Game of Thrones: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 420:
Menurut Anna Holmes dari ''[[The Washington Post]]'', adegan telanjang tampaknya ditujukan terutama sekali untuk merangsang pria heteroseksual, yang membuat adegan ini mengabaikan penonton lain.<ref>{{cite news |last=Holmes |first=Anna |title=Skin is wearing thin on HBO's 'Game of Thrones' |url=https://www.washingtonpost.com/lifestyle/style/skin-is-wearing-thin-on-hbos-game-of-thrones/2012/04/26/gIQA4hd6jT_story_1.html |accessdate=May 2, 2012 |work=[[The Washington Post]] |date=April 26, 2012 |deadurl=no |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120527173457/http://www.washingtonpost.com/lifestyle/style/skin-is-wearing-thin-on-hbos-game-of-thrones/2012/04/26/gIQA4hd6jT_story_1.html |archivedate=May 27, 2012 }}</ref> Maureen Ryan dari ''[[The Huffington Post]]'' juga menulis bahwa sebagian besar adegan ''Game of Thrones'' menampilkan wanita telanjang, bukannya pria, dan pengunjukan "payudara" yang berlebihan melemahkan aspirasi apa pun yang mungkin dimiliki seri ini untuk mengatasi penindasan wanita dalam masyarakat feodal.<ref>{{cite web |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120502120407/http://www.aoltv.com/2011/05/29/game-of-thrones-season-1-episode-7-recap/ |archivedate=May 2, 2012 |last=Ryan |first=Maureen |title='Game of Thrones' Season 1, Episode 7 Recap |url=http://www.aoltv.com/2011/05/29/game-of-thrones-season-1-episode-7-recap/ |accessdate=May 2, 2012 |publisher=[[AOL TV]] |date=May 29, 2011}}</ref> ''[[Saturday Night Live]]'' memarodikan aspek adaptasi ini dalam sebuah sketsa yang menggambarkan seri tersebut sebagai penghalang seorang bocah lelaki berusia 13 tahun menjadi konsultan yang perhatian utamanya adalah melihat payudara sebanyak mungkin.<ref name="io9 2 May 2012" /><ref>{{cite news |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160821120407/http://gawker.com/5902076/snl-explains-the-nudity-in-game-of-thrones |archivedate=August 21, 2016 |last=Toder |first=Matt |title=SNL Explains the Nudity in Game of Thrones |url=http://gawker.com/5902076/snl-explains-the-nudity-in-game-of-thrones |accessdate=May 2, 2012 |work=Gawker |date=April 15, 2012 |deadurl=yes }}</ref>
Pada [[Game of Thrones (musim 3)|musim ketiga]], yang mengisahkan [[Theon Greyjoy]] disiksa dan akhirnya di[[kebiri]], seri ini dikritik karena menampilkan penyiksaan secara brutal.<ref>{{cite news |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160821120407/http://www.theatlantic.com/entertainment/archive/2013/05/-i-game-of-thrones-i-worst-scene-yet/275772/ |archivedate=August 21, 2016 |last=Orr |first=Christopher |title=Game of Thrones' Worst Scene Yet? |url=https://www.theatlantic.com/entertainment/archive/2013/05/-i-game-of-thrones-i-worst-scene-yet/275772/ |accessdate=May 19, 2013 |newspaper=[[The Atlantic]] |date=May 13, 2013 |deadurl=no}}</ref> [[New York (majalah)|Majalah ''New York'']] menyebut adegan tersebut dengan "[[Film splatter|pornografi penyiksaan]]."<ref>{{cite news|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160821120407/http://nymag.com/thecut/2014/05/game-of-thrones-couple-of-the-week-episode-6.html |archivedate=August 21, 2016 |url=http://nymag.com/thecut/2014/05/game-of-thrones-couple-of-the-week-episode-6.html |title=''Game of Thrones'' Couple of the Week: Tyrion and Shae Are Never Getting Back Together |first=Allison P. |last=David |work=[[New York (majalah)|New York]] |date=May 12, 2014 |accessdate=July 17, 2015 |deadurl=no}}</ref> Madeleine Davies dari ''[[Jezebel (situs
[[Breaker of Chains#Adegan pemerkosaan|Sebuah adegan]] dalam [[Game of Thrones (musim 4)|musim keempat]] episode "[[Breaker of Chains]]", ketika [[Jaime Lannister]] memerkosa saudara perempuan dan kekasihnya [[Cersei Lannister|Cersei]], memicu diskusi publik yang luas mengenai penggambaran kekerasan seksual terhadap wanita dalam seri ini. Menurut Dave Itzkoff dari ''[[The New York Times]]'', adegan tersebut menimbulkan kemarahan, sebagian disebabkan oleh komentar sutradara [[Alex Graves]] yang menyatakan bahwa adegan tersebut akan menjadi "konsensual pada akhirnya". Itzkoff juga menulis bahwa para kritikus khawatir "pemerkosaan telah jadi begitu meresap dalam drama sehingga hanya menjadi kebisingan latar belakang: kejadian rutin dan tidak mengejutkan".<ref name="New York Times May 2, 2014">{{cite news |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160821120407/http://www.nytimes.com/2014/05/03/arts/television/for-game-of-thrones-rising-unease-over-rapes-recurring-role.html |archivedate=August 21, 2016 |last=Itzkoff |first=Dave |title=For 'Game of Thrones,' Rising Unease Over Rape's Recurring Role |url=https://www.nytimes.com/2014/05/03/arts/television/for-game-of-thrones-rising-unease-over-rapes-recurring-role.html |accessdate=May 4, 2014 |newspaper=[[The New York Times]] |date=May 2, 2014 |deadurl=no}}</ref> Sonia Saraiya dari ''[[The A.V. Club]]'' menulis bahwa merupakan suatu pilihan untuk memerankan aksi seksual ini, serupa dengan adegan Daenerys Targaryen dan [[Khal Drogo]] pada musim pertama—keduanya digambarkan konsensual dalam novel-novel sumber—ketika pemerkosaan tampaknya merupakan tindakan "[[Karya fiksi eksploitasi|eksploitasi]] untuk nilai kejutan."<ref>{{cite news |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160821120407/http://www.avclub.com/article/rape-thrones-203499 |archivedate=August 21, 2016 |last=Saraiya |first=Sonia |title=Rape of Thrones Why are the Game Of Thrones showrunners rewriting the books into misogyny? |url=http://www.avclub.com/article/rape-thrones-203499 |accessdate=April 21, 2014 |newspaper=[[The A.V. Club]] |date=April 20, 2014 |deadurl=no}}</ref>
|