Sinta Nuriyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Obets451 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 34:
Sinta lahir di [[Kabupaten Jombang]] pada tahun 1948 sebagai putri sulung dari 18 bersaudara.<ref name=NYT2017>{{cite news|last1=Emont|first1=Jon|title=A Former First Lady Presses On for a Tolerant, Feminist Islam|url=https://www.nytimes.com/2017/04/07/world/asia/indonesia-transgender-islam-sinta-nuriyah.html|accessdate=14 April 2017|work=[[The New York Times]]|date=8 April 2017|page=A6}}</ref> Ia disekolahkan di pesantren. Pada usia 13 tahun, ia jatuh cinta dengan Wahid, gurunya di pesantren. Karena bapaknya, seorang penulis kaligrafi profesional, enggan menyetujui pernikahan mereka, Wahid pergi menuntut ilmu di luar negeri. Ketika Wahid melamar untuk kedua kalinya dari [[Baghdad]], Sinta menerima dan menikahinya tiga tahun sebelum Wahid pulang ke Indonesia. Kakek Wahid menjadi pengganti mempelai pria dalam upacara pernikahan mereka.<ref name=NYT2017/>
 
Setelah Wahid pulang tahun 1971, barulah mereka meresmikan pernikahan secara hukum. Kemudian Sinta lulus S1 di bidang hukum [[syariah]]. Ia membantu menghidupi keempat anaknya dengan membuat dan menjual permen.<ref name=NYT2017/>
 
Pada tahun 1992, Sinta menjadi korban kecelakaan mobil yang melumpuhkan separuh tubuhnya. Ia menjalani terapi fisik selama satu tahun agar dapat menggerakkan lengannya. Ia kemudian melanjutkan S2 di bidang [[kajian perempuan]] di [[Universitas Indonesia]]. Staf universitas membawa Sinta ke lantai empat gedung universitas menggunakan tandu.<ref name=NYT2017/>