Hutan bakau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dasnusantara (bicara | kontrib)
k Artikel terkait: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
Baris 43:
Luas hutan bakau di [[Indonesia]] antara 2,5 hingga 4,5 juta [[hektar]], merupakan bakau yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha) (Spalding dkk, 1997 ''dalam'' Noor dkk, 1999).
 
Luas bakau di Indonesia mencapai 25 persen dari total luas mangrove di dunia. Namun sebagian kondisinya kritis.<ref name="portalkbr.com">[http://www.portalkbr.com/opini/editorial/2696864_4307.html Ronaldo Versus Birokrasi Pengelolaan Hutan Mangrove Yang Lamban]</ref>
 
Di Indonesia, hutan bakau yang luas terdapat di sekitar [[Dangkalan Sunda]] yang relatif tenang dan merupakan tempat bermuara sungai-sungai besar. Yakni di pantai timur [[Sumatra]] dan pantai barat serta selatan [[Kalimantan]]. Di pantai utara [[Jawa]], hutan-hutan ini telah lama terkikis oleh kebutuhan penduduknya terhadap lahan.
Baris 86:
Untuk mengatasi salinitas yang tinggi, api-api mengeluarkan kelebihan garam melalui kelenjar di bawah daunnya. Sementara jenis yang lain, seperti ''Rhizophora mangle'', mengembangkan sistem perakaran yang hampir tak tertembus air garam. Air yang terserap telah hampir-hampir [[tawar]], sekitar 90-97% dari kandungan garam di air laut tak mampu melewati saringan akar ini. Garam yang sempat terkandung di tubuh tumbuhan, diakumulasikan di [[daun]] tua dan akan terbuang bersama gugurnya daun.
 
Pada pihak yang lain, mengingat sukarnya memperoleh air tawar, vegetasi bakau harus berupaya mempertahankan kandungan air di dalam tubuhnya. Padahal lingkungan lautan tropika yang panas mendorong tingginya penguapan. Beberapa jenis tumbuhan hutan bakau mampu mengatur bukaan mulut daun (''[[Stoma|stomatastoma]]ta'') dan arah hadap permukaan daun di siang hari terik, sehingga mengurangi [[evaporasi]] dari daun.
 
== Perkembangbiakan ==
Baris 100:
 
== Jenis akar bakau ==
Tipe [[akar]] bakau ada beberapa macam. Sebenarnya, beranekanya jenis akar yang terdapat di bakau adalah sebagai sebuah usahanya untuk menghadapi [[Habitat|habitatnyahabitat]]nya (daya [[adaptasi]]) berupa [[substrat]] [[lumpur]] dan kondisi lingkungannya yang selalu tergenang (reaksi [[anaerob]]). [[Flora]] bakau, beradaptasi dengan membentuk akar-akar khusus untuk dapat tumbuh dengan kuat dan membantu mendapatkan oksigen dari udara.<ref>https://mangrovemagz.com/2017/03/03/tujuh-tipe-akar-mangrove-yang-wajib-anda-ketahui/</ref>
 
Selain sebagai daya adaptasi, tipe akar bakau dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi jenis bakau. Sebagai informasi, untuk menentukan jenis bakau, harus diketahui bentuk akar, bentuk [[bunga]], bentuk tulang [[daun]], bentuk [[pohon]] dan beberapa ciri [[morfologi]] lainnya. Bakau mengembangkan struktur perakaran yang khas yang disebut [[akar udara]] (''aerial roots''). Akar udara adalah akar yang terkena udara secara langsung, selama beberapa waktu dalam sehari atau bahkan sepanjang hari. Struktur perakaran tersebut merupakan kunci yang penting untuk membedakan jenis bakau. Banir sebenarnya bukan termasuk akar udara, namun biasa ditemukan bersamaan dengan akar udara lainnya dan merupakan salah satu karakteristik yang penting untuk jenis-jenis bakau. Beberapa jenis bakau dapat memiliki berbagai macam bentuk akar udara secara bersamaan.
Baris 209:
Manfaat yang lebih penting dari hutan bakau adalah fungsi ekologisnya sebagai pelindung pantai, habitat berbagai jenis satwa, dan tempat pembesaran (''nursery ground'') banyak jenis ikan laut.
 
Salah satu fungsi utama hutan bakau adalah untuk melindungi garis pantai dari [[abrasi]] atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk [[tsunami|semong]] (tsunami). Di [[Jepang]], salah satu upaya mengurangi dampak ancaman semong adalah dengan membangun ''green belt'' atau sabuk hijau berupa hutan bakau. Sedangkan di [[Indonesia]], sekitar 28 wilayah dikategorikan rawan terkena tsunami karena hutan bakaunya sudah banyak beralih fungsi menjadi [[tambak]], kebun [[kelapa sawit]] dan alih fungsi lain.<ref>[http://www. name="portalkbr.com"/opini/editorial/2696864_4307.html Ronaldo Versus Birokrasi Pengelolaan Hutan Mangrove Yang Lamban]</ref>
<!--
[[Balai Pengelolaan Hutan Mangrove]] (BPHM) Wilayah I dan II