama beberapa dekade sebelumnya. Dia juga dikreditkan karena telah meningkatkan status wanita di Tiongkok dan untuk meningkatkan literasi dan pendidikan. Pada bulan Desember 2013, jajak pendapat dari ''[[Global Times]]'' yang dikelola negara menunjukkan bahwa sekitar 85% dari 1.045 responden yang disurvei merasa bahwa pencapaian Mao melebihi kesalahannya.<ref>{{cite news |title=Mao's achievements 'outweigh' mistakes: poll |url=https://www.aljazeera.com/news/asia-pacific/2013/12/mao-achievements-outweigh-mistakes-poll-2013122553410272409.html |publisher=Al Jazeera |date=23 December 2013}}</ref>
 
Kebijakannya mengakibatkan kematian puluhan juta orang di Tiongkok selama 27 tahun pemerintahannya, lebih banyak dari pemimpin abad ke-20 lainnya; perkiraan jumlah orang yang meninggal di bawah rezimnya berkisar antara 40 juta hingga 80 juta,<ref name="Fenby"/><ref name=":1">{{cite news|url=https://www.washingtonpost.com/archive/politics/1994/07/17/how-many-died-new-evidence-suggests-far-higher-numbers-for-the-victims-of-mao-zedongs-era/01044df5-03dd-49f4-a453-a033c5287bce/|title=How Many Died? New Evidence Suggest Far Higher Numbers for the Victims of Mao Zedong's Era|last1=Strauss|first1=Valerie|date=17 July 1994|newspaper=The Washington Post|access-date=28 November 2019|last2=Southerl|first2=Daniel|issn=0190-8286}}</ref> dilakukan melalui kelaparan, penganiayaan, kerja paksa di ''[[laogai]]'', dan eksekusi massal.<ref name="deathtoll"/><ref name="Fenby"/> Mao jarang memberikan instruksi langsung untuk pemusnahan fisik orang.{{efn|Satu-satunya keterlibatan langsung Mao dalam memburu lawan politik terbatas pada periode 1930–1931, selama [[Perang Saudara Tiongkok]] di [[Jiangxi-Fujian Soviet|daerah basis Jiangxi]].<ref name="short" />}}<ref name="deathtoll" /> Menurut penulis biografi [[Philip Short]], sebagian besar dari mereka yang terbunuh oleh kebijakan Mao adalah korban kelaparan yang tidak disengaja, sementara tiga atau empat juta lainnya, dalam pandangan Mao, adalah korban yang diperlukan dalam perjuangan untuk mengubah Tiongkok.<ref name="short" /> Banyak sumber menggambarkan Tiongkok Mao sebagai rezim otokratis dan totaliter yang bertanggung jawab atas penindasan massal, serta penghancuran artefak dan situs agama dan budaya (terutama selama Revolusi Kebudayaan).<ref name=":7">{{cite magazine |title=The Cultural Revolution and the History of Totalitarianism |url=https://time.com/4329308/cultural-revolution-history-totalitarianism/ |magazine=Time |access-date=14 December 2020}}</ref>
 
Populasi Tiongkok tumbuh dari sekitar 550 juta menjadi lebih dari 900 juta di bawah pemerintahannya sementara pemerintah tidak secara ketat menegakkan [[Kebijakan keluarga berencana Tiongkok|kebijakan keluarga berencananya]], membuat penerusnya seperti [[Deng Xiaoping]] mengambil [[kebijakan satu anak]] yang ketat untuk mengatasi [[Ledakan populasi|kelebihan populasi manusia]].<ref>{{cite journal|last=Attane|first=Isabelle|year=2002|title=China's Family Planning Policy: An Overview of Its Past and Future|url=https://archive.org/details/sim_studies-in-family-planning_2002-03_33_1/page/103|journal=Studies in Family Planning|volume=33|issue=1|pages=103–113|doi=10.1111/j.1728-4465.2002.00103.x|issn=0039-3665|jstor=2696336|pmid=11974414}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Wu|first=J.|year=1994|title=Population and family planning in China|journal=Verhandelingen – Koninklijke Academie voor Geneeskunde van Belgie|volume=56|issue=5|pages=383–400; discussion 401–402|issn=0302-6469|pmid=7892742}}</ref> Taktik revolusioner Mao terus digunakan oleh para pemberontak, dan ideologi politiknya terus dianut oleh banyak organisasi Komunis di seluruh dunia.<ref>{{Cite news|url=https://www.theguardian.com/books/2019/mar/16/onward-march-maoism-julia-lovell|title=Maoism marches on: the revolutionary idea that still shapes the world|last=Lovell|first=Julia|date=16 March 2019|work=The Guardian|access-date=20 January 2020|issn=0261-3077}}</ref>
Baris 395:
[[File:Mao Zedong Square 20210319.jpg|thumb|Lapangan Mao Zedong di Saoshan]]
 
