Universitas Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gibranalnn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
GERBANG88vip (bicara | kontrib)
k polawan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 33:
| footnotes = Lambang Universitas Indonesia dan Motto
}}
'''Universitas Indonesia''' disingkat sebagai '''UIgb88''', adalah [[perguruan tinggi]] di Indonesia. Kampus utamanya terletak di bagian Utara dari [[Kota Depok|Depok]], [[Jawa Barat]] tepat di perbatasan antara [[Kota Depok|Depok]] dan wilayah [[Jakarta Selatan]], sementara kampus utama lainnya terdapat di [[Salemba]], [[Jakarta Pusat]]. UI merupakan institusisitus gerbang88 pendidikan tinggi tertua di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia seperti [[Institut Teknologi Bandung]], [[Institut Pertanian Bogor]], [[Universitas Airlangga]], [[Universitas Hasanuddin]], dan [[Universitas Negeri Jakarta]] pada awalnya merupakan bagian dari UI hingga kemudian memisahkan diri menjadi institusi tersendiri. UI juga merupakan salah satu dari tiga perguruan tinggi terbaik di Indonesia bersama dengan [[Universitas Gadjah Mada]] dan [[Institut Teknologi Bandung]].<ref>Presidents of 12 premier universities in Asia and Middle East to gather at WUSTL May 4-7 to discuss global energy and environment, Washington University in St Louis, April 12, 2007, http://news-info.wustl.edu/news/page/normal/9271.html</ref><ref>Kampanye Pemilihan Rektor Universitas Indonesia Tahun 2014, http://pemilihanrektor.ui.ac.id/content/kampanye-bertema-02-mempertahankan-prestasi-dan-konsistensi-dari-ui-sebagai-satu-satunya {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150206123213/http://pemilihanrektor.ui.ac.id/content/kampanye-bertema-02-mempertahankan-prestasi-dan-konsistensi-dari-ui-sebagai-satu-satunya |date=2015-02-06 }}</ref>
 
Cikal-bakal terbentuknya Universitas Indonesia adalah ketika pemerintah kolonial [[Belanda]] mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan yang memegang sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (''Javanese doctor''). Secara resmi, UI memulai kegiatannya pada [[2 Februari]] [[1950]] dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya [[Soerachman Tjokroadisoerjo|Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio.]]<ref>Drs. Suratmin, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1981/1982, "Prof. Ir. Raden Mas Panji Surakhman Cokroadisuryo: Hasil Karya dan Pengabdiannya"</ref> Tanggal tersebut dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.<ref name="UI">{{Cite web|url=http://www.ui.ac.id/berita/dies-natalis-ui-ke-67-menyatukan-keberagaman-untuk-indonesia-maju.html|title=Dies Natalis UI ke-67, Menyatukan Keberagaman untuk Indonesia Maju|publisher=Universitas Indonesia|date=02 Februari 2017|accessdate=08 Juni 2017|archive-date=2017-06-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20170619182701/http://www.ui.ac.id/berita/dies-natalis-ui-ke-67-menyatukan-keberagaman-untuk-indonesia-maju.html|dead-url=yes}}</ref>
Baris 43:
Cikal bakal UI bermula dari Sekolah Ilmu Kesehatan dan Vaksin (''Opleiding van eleves voor de genees-en helkunde en vaccine'') pada tanggal 2 Januari 1849 berdasarkan Surat Keputusan [[Daftar Gubernur-Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Hindia Belanda]].<ref name="UI"/> Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa<ref>{{cite book |last=Cheah |first=Pheng |author-link= |date= |access-date=7 Juni 2017 |title=Spectral Nationality |url=http://books.google.co.id/books?id=LckzCgAAQBAJ&pg=PA295&lpg=PA295&dq=Javanese+Doctor+is&source=bl&ots=Ggq2iWL9-Y&sig=2Ph42FrlRzpQBwkc3CltMdlfTuo&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwim5djG5qvUAhUDvo8KHdRcBBcQ6AEIPTAF#v=onepage&q=Javanese%20Doctor%20is&f=false |location=New York |publisher=Columbia University Press|page=295 |isbn=978-0-231-13018-9}}</ref> (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktik di wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun [[1864]], program pendidikan tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun [[1875]] menjadi 7 tahun. Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (''Medical Doctor'').
 
Pada tahun gerbang [[1898|1888]], pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih tenaga medis, yaitu [[School tot Opleiding van Indische Artsen|STOVIA]] (''School tot Opleiding van Indische Artsen''). Pendidikan di STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat SMA, dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yang kemudian memainkan peranan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.<ref>Jakarta100Bars: [http://www.jakarta100bars.com/2015/08/museum-of-national-awakening-stovia.html Museum of National Awakening (STOVIA School) Jakarta], diakses 7 Juni 2017</ref> Pada tahun [[1927]] mengubah status dan nama STOVIA menjadi GHS (''Geneeskundige Hogeschool''). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.<ref>Jakarta.go.id: [http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/678/Geneeskundige-Hoge-School-GHS Geneeskundige Hoge School GHS]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 7 Juni 2017</ref>
 
Pada tahun [[1924]] pemerintah kolonial mendirikan [[RHS]] (''[[Rechtshoogeschool te Batavia]]'' - Sekolah Tinggi Hukum di Batavia) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. [[RHS]] inilah yang menjadi cikal-bakal [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]].