Wanasaba Lor, Talun, Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 180.241.243.45 (bicara) ke revisi terakhir oleh 36.80.93.119
Tag: Pengembalian Dikembalikan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 24096845 oleh Ariyanto (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 1:
{{desa
|peta =
|nama =Wanasaba Lor
|provinsi =Jawa Barat
Baris 6 ⟶ 5:
|nama dati2 =Cirebon
|kecamatan =Talun
|luas =...71,950 km²Ha
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
{{kegunaan lain|Wanasaba (disambiguasi)}}
'''Wanasaba Lor''' adalah salah satu [[desa]] di kecamatan [[Talun, Cirebon|Talun]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Desa Wanasaba Lor adalahmerupakan salah satu desa pemekarandari 11 desa di wilayah Kecamatan Talun mempunyai luas wilayah 71,950 Ha., Ketinggian tanah dari permukaan laut   96 m .Secara administratif wilayah Desa  Wanasaba Lor dibatasi oleh:
 
·       Sebelah Utara      : Kelurahan Kemantren dan Kelurahan Sendang
{{Talun, Cirebon}}
 
·       Sebelah Selatan    : Desa Wanasaba Kidul
 
·       Sebelah Barat      : Kelurahan Sumber
 
·      Sebelah Timur      : Desa Wanasaba Kidul
 
== Sejarah Wanasaba Lor ==
Asal-usul Desa Wanasaba Lor merupakan suatu daerah yang masih hutan belantara, barulah ketika ada seorang Ksatria sakti mandraguna yang bernama Pangeran Sutajaya Mas yang diperintahkan oleh Sunan Gunung Jati Cirebon untuk menyebarkan agama islam di wilayah Cirebon bagian selatan yang waktu itu masih menganut ajaran animisme dan agama hindu yang disebarkan oleh Sanghyang Pucuk Umun (Ki Gede Telaga) yang merupakan orang kepercayaan Prabu Siliwangi. 
 
Pangeran Sutajaya Mas membuat pedukuhan di wilayah tersebut, yang dulunya masih hutan belantara menjadi suatu desa yaitu Desa Wanasaba Lor.
 
Desa Wanasaba Lor berasal dari dua kata yaitu Wana yang berarti hutan dan Saba yang berati di saba, dibabad ataupun dibentuk menjadi Desa (daerah) adapun Lor (utara) karena letaknya di sebelah utara. Jadi Wanasaba Lor berarti hutan yang disaba/dibabad disebelah utara.
 
Sedangkan Makam Pangeran Sutajaya Mas sendiri berada di Komplek pemakaman Astana Sunan Gunung Jati.
 
== Sosial Budaya ==
 
=== Keadaan sosial masyarakat Wanasaba Lor ===
Pada umumnya, lahan yang terdapat di Desa  Wanasaba Lor digunakan secara produktif dan hanya sedikit saja yang tidak dipergunakan. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Desa  Wanasaba Lor memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap untuk diolah.
 
Hal ini berpengaruh dengan keadaan social Ekonomi sebagian besar masyarakat berprofesi sebagi petani dan buruh pertanian.  Karena hal ini  pula menjadi salah satu  yang menguatkan visi Desa Wanasaba Lor  sebagi Desa termaju dalam bidang pertanian.
 
=== Kesenian dan kebudayaan yang ada di Desa Wanasaba Lor ===
 
* Wayang Golek
* Seni Calung
* Singa Depok
* Reog
* Pencak Silat
* Kliningan
* Beluk
* Upacara Adat
* Qosidahan
* Terebang
 
=== Kondisi hidrologi dan klimatologi Wanasaba Lor ===
 
==== A. Hidrologi ====
Berdasarkan hidrologinya, aliran-aliran sungai yang ada di wilayah Desa Wanasaba Lor membentuk pola Daerah Alirah Sungai (DAS). Tercatat beberapa sungai maupun solokan yang terdapat di Desa Wanasaba Lor , yaitu :
 
1)   Sungai Kedung Pane (yang berbatasan dengan Desa Wanasaba Kidul)
 
2)   Sungai Jaganiti (yang berbatasan dengan Desa Wanasaba Kidul)
 
3)   Sungai Ciasem (yang berbatasan dengan Kelurahan Kemantren Kecamatan Sumber
 
4)   Sungai Tengah (yang berbatasan dengan Kelurahan Kemantren Kecamatan Sumber
 
==== B. Klimatologi ====
Iklim Desa Wanasaba Lor, sebagimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai Iklim Kemarau dan Penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Wanasaba Lor Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon
 
== Riwayat Kuwu Wanasaba Lor ==
1.    Jenang  dari tahun 1900 sampai dengan 1908
 
2.    Durja dari tahun 1908 sampai dengan 1916
 
3.    Jami dari tahun 1916 sampai dengan 1926
 
4.    Tarmidi dari tahun 1934 sampai dengan 1944
 
5.   Sendari dari tahun 1944 sampai dengan 1954
 
6.    Tayamin dari tahun 1954 sampai dengan 1964
 
7.    Asra dari tahun 1964 sampai dengan 1972
 
8.    Safi’I dari tahun 1972 sampai dengan 1980
 
9.    Suteja dari tahun 1980 sampai dengan 1989
 
10.  Sumari dari tahun 1990 sampai dengan 1999
 
11.  Pejabat Kuwu Djaja Sudrajat dari tahun 199 sampai dengan 2004
 
12.  Saluki dari tahun 2004 sampai dengan 2007
 
13.  Pejabat Kuwu Sumari dari tahun 2008 sampai dengan 2010
 
14.  Ariri dari tahun 2011 sampai tahun 2017
 
15.  Sumana As. SE dari tahun 2017
 
16.  Gunawan, S.Pd.I. dari 2018 sampai sekarang{{Talun, Cirebon}}
 
{{Authority control}}