Di Tiongkok daratan, Mao dihormati oleh banyak anggota dan pendukung Partai Komunis Tiongkok dan dihormati oleh banyak masyarakat umum. Mobo Gao, dalam bukunya tahun 2008, ''The Battle for Tiongkok's Past: Mao and the Cultural Revolution'', memuji dia karena meningkatkan harapan hidup rata-rata dari 35 tahun 1949 menjadi 63 tahun 1975, membawa "persatuan dan stabilitas ke negara yang telah diganggu oleh konflik sipil, perang dan invasi asing", dan meletakkan dasar bagi Tiongkok untuk "menjadi setara dengan kekuatan global yang besar".<ref name = "MoboGao" /> Gao juga memujinya karena melakukan [[reformasi agraria]] besar-besaran, mempromosikan status perempuan, meningkatkan literasi populer, dan secara positif "mengubah masyarakat Tiongkok tanpa bisa dikenali."<ref name = "MoboGao">{{Harvnb|Gao|2008|p=81}}</ref> Mao dikreditkan karena meningkatkan melek huruf (hanya 20% dari populasi yang dapat membaca pada tahun 1949, dibandingkan dengan 65,5% tiga puluh tahun kemudian), menggandakan harapan hidup, hampir menggandakan populasi, dan mengembangkan industri dan infrastruktur Tiongkok, membuka jalan untuk posisinya sebagai kekuatan dunia.<ref name="China 2010, pp. 327">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=vr81YoYK0c4C&pg=PA327|title=The Cambridge Illustrated History of China|last=Ebrey|first=Patricia Buckley|date=2010|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0521124331|page=327|author-link=Patricia Buckley Ebrey}}</ref><ref name="Galtung">{{cite book |last1= Galtung|first1=Marte Kjær|last2= Stenslie|first2=Stig|date=2014 |title=49 Myths about China |url=https://books.google.com/books?id=qqqDBQAAQBAJ&pg=PA189|publisher=[[Rowman & Littlefield]]|page=189 |isbn=978-1442236226}}</ref><ref name="PopulationStudies2015">{{cite journal |last1=Babiarz |first1=Kimberly Singer |last2=Eggleston |first2=Karen |display-authors=etal. |date=2015 |title=An exploration of China's mortality decline under Mao: A provincial analysis, 1950–80 |journal=[[Population Studies (journal)|Population Studies]] |volume=69 |issue=1 |pages= 39–56 |doi=10.1080/00324728.2014.972432|pmid=25495509 |quote=China's growth in life expectancy at birth from 35–40 years in 1949 to 65.5 years in 1980 is among the most rapid sustained increases in documented global history. |pmc=4331212 }}</ref><ref name="China 2010, pp. 327">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=vr81YoYK0c4C&pg=PA327|title=The Cambridge Illustrated History of China|last=Ebrey|first=Patricia Buckley|date=2010|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0521124331|page=327|author-link=Patricia Buckley Ebrey}}</ref>
 
