Modulasi amplitudo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 23:
[[Radio]] penerima AM adalah radio yang hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar AM. Radio AM bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki aplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio. Saat ini radio AM tidak banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk. Pada tahun 1895, ilmuan Italia [[Guglielmo Marconi]] dengan idenya sendiri mengirimkan sinyal komunikasi [[radio]] pertama melalui udara. Dia menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengirimkan sinyal-sinyal kode telegraf pada jarak lebih dari 1 mil (1.6 km). Pada tahun 1896, ia mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu jaringan itu hanya dapat dikirm pada jarak dekat. namun, hali inilah yang memulai perkembangan teknologi radio.[1] penyaluran informasi dari satu tempat ketempat yang lain dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pemancar bertingkat dengan modulasi AM merupakan salah satu cara untuk menyalurkan informasi dalam tekhnik perhubungan radio. Pemancar AM merupakan suatu pemancar yang memanfaatkan teknik modulasi analog yaitu Ampltudo Modulation (AM).
Modulasi amplitudo (AM) bekerja dengan baik untuk sinyal-sinyal audio. Modulasi Amplitudo juga digunakan pada sistem-sistem radio AM dan dapat pula digunakan pada jaringan komputer. Dalam modulasi ampitudo, kekuatan gelombang pembawa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga merepresentasikan data. Modulasi amplitudo cenderung mengalami gangguan karena terjadinya perubahan-perubahan sinyal mendadak. Pada awal kehadiran radio sebagai media penyiaran yang digunakan sebagaifrekuensi adalah pada band rendah (low band), yaitu sekitar 500 Khz yang sering disebut Medium Wave (MW) pada modulasi yang dinamakan Amplitudo Modulation (AM). [2] Marconi juga mendirikan sebuah perusahaan dan sebuah Marconigram yang pertama. Pada tahun 1899, ia sudah sanggup mengirimkan berita tanpa kawat menyeberang [[selat Inggris]], ia melanjutkan penelitiannya guna menyempurnakan alat yang telah ditemukan sebelumnya. hasilnya, pada tahun 1901, ia berhasil mengirim berita radio melintasi [[Samudra Atlantik|Samudera Atlantik]], dari Inggris ke Newfounland. Pada tahun 1910, Marconi sudah dapat mengirimkan berita dari dari Irlandia menuju Argentina. pada tahun 1920-an.[3]
Barulah pada tahun 1912, [[Edwin Howard Armstrong|Edwin Howard Amstrong]] menemukan penguat gelombang radio disebut sebagai radio amplifier. alat ini bekerja dengan cara mengkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Awalnya, penggunaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel.[4] Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah [[Reginald Aubrey Fessenden]]. ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia).
Dari banyak tekhnik modulasi, AM dan FM adalah modulasi yang banyak diterapkan pada radio siaran karena tekhniknya relatif lebih mudah dibandingkan dengan tekhnik-tekhnik lain. sehingga rangkaian pemancar dan penerima radionya lebih sederhana dan mudah dibuat. Di [[Pemancar|pemancar radio]] dengan tekhnik AM, amplitudo gelombang carrier akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan. Frekuensi gelombang carriernya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF (radio frequency) amplifier untuk dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melaui antena.
Dalam perjalannanya mencapai penerima, gelombang akan mengalami redaman (fading) oleh udara, mendapat interfensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentu-bentuk gangguan lainnya. gangguan-gangguan itu umumnya berupa variasi amplitudo sehingga mau tidak mau akan mempengaruhi ampitudo gelombang yang terkirim. Akibatnya, informasi yang terkirim pun akan berubah dan mutu informasi yang diterima jelas berkurang. Frekuensi carrier untuk siaran AM terletak di Medium Frequency (300 kHz-3 MHz).[5]
|