Kekurangan vitamin D pada tahap awal tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Gejala yang timbul pada orang dewasa adalah mudah lelah, nyeri tulang, kelemahan otot, nyeri otot, rambut rontok, dan perubahan suasana hati.<ref>{{Cite web|last=atsa|date=2020-05-08|title=Defisiensi Vitamin D, Gejala dan Bahayanya|url=https://gayasehatku.com/defisiensi-vitamin-d-gejala-dan-bahayanya/|website=Gayasehatku|language=id|access-date=2023-09-01}}</ref> Kekurangan vitamin D pada anak yang bersifat kronis akan menyebabkan [[rakitis]]. Pada orang dewasa kekurangan vitamin ini akan menyebabkan tulang menjadi rapuh. Hal ini terjadi karena vitamin D berfungsi menjaga jumlah [[kalsium]] dan [[fosfor]] yang memiliki peran dalam menjaga kepadatan tulang. Sehingga apabila kedua mineral tersebut kadarnya berkurang, tulang menjadi lebih rapuh dan berisiko untuk terkena [[osteoporosis]].<ref>{{Cite web|last=Etika|first=Nimas Mita|date=4 Mei 2021|editor-last=Goentoro|editor-first=Patricia Lukas|title=Tubuh Tidak Tercukupi Asupan Vitamin D? Apa Akibatnya?|url=https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/kekurangan-vitamin-d/|website=Hello Sehat|language=|access-date=10 Januari 2022}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|last=Salomon|first=Sheryl Huggins|date=17 Januari 2020|title=Vitamin D Deficiency: Causes, Signs and Symptoms, Risk Factors, and Consequences|url=https://www.everydayhealth.com/vitamin-d/vitamin-d-deficiency-causes-signs-symptoms-risk-factors-consequences/|website=EverydayHealth.com|language=|access-date=10 Januari 2022}}</ref>
[[Berkas:Photograph; three children with rickets Wellcome L0014375.jpg|jmpl|Anak-anak penderita rakitis]]