Mao juga memiliki kritikus Tiongkok. Oposisi terhadapnya dapat menyebabkan penyensoran atau reaksi profesional di Tiongkok daratan,<ref>{{Cite web|url=https://www.refworld.org/docid/5a94281fa.html|title=China 'fires' editors over criticism of Mao, detains leftist activist |website=Refworld|access-date=18 May 2019}}</ref> dan sering dilakukan di tempat pribadi seperti Internet.<ref>{{Cite news|url=https://www.nytimes.com/2011/05/06/world/asia/06iht-letter06.html|title=Mao's Legacy Still Divides China|last=Tatlow|first=Didi Kirsten|date=5 May 2011|work=The New York Times|access-date=18 May 2019|issn=0362-4331}}</ref> Saat video Bi Fujian yang menghinanya saat makan malam pribadi pada tahun 2015 menjadi viral, Bi mendapatkan dukungan dari pengguna Weibo, dengan 80% dari mereka mengatakan dalam jajak pendapat bahwa Bi tidak boleh meminta maaf di tengah reaksi dari afiliasi negara.<ref>{{Cite web|url=https://www.firstpost.com/world/everyone-victim-mao-no-one-dares-say-says-tv-host-china-draws-ire-2191357.html|title=Everyone is a victim of Mao, but no one dares to say it, says TV host in China, draws ire|website=Firstpost|date=10 April 2015|access-date=18 May 2019}}</ref><ref>{{Cite web|title=Chinese TV Anchor To Be Punished For Mao Jibe|url=https://news.sky.com/story/chinese-tv-anchor-to-be-punished-for-mao-jibe-10349877|access-date=18 May 2019|publisher=[[Sky News]]}}</ref> Di Barat, Mao memiliki reputasi buruk. Dia dikenal atas kematian selama Lompatan Jauh ke Depan dan penganiayaan selama Revolusi Kebudayaan. Warga Tiongkok menyadari kesalahan Mao, namun demikian, banyak yang melihat Mao sebagai pahlawan nasional. Dia dipandang sebagai seseorang yang berhasil membebaskan negara dari [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua|pendudukan Jepang]] dan dari eksploitasi imperialis Barat sejak [[Peperangan Candu|Perang Candu]].<ref name=":2">{{Cite news|last1=Ding|first1=Iza|last2=Javed|first2=Jeffrey|date=26 May 2019|title=Why Maoism still resonates in China today|newspaper=[[The Washington Post]]|url=https://www.washingtonpost.com/politics/2019/05/29/why-maoism-still-resonates-china-today/}}</ref> Sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa sejumlah besar penduduk Tiongkok, ketika ditanya tentang era Maois, menggambarkan dunia yang murni dan sederhana, di mana kehidupan memiliki makna yang jelas, orang saling percaya dan membantu, dan ketidaksetaraan minimal. Menurut penelitian, orang tua merasakan nostalgia masa lalu dan menyatakan dukungan untuk Mao bahkan ketika mengakui pengalaman negatif.<ref name=":2" />
Baris 454:
Mao memberikan pernyataan yang bertentangan tentang masalah kultus kepribadian. Pada tahun 1955, sebagai tanggapan atas Laporan Khrushchev yang mengkritik Joseph Stalin, Mao menyatakan bahwa kultus kepribadian adalah "penyelamatan ideologis yang beracun dari masyarakat lama", dan menegaskan kembali komitmen Tiongkok terhadap kepemimpinan kolektif.<ref>{{cite book|title=Mao Zedong: A Political and Intellectual Portrait|first=Maurice|last=Meisner|publisher=Polity|year=2007|page=133}}</ref> Pada kongres partai tahun 1958 di Chengdu, Mao menyatakan dukungannya terhadap kultus kepribadian orang-orang yang dia beri label sebagai sosok yang benar-benar layak, bukan mereka yang menyatakan "pemujaan buta".<ref>{{cite web | url = http://library.thinkquest.org/26469/cultural-revolution/cult.html | title = Cult of Mao | publisher = library.thinkquest.org | access-date = 23 August 2008 | quote = This remark of Mao seems to have elements of truth but it is false. He confuses the worship of truth with a personality cult, despite there being an essential difference between them. But this remark played a role in helping to promote the personality cult that gradually arose in the CCP. | url-status=dead | archive-url = https://web.archive.org/web/20080601001246/http://library.thinkquest.org/26469/cultural-revolution/cult.html | archive-date = 1 June 2008 | df = mdy-all }}</ref>
 
Pada tahun 1962, Mao mengusulkan Gerakan Pendidikan Sosialis dalam upaya untuk mendidik para petani untuk melawan "godaan" feodalisme dan pertumbuhan kapitalisme yang dia lihat muncul kembali di pedesaan dari reformasi ekonomi Liu.<ref>{{Cite web|url=http://chineseposters.net/resources/landsberger-paint-it-red.php|title=Stefan Landsberger, Paint it Red. Fifty years of Chinese Propaganda Posters|website=chineseposters.net|access-date=7 November 2017}}</ref> Sejumlah besar karya seni yang dipolitisasi diproduksi dan diedarkan—dengan Mao sebagai pusatnya. Sejumlah poster, lencana, dan komposisi musik merujuk Mao dalam frasa "Ketua Mao adalah matahari merah di hati kita" ({{zh|labels=no |t=毛主席是我們心中的紅太陽 |p=Máo Zhǔxí Shì Wǒmen Xīnzhōng De Hóng Tàiyáng}})<ref name="WangMaoBadgesChapter5">[https://www.britishmuseum.org/pdf/2%20-%20Part%202%20-%20Mao%20badges%20with%20low%20res%20image%20of%20poster.pdf Chapter 5: "Mao Badges – Visual Imagery and Inscriptions"] in: [[Helen Wang]]: ''[[Chairman Mao badge|Chairman Mao badges]]s: symbols and Slogans of the Cultural Revolution'' (British Museum Research Publication 169). The Trustees of the British Museum, 2008. {{ISBN|978-0861591695}}.</ref> dan "Penyelamat rakyat " ({{zh|labels=no |c=人民的大救星 |p=Rénmín De Dà Jiùxīng}}).<ref name="WangMaoBadgesChapter5"/>
 
