Mas Tirtodarmo Haryono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Humboldt (bicara | kontrib)
→‎Masa Muda: Binnenlands Bestuur
Baris 33:
pindah ke Sidoarjo meskipun isterinya ( Ibu Patimah ) sudah mengandung tua. Tetapi dalam perjalanan ke [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]] itu ibu Patimah merasa akan melahirkan kandungannya. Perjalanan ke Sidoarjo tidak diteruskan dan mereka menuju ke rumah M.Harsono Tirtodarmo di Nieuw Holland Straat (sekarang Jalan Gatotan) di Surabaya. Di situ, pada tanggal 20 Januari 1924, ibu Patimah melahirkan puteranya yang ketiga yang diberi nama Haryono, lengkapnya M.T.Haryono.
 
M.T. Haryono dilahirkan sebagai putera seorang B.B.([[Binnenlands PamongBestuur]], Praja"pemerintahan )dalam Kalangannegeri", B.Bdisingkat "BB", salah satu bentuk birokrasi pemerintahan pada masa Hindia Belanda yang terdiri atas orang-orang Eropa. Kalangan BB pada waktu itu mempunyai kedudukan yang istimewa di antara pegawai-pegawai Belanda lainnya. Hanya B.B.BB lah yang di samping kedudukan istimewanya biasanya juga mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai di Perguruan Tinggi. Karena nasionalisme itu boleh dikata timbul dan berkembang di antara orang-orang terpelajar, maka tidaklah mengherankan kalau putera-putera orang-orang B.B.BB ini tidak sedikit yang menjadi penggerak dan pemimpin nasionalisme, misalnya [[Kartini|R.A. Kartini]], [[Dewi Sartika]], [[Soetomo|dr. Sutomo]]. [[Sartono (politikus)|Mr. Sartono]], dan lain lain. Demikian halnya kelak dengan M.T. Haryono.
 
Pada masa kecilnya M.T. Haryono hidup sebagai putera seorang jaksa di Sidoarjo. Ketika umur empat tahun ayahnya diangkat menjadi wedana di Kertosono dan mereka pindah ke kota itu. Di sinilah ia ketika umur enam tahun masuk sekolah di [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS 6 (''Hollandsch-Inlandsche School'' = Sekolah Dasar)]] ia suka berteman dan bermain-main dengan anak-anak lainnya dan selalu menjadi pemimpin mereka. Karena wataknya yang keras ia sebagai pemimpin dijuluki "Si Kepala Macan". Tetapi walaupun demikian ia pada hakikatnya seorang pendiam dan bertindak hati-hati dalam segala hal. Ia belajar di HIS sampai kelas tiga dan kemudian, atas tanggungan seorang Belanda guru [[Europeesche Lagere School|ELS (''Europeesche Lagere School'': Sekolah Dasar Belanda)]] dan teman ayahnya, ia pindah ke