Proyek Karbon Global: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎top: pembersihan kosmetika dasar
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 15:
Proyek Karbon Global bekerja sama dengan banyak kelompok untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menerbitkan data tentang emisi gas rumah kaca secara terbuka dan transparan, menyediakan kumpulan data di situs webnya dan melalui publikasinya. Itu didirikan sebagai kemitraan antara [[Program Geosphere-Biosphere Internasional]], [[Program Iklim Dunia]], [[Program Dimensi Manusia Internasional]] dan [[Keanekaragaman hayati|Diversitas]], di bawah payung [[Kemitraan Ilmu Sistem Bumi]]. Banyak proyek inti dalam kemitraan ini kemudian menjadi bagian dari [[Masa depan Bumi|Bumi Masa Depan]] pada tahun 2014.
 
Ketua Proyek Karbon Global saat ini adalah Rob Jackson dari Stanford University. Ketua bersama sebelumnya termasuk Naki Nakicenovic dari International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA), Corinne Le Quéré dari University of East Anglia, dan Philippe Ciais dari Institut Pierre Simon Laplace (LSCE). Direktur Eksekutifnya adalah Josep Canadell dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) Australia. GCP memiliki kantor internasional tambahan di Tsukuba, [[Jepang]], dan Seoul, Korea, serta komite pengarah ilmiah internasional yang terdiri dari selusin ilmuwan dari lima benua.
 
Untuk Anggaran Karbon Global terbaru yang dirilis pada bulan Desember 2018, GCP memproyeksikan emisi CO<sub>2</sub> fosil pada tahun 2018 akan meningkat sebesar 2,7% (kisaran 1,8% hingga 3,7%) ke rekor 37,1 miliar ton (Gt) CO<sub>2</sub>,<ref>{{cite journal |last1=Le Quéré|display-authors=etal |first1=Corinne |title=Global Carbon Budget 2018 |journal=Earth System Science Data |date=2018 |volume=10 |issue=4 |page=2141 |doi=10.5194/essd-10-2141-2018|bibcode=2018ESSD...10.2141L |doi-access=free }}</ref><ref>{{cite journal |last1=Jackson|display-authors=etal |first1=Robert |title=Global Energy Growth is Outpacing Decarbonization |journal=Environmental Research Letters |date=2018 |volume=13 |issue=12 |page=120401 |doi=10.1088/1748-9326/aaf303|bibcode=2018ERL....13l0401J |url=https://ueaeprints.uea.ac.uk/69295/1/Published_manuscript.pdf |doi-access=free }}</ref> karena kebijakan dan kekuatan pasar saat ini tidak cukup untuk mengatasi pertumbuhan penggunaan energi fosil. Konsentrasi CO<sub>2</sub> atmosfer diperkirakan meningkat sebesar 2,3 ppm [kisaran 2,0 hingga 2,6 ppm] hingga rata-rata mencapai 407 ppm pada tahun 2018, 45% di atas tingkat pra-industri. Peningkatan penggunaan [[gas alam]] dan minyak secara global adalah penyebab utama meningkatnya konsentrasi CO<sub>2</sub> di atmosfer saat ini. Penggunaan batu bara global kemungkinan akan meningkat pada tahun 2018, tetapi masih berada di bawah puncak historisnya pada tahun 2013. Selama dekade terakhir, batu bara telah digantikan oleh tenaga gas alam, angin, dan tenaga surya di beberapa negara.
 
Sebagai contoh komunikasi sebelumnya dari GCP, pada akhir tahun 2006 para peneliti dari proyek menetapkan bahwa emisi karbon dioksida telah meningkat secara dramatis hingga tingkat 3,2% per tahun sejak tahun 2000. Pada saat itu, ketua kelompok Dr. Mike Raupach menyatakan bahwa "Ini adalah tanda yang sangat mengkhawatirkan. Ini menunjukkan bahwa upaya baru-baru ini untuk mengurangi emisi hampir tidak berdampak pada pertumbuhan emisi dan bahwa pembatasan yang efektif sangat dibutuhkan".<ref>[http://news.independent.co.uk/environment/article1963236.ece Global growth in carbon emissions is 'out of control'] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070516034342/http://news.independent.co.uk/environment/article1963236.ece |date=16 May 2007 }}. Steve Connor. Published on 11 November 2006. Retrieved on 23 May 2007.</ref> Sebuah studi tahun 2010 yang dilakukan oleh Proyek yang diterbitkan di Nature Geoscience mengungkapkan bahwa lautan dunia menyerap 2,3 miliar metrik ton karbon dioksida.<ref name="woip">{{Cite news |url=http://www.aljazeera.com/indepth/features/2011/11/2011111653856937268.html |title=World's oceans in peril |author=Dahr Jamail |access-date=5 December 2011 |date=22 November 2011 |work=Al Jazeera }}</ref> Pada tanggal 5 Desember 2011, analisis yang dirilis dari proyek mengklaim karbon dioksida dari pembakaran [[bahan bakar fosil]] melonjak dengan jumlah terbesar yang pernah tercatat pada tahun 2010 menjadi 5,9 persen dari tingkat pertumbuhan pada tahun 1990-an mendekati 1 persen per tahun. Pembakaran batu bara mewakili lebih dari separuh pertumbuhan emisi, menurut laporan tersebut.<ref>[https://www.nytimes.com/2011/12/05/science/earth/record-jump-in-emissions-in-2010-study-finds.html Carbon Emissions Show Biggest Jump Ever Recorded] Justin Gillis. Published on 4 December 2011. Retrieved on 5 December 2011.</ref> hei perkirakan emisi gas rumah kaca akan terjadi sesuai dengan [[Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim|IPCC]]'s [[Laporan Khusus Skenario Emisi|skenario terburuk]], sebagai CO<sub>2</sub> [[Karbon dioksida pada atmosfer Bumi|konsentrasi di atmosfer]] mencapai 500ppm di abad ke-21.
 
==Anggaran Karbon Global==