Pada bulan Oktober 1966, Kutipan dari Ketua Mao Tse-tung, yang dikenal sebagai Buku Merah Kecil, diterbitkan. Anggota partai didorong untuk membawa salinannya, dan kepemilikan hampir wajib sebagai kriteria keanggotaan. Menurut Mao: The Unknown Story oleh Jun Yang, publikasi massal dan penjualan teks ini berkontribusi menjadikan Mao satu-satunya jutawan yang diciptakan pada tahun 1950-an di Tiongkok (332). Selama bertahun-tahun, citra Mao dipajang hampir di mana-mana, hadir di rumah, kantor, dan toko. Kutipannya ditekankan secara tipografis dengan menempatkannya dalam huruf tebal atau huruf merah bahkan dalam tulisan yang paling tidak jelas. Musik dari periode itu menekankan perawakan Mao, begitu pula sajak anak-anak. Ungkapan "Hidup Ketua Mao selama sepuluh ribu tahun" sudah umum terdengar di era tersebut.<ref>{{cite book|last=Lu|first=Xing|title=Rhetoric of the Chinese Cultural Revolution: the impact on Chinese thought, Culture, and Communication|year=2004|publisher=Univ of South Carolina Press|isbn=978-1570035432|page=65|url=https://books.google.com/books?id=GO5HrrJC_aMC&q=Long+Live+Chairman+Mao+for+ten+thousand+years&pg=PA65}}</ref>
Baris 567:
 
=== Karya sastra ===
Seperti kebanyakan cendekiawan Tiongkok pada generasinya, pendidikan Mao dimulai dengan sastra [[klasik Tionghoa]]. Mao memberi tahu Edgar Snow pada tahun 1936 bahwa dia telah memulai studi tentang [[Analek Konfusius|Analek Konfusianisme]] dan [[Empat Kitab dan Lima Klasik|Empat Kitab]] di sebuah sekolah desa ketika dia berusia delapan tahun, tetapi buku yang paling dia sukai adalah ''[[Batas Air]]'', ''[[Perjalanan ke Barat]]'', ''[[Kisah Tiga Kerajaan]]'' dan ''[[Impian di Bilik Merah|]]''Impian di Bilik Merah'']].<ref name="Barnstone">Barnstone, Willis (1972; rpr. Berkeley: University of California Press, 2008). ''[https://books.google.com/books?id=1SCD3xwYwJ0C&lpg=PP1&pg=PP1#v=onepage&q&f=false The Poems of Mao Zedong]''. pp. 3–4. {{ISBN|0520935004}}.</ref> Mao menerbitkan puisi dalam bentuk klasik yang dimulai pada masa mudanya dan kemampuannya sebagai penyair berkontribusi pada citranya di Tiongkok setelah ia berkuasa pada tahun 1949. Gayanya dipengaruhi oleh penyair besar [[Dinasti Tang]], [[Li T'ai Po|Li Bai]] dan Li He.<ref>Ng, Yong-sang (1963). "The Poetry of Mao Tse-tung". ''The China Quarterly'' '''13''': 60–73. {{doi|10.1017/S0305741000009711}}.</ref>
 
Beberapa puisinya yang paling terkenal adalah "Changsha" (1925), "Ganda Kesembilan" (Oktober 1929), "Loushan Pass" (1935), "Mars Panjang" (1935), "Salju" (Februari 1936) , "PLA Menangkap Nanjing" (1949), "Balas ke Li Shuyi" (11 Mei 1957), dan "Ode untuk Bunga Plum" (Desember 1961).